SITE STATUS
Jumlah Member :
253.403 member
user online :
3041 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

berita



Awas, Diare Bisa Bunuh Anak Anda!

(Posted:2009-02-26 15:05:51)

Diare dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun perempuan, baik orang tua maupun anak-anak. Diare seringkali dianggap sebagai penyakit sepele, padahal di tingkat global dan nasional, fakta menunjukkan sebaliknya.

Menurut catatan WHO, diare membunuh dua juta anak di dunia setiap tahun. Sedangkan di Indonesia, diare merupakan salah satu penyebab kematian kedua terbesar pada balita.



Diare dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun perempuan, baik orang tua maupun anak-anak. Diare seringkali dianggap sebagai penyakit sepele, padahal di tingkat global dan nasional, fakta menunjukkan sebaliknya.

Menurut catatan WHO, diare membunuh dua juta anak di dunia setiap tahun. Sedangkan di Indonesia, diare merupakan salah satu penyebab kematian kedua terbesar pada balita.

Bayi dan balita (bayi bawah lima tahun) rentan sekali akan diare. Perkembangan sistem pencernaan dan kekebalan tubuhnya yang belum optimal menyebabkan mereka mudah terserang diare akibat bakteri atau virus.

Lain lagi dengan orang dewasa. Diare pada orang dewasa, selain karena bakteri, dapat disebabkan pola makan (makanan bersantan dan pedas) dan stres. Untungnya, daya tahan orang dewasa lebih kuat dibandingkan anak-anak.

Jangan anggap remeh diare terutama pada anak. Diare mungkin bukan penyakit parah seperti penyakit jantung atau kanker. Namun, diare pada bayi dan balita (bayi bawah lima tahun) sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian akibat kekurangan cairan.

World Health Organization memberikan beberapa cara penangan diare pada anak anda. Pertama yang harus Anda lakukan adalah penangan dehidrasi dengan ORS (oral rehidration solution) oralit atau cairan infuse bila sudah terjadi dehidrasi berat. Jangan lupa berikan 20 mg zinc pada anak yang diare selama 10–14 hari.

Lanjutkanlah pemberian makan seperti biasa atau tingkatkan pemberian ASI pada anak yang masih menyusui, dan terus tingkatkan pemberian makan pada anak sesudah sembuh dari diare.

Penggunaan antibiotik hanya diberikan jika memang diperlukan, seperti bila ada darah pada feses atau kotoran anak dan juga pada kasus kolera.

sumber : inilah.com



berita lainnya :

Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang artikel ini


Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman