Benarkah Anakku Terlambat Bicara ?
Benarkah Anakku Terlambat Bicara ?
Sering kita dengar seorang Bunda yang bangga bercerita kepada teman-temannya tentang, "Aku seneng banget, deh. Hari ini Ghifari udah bisa bilang Mama sama aku", atau "Hanna udah mulai ngoceh lho tadi malem. Cerewet sekali dia."
Sebaliknya, seorang bunda juga akan sedih dan cemas ketika ia mendengarkan pengalaman buah hati teman-temannya, dan terkejut karena anaknya sendiri belum bisa melakukan apa yang sepertinya sudah biasa dilakukan seorang bayi berusia tertentu. Tentu saja, ia akan khawatir dan berpikir, apa ada yang salah pada bayiku? Misalnya, bila ia melihat bahwa anaknya belum mampu berbicara, maka ia akan bertanya-tanya, apa bayiku terlambat bicara, ya? Umur berapa sih sebenarnya bayi sudah bisa berkomunikasi?
Menurut dr. I G. Ayu Partiwi Surjadi, SpA, MARS,bicara adalah salah suatu tahap perkembangan yang sebenarnya telah dimulai sejak masa bayi. Tidak bisa juga dibilang usia 12 bulan bayi dibilang telat karena belum bisa bicara, atau semacamnya, karena setiap bayi ada perkembangannya sendiri-sendiri. Para ahli tidak menetapkan kemampuan bicara lewat umur secara pasti, namun bisa dilihat dari perkembangannya.
Dr. Tiwi setuju bahwa tahap bicara mesti diperhatikan sedini mungkin, karena dapat dijadikan parameter ada atau tidaknya gangguan perkembangan pada seorang anak. Kendati demikian, tahap-tahap perkembangan lain seperti motor kasar-halus, sosialisasi/interaksi juga mempunyai peranan penting dalam menentukan optimal atau tidaknya perkembangan anak.
Berikut ini adalah beberapa tahap-tahap perkembangan kemampuan berbicara anak sesuai dengan usianya :
Usia 0-3 bulan
Respons bayi saat mendengar suara dengan melebarkan mata atau perubahan irama pernapasan atau kecepatan mengisap susu. Bayi juga merespon dengan memerhatikan dan mendengar suara orang yang sedang bicara.
Usia 4-6 bulan.
Menoleh atau mencari suara orang yang memanggil namanya. Bayi mulai mengeluarkan suara-suara yang berbeda dan terdengar lebih jelas suku katanya, walau tidak memiliki arti, seperti mengucapkan “da-da” atau “ba-ba”. Pada akhir usia enam bulan, bayi sudah bisa bersuara untuk mengekspresikan kondisinya saat senang atau sedih, melihat ke arah yang menimbulkan suara, dan memperhatikan alunan musik.
Usia 9 bulan, bayi akan memahami beberapa kata dasar seperti ‘”tidak”/"jangan" atau “ya”. Dia juga mulai menggunakan nada suara yang lebih luas.
Usia 10 - 12 bulan. Dia sudah bisa mengucapkan kata “mama” atau “ayah” dan menirukan kata-kata yang Anda ucapkan. Pada usia satu tahun ini, dia sudah bisa memahami beberapa perintah seperti, “Ayo, kemari” atau “Ambil botolnya”. Bayi Anda juga sudah mengenal beberapa benda seperti sepatu, boneka, atau botol susu.
Usia 13 - 15 bulan
Perbendaharaan 4-7 kata, 20% bicara mulai dimengerti orang lain.
Usia 16 - 18 bulan
Perbendaharaan 10 kata, beberapa ekolalia (meniru kata yang diucapkan orang lain), 25% dapat dimengerti orang lain. Bayi sudah bisa mengulang kata-kata yang Anda ucapkan kepadanya dan akan menunjuk ke sebuah benda atau bagian tubuh yang Anda sebutkan. Di usia tersebut, bayi juga sudah bisa mengucapkan sekitar 10 kata dasar. Namun normal jika ada beberapa kata yang masih belum jelas pengucapannya seperti kata “makan” disebut “mam”.
Usia 22 - 24 bulan
Perbendaharaan 50 kata dan berkomunikasi memakai dua kosa kata seperti “mau susu”, 75% dapat dimengerti orang lain.
Usia 2 - 5 tahun
Perbendaharan >400 kata, termasuk nama, kalimat 2-3 kata, mengerti 2 perintah sederhana sekaligus seperti, “Ayo, cuci kaki dan sikat gigi” atau “Buka sepatunya lalu ganti baju”. Pada usia tiga tahun, sebagian besar anak-anak dapat menangkap kosakata baru dengan cepat. Ia juga mampu menyebut 4 warna, menghitung sampai 10.
Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang artikel ini
Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman
|