16 Februari 2008.
Jam 2 pagi, Alisha nangis, minta susu. Langsung aja berasa mules dan seperti ingin pipis melulu. Jam 3 pagi, keluar lendir campur benang darah merah muda. Alhamdulillah.... ini dia tanda2 awal persalinan yang aku tunggu2. Alloh mengabulkan doa-ku. Mulesnya pun sudah mulai rutin. 7 menit sekali dan makin bertambah. Langsung saja kubangunkan si Ayah. Ayah menyarankan utk tidur dulu, istrahat dulu, baru nanti setelah subuh kita berangkat ke RS. Ga lupa kutelpon mamah, beliau mau menemani & menyarankan untuk langsung berangkat ke RS krn ini adalah kehamilan kedua dan karena kehamilan kembar, bisa jadi proses berlangsung lebih cepat.
Setelah mempersiapkan perbekalan, jam ½ 4 pagi aku ditemani suami & mamah langsung berangkat ke RSIA Permata Cibubur.
Sampai RS jam 4 pagi, langsung Bidan Jaga melakukan CTG & Periksa Dalam. Ternyata sudah pembukaan 7. Aku langsung dipindahkan ke ruang bersalin. Tetapi, aku cukup lama di bukaan 7. Mungkin karena posisi tidurku yang lebih enak terlentang. Padahal, kalau mau cepat, lebih baik dgn posisi tidur miring.
Jam ½ 7 pagi, Dr. Ovi datang dan langsung melakukan periksa dalam. Beliau bilang sebentar lagi pembukaan lengkap.
Jam ½ 8 ruang persalinan penuh. Ada Dr. Ovi sbg dokter operator, 5 suster yang bersiap menolong, suami tercinta yang setia menemani, dokter anak di luar ruangan.
Sebelumnya perawat mempersiapkan infus untuk berjaga2 seandainya nanti terjadi pendarahan. Semoga saja tidak. Dokter pun memberitahu kalau ia mempersiapkan alat vakum untuk membantu jika sewaktu2 nanti diperlukan. Karena, untuk persalinan kembar, biasanya kelahiran anak kedua lah yang agak susah.
Dengan posisi persalinan tidur miring, dokter membantu proses persalinan. Alhamdulillah, Pukul 07:55, si Abang lahir, tangisannya langsung terdengar nyaring. Agak susah juga ‘mengeluarkan’ si Abang dikarenakan Abang agak terhimpit oleh si dede di dalam. Juga ternyata si Abang terlilit tali pusat sekali. Akhirnya Abang lahir dengan bantuan vakum.
Setelah si Abang keluar, ternyata si dede merasa leluasa di daam rahim sendirian. Sehingga posisinya sudah tidak karuan lagi. Tangan dokter masuk, mancari si dede dan membenarkan posisi si dede. Hmmm... aku cuma bisa pasrah waktu itu.
Alhamdulillah, pukul 08:18 WIB si dede lahir. Tangisannya tidak langsung terdengar. Dokter langsung memberikan bantuan oksigen, kemudian diserahkan ke dokter anak. Tdk berapa lama, Alhamdulillah, tangisannya terdengar. Alhamdulillah... anak2ku lahir dgn selamat semua dengan perbedaan waktu 23 menit. Subhanalloh...
Belum selesai nih, masih ada lagi yang harus lahir dari rahimku... Plasenta (ari-ari) mereka. Lagi2 kurasakan mules, dan dokter memberi aba2 untuk mengejan. Ternyata, 2 plasenta dengan ukuran yang tidak kecil lahir. Dokter bilang, “hmmm ari-ari nya besar2 nih bu... berarti mereka dari 2 telur”.
Setelah aku dibersihkan, Abang langsung diberikan untuk Inisiasi Menyusui Dini. Memang sudah permintaanku dari awal dan sudah menjadi standar RS ini untuk IMD.
Lucunya melihat bayiku. Tetapi, IMD nya gak bisa dengan maksimal, karena perawat bayi ingin mengambilnya untuk dihangatkan di inkubator. Si dede pun langsung masuk inkubator, sehingga tdk bisa IMD. Si dede memang sempat biru dan nafasnya tidak teratur sehingga harus mendapatkan bantuan inkubator. Untuk 1 hari pertama, aku belum bisa menyusui si dede, ia harus puasa dulu sampai nafasnya teratur.

O iya, bbl / tbl si Abang = 2950gram / 47cm dan si Dede = 2600gram / 49cm.
6 hari kemudian, saat kontrol bayi, bb mereka masing2 naik 1 ons  .
BB Ibu saat hamil 39 minggu = 57 kg, dan turun menjadi 49,5 kg saat kontrol 6 hari setelah melahirkan.

Benar, si kembar ternyata tidak identik. Si Abang lebih putih, dan si dede lebih coklat. Si Abang lebih cerewet dan si dede lebih kalem. Bibir Abang lebih mungil, bibir dede lebih tebal. Hidung Abang mancung tetapi agak lebar, hidung dede mancung mungil.
Subhanalloh, Alhamdulillah... Terima kasih Ya Alloh, atas semua karunia yang telah Engkau berikan.

Si Abang kami beri nama Rifqy Athar Hendrawan dan si Dede kami beri nama Rafif Athar Hendrawan.