Kampanye televisi sehat sedang dicoba untuk digalakkan Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI). Intinya, anak-anak harus dikawal ketat oleh orangtua ketika menonton televisi. Tidak hanya televisi sehat, YKAI bahkan mencanangkan Hari Tanpa Televisi pada Hari Anak tanggal 23 Juli 2006 ini. Dalam sehari itu, orangtua diharapkan dapat mengajak anak-anaknya sama sekali tidak menonton televisi.
Kepala Divisi Informasi YKAI, Bobi Guntarto, mengatakan saat ini televisi susah dihindari anak-anak, apalagi jika mereka hanya ditunggui pengasuh saat orangtua bekerja. Karena itu, yang penting bukan melarang anak menonton televisi, tetapi mengatur dengan membatasi waktu menonton.
Beberapa saran mungkin berguna:
1. Diusahakan tidak meletakkan televisi di kamar, terutama kamar anak, karena akan membuat anak terbiasa dengan kehadiran televisi, bahkan hingga untuk menemani tidur. Ini harus dihindari.
2. Jika mau membatasi waktu menonton, usahakan seketat mungkin. Untuk anak di bawah tiga tahun, maksimal waktu menonton adalah setengah jam sehari dengan sepuluh menit per sesinya.
3. Orangtua sebaiknya menemani anak menonton dan memilihkan saluran yang tepat meski itu sulit ditemui. Pada saat iklan, orangtua juga wajib menjelaskan.
4. Televisi bukan alat pengganti pengasuh bayi. Jadi, jika anak sedang rewel dan menangis, sebaiknya jangan dihibur dengan televisi. Cari kegiatan lain yang lebih bermanfaat.
5. Anak agar tidak diberi tontonan yang agresif, yang memicu anak mencontoh. Untuk anak di bawah lima tahun, tontonan agresif seperti kartun Tom and Jerry, misalnya, tidak dianjurkan. Selain belum menangkap humornya dengan tepat, anak akan dengan mudah meniru adegan pukul-pukulan di dalamnya. (IVV)
Ditampilkan sebanyak : 891