Perkembangan anak melalui bunyi sebenarnya bisa dimulai sejak dalam kandungan. Dari beberapa artikel menyebutkan bahwa musik klasik dapat membantu stimulan kecerdasan otak sejak dini. Namun menurut saya, selain musik klasik, bermacam jenis musik lain pada dasarnya adalah bagus, yang terpenting saat bunda mendengarkan musik, dalam suasana yang senang sehingga efek ke arah janin lebih baik. Dan ini terbukti pada pengalaman pribadi saat kehamilan zahwa, dimana kami mencoba berbagai genre lagu dari musik anak, musik pop, musik klasik bahkan lantunan ayat Al quran. Pada saat itu reaksi zahwa dalam kandungan sangat responsif terutama musik klasik dan lantunan ayat Al quran. Hal ini terlihat pada gerakan yang lincah bahkan seolah-olah terjadi pergerakkan seluruh anggota badan, hal yang sangat berbeda dengan kehamilan terdahulu ananda Rafif.
Sebenarnya pemilihan jenis musik adalah tergantung selera, namun saya menyarankan agar lebih dominan ke musik klasik dan dan khususnya lantunan ayat Al quran. Kenapa? Menurut saya, hal ini dikarenakan biasanya musik klasik biasanya memiliki tone /frekuensi yang tinggi sehingga lebih merangsang pendengaran si kecil. Sedangkan untuk lantunan ayat al quran adalah pengenalan nilai islami sejak dini dan juga sebagai penyeimbang dari musik klasik yang lebih oreineted ke duniawian, Selain itu dari segi cost/biaya juga jauh lebih murah karena CD/DVD nya lebih murah dibanding musik klasik bahkan cukup dengan kita sendiri yang melantunkan atau mengaji di pendengaran si kecil.
Lalu bagaimana saat si kecil sudah lahir ?
Sebanrnya saat bayi lahir pada minggu-minggu pertama panca indera yang berkembang pertama kali adalah indera pendengaran. Makanya bagi calon ayah dan bunda selepas masa persalinan diharapkan lebih banyak berbicara pada sang buah hati. Agar si baby dapat mengenal suara kedua orangtuanya.
Kemudian saat usia bayi mulai beranjak 1 bulan variasi bunyi bisa lebih banyak lagi. Selain suara manusia bisa juga dengan mencoba mainan yang menimbulkan bunyi semacam gemerincingan. Untuk melatih atau menstimulasi pendengaran, bisa dilakukan dengan cara bermain “mencari suara “.
Awalnya letakkan mainan di depan wajah bayi sehingga menarik perhatian kemudian mainan/sumber suara dipindahkan ke sebelah kanan atau kiri bayi. Jika bayi tertarik, maka biasanya bayi akan mencari sumber bunyi dan kepalanya akan menoleh ke arah sumber bunyi berasal. Kemudian saat usia makin besar sekitar 3 atau 4 bulan, dimana tangan sikecil sudah bisa menggenggam mainannya. Para ayah dan bunda bisa memanfaatkan teknologi zaman sekarang yaitu HP atau Celullar Phone. Dan bagi zahwa, , permaian dengan HP jauh lebih menarik disbanding kemerincingan apalagi saat ringtonenya nyaring, bola matanya mendelik melihat cahaya dan suara handphone dan kalau di jauhkan kepalanya menoleh kea rah HP ayahnya. He2 lucu deh. Dan karena sekarang dalam fase oral maka kalau HP ayah diberikan maka kedua tangan menggenggam dan masuk deh HP ke dalam mulut. Jadi lupa sama suaranya.
Jadi Tunggu apalagi, ayo….. kita bermain bersama buah hati tercinta.
TIPS BERMAIN MENCARI SUARA :
1. Permainan sebaiknya dilakukan pada pagi hari saat bayi mulai beraktivitas.
2. Permainan sebiaknya tidak terlalu lama sekitar 10-15 menit saja, agar banyi tidak terlalu capek dan bosan
3. Pilih sumber bunyi atau mainan yang mengeluarkan suara menarik, hal ini bisa berupa gemerincingan, mainan karet berbunyi atau mainan lainnya.
4. Selama bermain sebaiknya orantua atraktif berbicara dengan si kecil.
5. Saat bayi berusia cukup mainan dapat diberikan untuk melatih motorik dan sensorik tangan. Namun jika mulai memakai HP sebaiknya jenis yang ringan dan biasa saja agar kalau rusak ayah atau bunda tidak mareh. He2
Ditampilkan sebanyak : 950