Perlukah Bayi Dititipkan Di Baby Day Care?
Perlukah Bayi Dititipkan Di Baby Day Care?
Di negara kita, kaum pria yang diberi cuti untuk mengurus bayi mungkin masih berada di awang-awang. Bahkan menjadi wacana pun belum pernah terdengar. Apa boleh buat, ketika akhirnya tidak ada orang yang dapat dimintai bantuan untuk merawat bayi, istri akhirnya berhenti bekerja.
Walau begitu, buat ibu bekerja yang ingin memastikan bahwa bayinya selamat sentosa, ada juga pilihan untuk menitipkan bayi di baby day care. Di Jakarta sendiri sudah ada beberapa baby day-care yang didirikan di dekat wilayah perkantoran. Umumnya, baby day-care yang baik bukanlah tempat penitipan anak semata, namun dilengkapi fasilitas serta program-program yang disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan anak bereksplorasi dengan aman. Kagan, seorang ahli psikologi perkembangan, mengemukakan bahwa umumnya anak usia 4 bulan sudah bisa dimasukkan dalam day-care center, seperti yang terjadi di Amerika Serikat.
Yang jadi pertanyaan sekarang, apakah memang perlu untuk menitipkan anak pada baby day care?
Bila melihat fakta bahwa ibu bekerja dan tidak ada famili yang dapat dititipi bayi, maka program ini tentu saja masuk akal. Namun kenyataannya, kecenderungan untuk menitipkan anak dalam program child day-care bukanlah disebabkan karena ibu harus bekerja sepanjang hari, melainkan lebih banyak dipengaruhi oleh alasan trend saja. Tak jarang, bayi mungil dititipkan di tempat ini karena orangtuanya tidak mau repot mendidik atau mengajari beberapa keterampilan pada bayi mereka dengan harapan anak akan lebih pintar bila dididik oleh orang yang ahli.
Apakah sebenarnya kebutuhan bayi yang belum berusia setahun? Menurut psikolog perkembangan yang lain, Erik Erikson, kebutuhan dasar anak pada masa bayi (baru lahir) sampai dengan kurang lebih 1 tahun adalah kebutuhan yang bersifat biologis dan psikologis.
Kebutuhan biologis mencakup makan, minum, pakaian, dan segala urusan pencernaan. Kebutuhan psikologis meliputi kebutuhan akan rasa aman, merasa diri dicintai dan diperhatikan, dan kebutuhan untuk dilindungi. Untuk itu, diperlukan figur orang tua dan pola pengasuhan yang konstan sehingga anak bisa memercayai dan meyakini bahwa orangtua selalu siap menanggapi kebutuhannya.
Jika ternyata dalam prosesnya terjadi hambatan yang menyebabkan hubungan antara keduanya terganggu, misalnya karena orang tua meninggal, terlalu sibuk, sakit, atau situasi apa pun yang menyebabkan terpisahnya hubungan antara anak dengan orang tuanya, maka sang anak akan berpikir bahwa dirinya tidak lagi dicintai. Anak berpikir begitu karena pola pikir mereka yang masih egosentris.
Menurut Erik, anak yang tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang konstan di tahun pertama kehidupannya, akan tumbuh semacam rasa basic mistrust. Ia akan merasa kurang percaya diri (persepsinya mengatakan bahwa dirinya ditolak atau diabaikan) dan kurang dicintai oleh orang tuanya. Anak tersebut juga akan tumbuh menjadi orang yang sulit mempercayai orang lain karena semasa kecilnya ia tidak menerima kehadiran orang tua yang konstan, stabil, dan predictable.
Masalahnya adalah, anak yang demikian nantinya mungkin akan berkembang menjadi anak yang bermasalah, misalnya, selalu harus menempel pada ibu, lebih suka menyendiri dari pada bermain bersama teman-teman yang lain, pemalu, minder, takut terhadap orang asing, terlalu sering menangis, dan berpotensi mengalami masalah dalam pelajaran sekolah.
Tapi, tak berarti dengan demikian baby day care bukan solusi. Sebab, ketimbang Anda mengambil risiko lebih tinggi dengan meninggalkan anak di rumah dengan pengasuh anak yang tidak terlatih dan tidak terpercaya, institusi ini boleh jadi merupakan suatu jawaban. Hanya, seperti juga memilih pengasuh, Anda perlu berhati-hati memilihnya. Carilah day-care yang benar-benar berkualitas, apakah sesuai dengan kebutuhan yang sedang dihadapi, dan apakah memang benar-benar dibutuhkan. Lihat juga apakah tempat terkait menunjukkan faktor kebersihan dan keamanan yang memadai. Selain itu, peraturan sebaiknya juga fleksibel, di mana Anda diizinkan untuk menelepon pengawas baby day care bila ingin mengecek kondisi anak.
Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang artikel ini
Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman
|