Oksigen memang sangat diperlukan dalam kehidupan. Namun, ternyata kita harus hati-hati dengan pemberian oksigen untuk membantu pernapasan bayi baru lahir. Sebab, jika kelewat banyak, akan mengakibatkan kadar oksigen yang tinggi di dalam darah. Hal ini justru meningkatkan kemungkinan terjadinya apnea, yaitu berhenti bernapas sejenak yang sering terjadi pada bayi baru lahir.

Kemungkinan ini ditemukan oleh Dr. F. Lofaso dari Hospital Raymond Poincare, Garches, Perancis, dari risetnya yang dilaporkan dalam European Respiratory Journal, edisi Januari 2007.

Dr. Lofaso meneliti sejumlah bayi-bayi tikus yang lahir prematur dan diberi percobaan terapi oksigen yang berulang kali. Hasilnya, napas bayi-bayi tikus itu malah melambat. Ketika terjadi apnea, akan berlangsung lebih lama. Menurut sang peneliti, bila keadaan ini terjadi pada bayi manusia yang baru lahir, akan mempertinggi risiko kehilangan nyawa. Maka, bila Anda akan melahirkan, segera berkonsultasilah dengan dokter di rumah sakit dan pastikan bahwa pemberian oksigen untuk membantu pernapasan bayi yang baru lahir akan dimonitor pihak rumah sakit dengan cermat. Kepedulian Anda akan juga mendorong pihak rumah sakit untuk lebih peduli dan lebih intens dalam menyelenggarakan setiap layanan medisnya.