Ass wr wb,
Belajar bilang, "Tidak, Sayang!"
Berbeda dengan anak-anak yang amat mudah bilang, "Tidak!", entah mengapa orang dewasa menjadikan kata sederhana ini menjadi kata yang sulit sekali diucapkan.
Terlebih jika sudah menyangkut soal anak. Kita kerap menghindari kata ini untuk menghindari rasa bersalah, karena tidak ingin mengecewakan mereka atau membuat anak tak bahagia.
Alhasil, tak heran jika kita selalu berusaha untuk mengabulkan semua permintaan atau tuntutan si kecil tanpa mempertimbangkan keperluan kita . Hasilnya, jawaban "Ya" yang kita berikan kepada anak-anak menjadi suatu kebiasaan yang sangat sulit untuk dihindari.
Apakah Anda termasuk tipe ibu yang selalu mengabulkan permintaan serta keinginan si kecil? Bila jawaban, "Tidak", maksimum hanya 3 buah, pada pernyataan di bawah ini, maka Anda termasuk mudah mengikuti kemauan anak.
1. Ruang tamu Anda tampak seperti toko mainan.
2. Suara piano, harmonika, atau suara teriakan anak-anak dapat terdengar setiap saat.
3. Anak Anda memakai pakaian nasional pada tanggal 17 Agustus.
4. Anda sangat dikenal oleh para pegawai di restoran McDonald.
5. Anak Anda memiliki segala sesuatu yang dimiliki oleh teman-teman
dekatnya.
6. Anak Anda sering tidur malam.
7. Anda merayakan hari ulang tahun si kecil lebih mewah dibanding hari pernikahan Anda.
8. Anda memiliki tiga anjing, dua kucing, dan seekor burung parkit yang berterbangan diatas aquarium yang berisi ikan hias.
9. Anda menghabiskan hampir seluruh malam Minggu dengan mengantarkan dan menunggu anak yang pergi menonton dengan teman-temannya.
10. Anda menghabiskan hari Minggu malam dengan membuatkan tugas anak yang harus dikumpulkan hari Senin pagi, karena si anak baru bilang punya PR pada saat makan malam.
11. Biaya HP anak lebih mahal dari pada tagihan telepon genggam Anda.
12. Perlengkapan band anak Anda memenuhi garasi mobil.
BUANG RASA BERSALAH
Hidup Anda akan menjadi sulit bila selalu mendahulukan kepentingan anak dibanding kepentingan Anda. Bila Anda mengatakan "Ya" pada anak, mereka akan merasa bisa mengatur setiap langkah dan tujuan hidup Anda. "Ma, beliin ini, dong," atau "Bu, antar saya ke rumah teman," atau, "Bunda, bikinkan PR-ku, dong."
Yang jelas, ketika Anda tidak mengikuti semua kemauan mereka, Anda jadi memiliki waktu luang untuk diri sendiri. Ajarkan anak bagaimana menyeimbangkan antara belajar dan bermain, mengatur waktu, dan melakukan tugas-tugas yang harus diprioritaskan sehingga ketika dewasa, mereka sudah terbiasa dengan konsep ini.
Jangan lupa jelaskan maksud Anda mengatakan "Tidak" dan singkirkan rasa bersalah. Pada saat mengatakan "Tidak", ucapkan secara langsung dan jelas. Ucapkan kata itu sambil menatap mata anak agar ia mengerti bahwa Anda bersungguh-sungguh.
Ingat, "gelar" orang tua akan Anda sandang seumur hidup! Oleh karena itu, lawan rasa bersalah bila Anda harus mengatakan "Tidak"
kepada anak. Anak-anak lebih mudah menerima perkataan tersebut daripada
orang dewasa. Ada saatnya di mana Anda harus mengatakan "Tidak". Oleh karena itu, lawan rasa bersalah Anda.
Jika mengatakan "tidak" Anda rasakan sama sulitnya dengan balajar bahasa asing, berikut langkah-langkah yang bisa ditempuh untuk mulai mengasah kemampuan Anda untuk mengatakan TIDAK dan untuk merasa lebih nyaman saat mengucapkannya sehari-hari. Untuk dicintai, dihormati dan dikagumi, Anda tidak selalu harus mengikuti keinginan anak.
1. Buat daftar kata-kata "Ya" yang selalu Anda ucapkan pada anak untuk periode satu minggu. Bila Anda termasuk kategori orang yang selalu mengatakan "Ya", Anda akan terkejut melihat jumlahnya.
2. Atur waktu bagi diri sendiri.
3. Utamakan prioritas Anda. Tentukan mana yang harus didahulukan sesuai dengan siapa yang meminta terlebih dahulu.
4. Buat dan tetapkan batasan-batasannya bila belum ada.
5. Bagi tanggung jawab serta tugas pengawasan pada yang lainnya (suami, anak sulung yang sudah besar) untuk meringkankan tanggung jawab Anda.
6. Ingat, jangan mencoba melakukan semuanya agar anak bisa belajar
mandiri! ***
Wassalam,
Bunda Zahwa
Ditampilkan sebanyak : 981