Atau login dengan Account Facebook
Alergi Pada Ibu Hamil Dan MenyusuiAlergi Pada Ibu Hamil Dan MenyusuiNah, adakah langkah-langkah tertentu yang dapat dilakukan oleh seorang ibu hamil untuk meminimalkan reaksi alergi, baik pada dirinya ataupun pada bayinya kelak? Ada beberapa cara, yaitu: 1. Ibu hamil harus menyadari bahwa ia terkena alergi yang mungkin tak akan hilang dan yang bisa dilakukan adalah menghindari alergen (pemicu alerginya). 2. Ia harus mengenal dengan baik hal-hal apa yang dapat memicu alerginya. 3. Ibu hamil juga harus menyadari bahwa apa yang ia makan atau hirup dapat menjadi media pengenalan alergen bagi bayi yang dikandungnya. Karena itu, ibu hamil yang menderita alergi sebaiknya menghindari makanan pencetus alergi, asap rokok, debu, dan tidur di kamar yang bebas dari alergen. Bila misalnya ia alergi pada dingin, usahakan suhu kamar tidak terlalu dingin, supaya ia tidak bersin-bersin atau pilek dan membuat kondisi badan menjadi menurun. Hindari pula pernak-pernik kamar yang mudah mengundang debu semisal selimut bulu, permadani tebal, dan korden beludru. 4. Setelah bayi lahir, usahakan memberi ASI pada bayinya karena ASI dapat mencegah alergi. Sementara itu, susu sapi dilaporkan banyak menimbulkan reaksi alergi. 5. Perlu diingat, alergen dapat mengalir dari ASI. Karena itu, ibu menyusui yang memberi ASI harus mencegah mengonsumsi zat-zat yang dapat mencetuskan alerginya, seperti ikan laut, cokelat, dan sebagainya. 6. Untuk mengurangi risiko alergen mengalir pada ASI, lebih baik ibu menyusui mengonsumsi antioksidan dan sayur-sayuran karena diketahui dapat menghambat alergi pada bayi. 7. Manifestasi alergi tersering pada bayi adalah dermatitis atopi. Tanda-tandanya adalah bintik-bintik di daerah pipi, siku, atau lutut pada bayi. Lebih baik, segera bawa bayi ke dokter bila hal ini terjadi. 8. Alergi tidak akan kambuh bila tidak ada pencetus alergi, dan pencegahan adalah obat terbaik bagi alergi. Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman Tweet |
|