Assallamualikum Wr.Wb
Sebelum menulis jurnal Jalan menuju taman Surga dan SMS untuk anakku,
kami menyempatkan diri berkunjung ke makam Ananda Rafif setelah lewat masa 1 bulan setelah persalinan.....
Merapikan peristirahatan terakhirnya yang sedikit di tumbuhi rumput liar
dan menyiramnya dengan air putih yang kami bawa dari rumah.
Sayang, kami tak sempat mencarikan bunga untuk ditaburkan diatas makamnya.
Lalu kami membaca doa kepada Allah untuk Rafif juga salam bagi penghuni kubur lainnya.
Malam tadi, 2 Mei 2006
Kembali bunda bertemu Rafif....
Ya.....kembali ke Taman surga itu sekali lagi....
Aku tak tahu kenapa hal itu bisa terjadi lagi....
Barangkali itu adalah pertanda,.....
bahwa Allah sangat sayang pada bunda dan mengijinkan Bunda untuk melihat dan menjenguk Rafif, agar menjadi senang dan gembira hatinya.
Memang sih, kata bunda...tadi malam ia sempat kepikiran dan membatin mengenai keadaan Rafif....
Atau mungkinkah juga Rafif mengerti dan paham mengenai SMS yang bundanya kirimkan.
Entahlah....
Hanya Allah SWT yang maha tahu akan segalanya.
Dalam kunjungan ke taman surga kali ini, bunda pun tidak tahu kenapa ia bisa tiba disana
Seolah ada yang menjemput dan membawanya kembali
Dilihatnya, banyak sekali penjaga yang sedang mengurus seorang bayi yang sedang menangis.
"Ada apa gerangan" pikir bunda
"Bayi siapa ya yang menangis?.....jangan-jangan itu si Rafif" batin Bunda berkata.
maka di dekatilah para penjaga tersebut.
Para penjaga mengetahui kedatangan bunda, kemudian dia berkata
"Bu, ini anaknya nangis terus......"
"Mungkin karena banyak mikirin keadaan bundanya"
"Dan dia tak mau kami gendong, munkin ingin digendong sama ibunya"
kata sang penjaga sembari memberikan si bayi kepada bunda.
Bunda pun mengambil bayi dari lengan sang penjaga.
Subhannallah....
itu memang ananda Muhammad Rafif Sava Advyka.
Dipandangnya buah hati kami dengan seksama.
Wajahnya memang mirip denganku, ayahnya...
dengan hidung yang semakin bangir, mata hitam, dan bibir yang sangat-sangat merah....
Namun alis matanya sangat tebal...tidak seperti punya ayahnya
Badannya pun mengalami perubahan.
Jauh lebih panjang dari waktu dia lahir, namun tidak terlalu montok.....
Bunda pun memperbaiki bedong si Rafif, namun gerakan Rafif pun sangat kuat, seolah-olah ingin keluar dan tidak mau untuk di gendong bundanya. JAdi agak susah juga memakaikan bedongnya. Mungkin juga dia tidak mau pakai bedong.....
"Nak,...bunda kangen...."
Rafif memandang wajah bundanya....lalu..
tiba-tiba dia meneteskan air mata, seolah menangis dan besedih melihat bundanya..
Namun dia tidak bersuara, selayaknya bayi yang menangis...
hanya tetes air mata yang mengalir....
"kenapa anakku sayang....mau ketemu ayah ya?"
Entah kenapa tiba-tiba bunda membawa HPnya...
kemudian dicobanya untuk menelponku....
Tapi aneh.....
Nomor HPku yang biasanya ada disana...menjadi hilang
dan tidak bisa dihubungi....
Bunda pun menjadi gelisah...
"Gimana sih ini...kok ayah ga bisa dihubungi...."
Lalu bunda pun menanyakan hal ini kepada penjaga
"Kok ga bisa menghubungi suami saya ya"
Penjaga itu tampak cuek dan acuh terhadap pertanyaan ini
"Tolong panggilkan suami saya dong"...
"Iya...panggil saja..." kata penjaga itu
"Lihatlah disana.....tuh suami kamu ada distiu"
Penjaga tersebut menunjuk ke seberang taman...
Bunda melihat kearah seberang.....
Aneh....
Yang terlihat adalah kamar yang ada di rumah kami
ya kamar tidur kami...
seolah-olah menjadi 2 bagian dan 2 sisi
jika melihat ke sebelah adalah sisi taman surga sedangkan seberangnya adalah kamar tidur kami.....
Rafif pun menjadi riang melihatku tertidur diatas kasur,
Terlelap dalam buaianku sendiri
Aku tertidur dengan terlentang sambil memluk guling seperti kebiasaanku
Bunda kaget melihatku tidur....
bukan karena cara tidurku...
melainkan karena aku memakai pakaian yang berbeda dengan yang kukenakan sebelum tidur
"Loh kok jadi warna hijau ya......Ah entahlah" pikir bunda tentang perubahan warna dan bentuk bajuku
Memang, sebelum aku tidur bunda ingatnya aku memakai kemeja putih
dan dalam dunia nyata memang aku mengganti bajuku dengan kaos hijau,
dan itu aku lakukan setelah bunda tertidur dengan lelapnya.....
dan bunda tidak tahu sama sekali tentang hal ini....
Tetapi ternyata warnda,corak dan bentuk yang dilihat oleh bunda adalah sama persis dengan yang ku kenakan....malam itu...
Bunda pun mencoba kembali menghubungiku dengan HPnya
namun gerakan Rafif yang lincah menghalangi niat bunda
dan akhirnya......
Hp itu pun tertendang oleh Rafif...
Rafif seolah-olah ingin keluar dari gendongan bunda (merosot) dan bergerak ke arahku...
Sebenarnya posisiku tidaklah jauh dengan mereka...
namun memang seolahnya dekat tapi sebenarnya jauh....
Bunda pun mencoba membangunkan aku dari tidur..
"yah....Ayah...bangun yah"
aku pun terbangun dan menatap wajah mungil di depanku
"....hmmmm....Siapa nih?"
"Ini Rafif yah...."
"Rafif ???...yang bener??" Kataku seolah tak percaya
"iya....lihat mukanya saja sama dengan ayah...seolah ayah masih kecil..."
Aku pun tersenyum kepada anakku.....
dan senyuman itu terbalas dengan tawa riang Rafif....
Aku pun bermain dengan si buah hati di atas tempat tidur kami....
terkadang aku bercanda dan menggelitiknya dengan lembut
dia senang dan tertawa
Bunda pun ikut larut dalam kegembiraan dalam kebersamaan itu.
Rafif pun gulang-guling ditengah-tengah kami
kadang menghadap ke arahku kadang menatap bundanya..
lucu dan menggemaskan
Saking aktifnya bedongnya pun sempat terlepas...
dan segera diperbaiki oleh bunda
"Wah Rafif....nih..."
"Pantas gerakannya kuat banget waktu dalam kandungan bunda ya, nak"
"Rafif di sini saja ya sama ayah dan bunda"
Rafif hanya tertawa ...
dia merasakan kebahagiaan saat bersama kami
Bahkan saat kami menawarkan agar dia untuk menyusui
"Rafif..mau mik susu.....(enen)".....
"yah ada susu ga ya??" tanya bunda kepadaku
"Ga tahu tuh....."kataku
Rafif pun hanya malu dan tertawa....
ah....lucu....
...Tiba-tiba bunda pun terbangun dari mimpi indah itu...
Dilihatnya ke arah samping tempat tidur
aku lagi menunaikan sholat subuh....
Bunda pun kembali untuk tidur dan mencoba kembali ke mimpi itu..
sayang......
Mimpi itu telah berakhir.....
Tapi pagi ini, bunda bahagia dan tersenyum.....
terimakasih ya Allah.....
Engkau telah memberi kesempatan kepada bunda untuk menjenguk buah hati kami dan
Engkau telah menjaga dan memelihara Rafif dengan baik
Alhamdulillah hirobbil aallamiin...
Puji syukur kami kepada-Mu ...Tuhan Semesta alam
Wassallamualikum Wr. WB
Copyright by Deds-3 Mei 2006
Blog belongs to group
Ditampilkan sebanyak : 747