Pentingnya Aktivitas Fisik untuk Balita
Pentingnya Aktivitas Fisik untuk Balita
Tahukah Bunda bahwa anak yang terlambat berjalan mungkin saja bukan karena suatu penyakit, melainkan kurang berlatih fisik. Hal ini terjadi karena beberapa orangtua merasa kuatir bila anaknya terjatuh. Tanpa disadari Bunda membelenggu aktivitas fisiknya yang dapat mengganggu kemampuan motoriknya. Berikut poin-poin yang harus Bunda perhatikan tentang pentingnya aktivitas fisik untuk anak dan aktivitas seperti apa yang tepat untuk balita:
1. Aktivitas fisik anak sangat diperlukan untuk menunjang tumbuh kembangnya. Oleh karena itu berikan kebebasan pada anak untuk bermain.
2. Berikan kesempatan pada anak untuk mandiri. Biarkan ia bermain perosotan bersama teman-temannya. Hindari terus menerus mengintervensinya dengan kalimat “Jangan ke sana, Sayang. Nanti jatuh!”.
3. Bunda dan Ayah juga harus rajin berolahraga. Jangan lupa bahwa anak adalah peng-copy yang paling baik. Kalau orangtuanya malas berolahraga, ia juga akan melakukan hal yang sama.
4. Balita yang jarang beraktivitas fisik dapat mengalami sembelit. Untuk mengurangi sembelitnya, berikan makanan berserat, perbanyak minum air putih dan ajaklah si kecil berjalan-jalan untuk merangsang pencernaannya.
5. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa anak yang aktif secara fisik mampu mengembangkan keterampilan kognitifnya lebih cepat.
6. Manfaat lain dari beraktivitas fisik:
a. Mengasah keterampilan sosial. Ia akan berinteraksi dengan anak-anak lain selama kegiatan berlangsung.
b. Belajar kerja tim. Dengan terlibat di dalam tim, anak akan berupaya memberikan kontribusinya untuk kemenangan timnya.
c. Belajar tentang persaingan. Dalam berolahraga, secara tidak langsung anak belajar cara bersaing dan memenangkan persaingan. Arahkan bagaimana bersaing secara sehat dan jelaskan bahwa kemenangan bukanlah segalanya.
d. Sportif. Si kecil belajar tentang menang dan kalah. Beri pencerahan bahwa menang dan kalah adalah bagian dari kehidupan.
e. Tidak obesitas. Makanan yang berlemak dan tidak dibarengi dengan aktivitas fisik yang cukup akan membuat anak mengalami obesitas.
7. Lakukan aktivitas fisik seperti berlari dan melompat. Dengan melakukan kedua aktivitas ini ia terlatih untuk berhenti mendadak saat berlari. hal ini penting supaya anak tidak sering menabrak sesuatu saat berlari.
8. Memanjat juga bisa menjadi pilihan. Selain menguatkan otot-otot tangan dan kaki, memanjat dapat melatih koordinasi mata, tangan dan kakinya.
9. Bersepeda dapat melatih keseimbangan tubuhnya. Berikan alat perlindungan untuk kepala (helm), sikut, dan lututnya. Pastikan ia berlatih di area yang bebas dari lalu lalang kendaraan.
Ayo Bunda semangat beraktivitas fisik dan berolahraga bersama keluarga. Biarkan si kecil berpikir bahwa berolahraga bukan hanya menyehatkan tetapi juga menyenangkan.
Tips:
- Selalu berikan pemanasan (stretching) sebelum melakukan aktivitas fisik.
Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang artikel ini
Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman
|