Semalam saat saya dan suami saya pulang kerja, kami memperhatikan mama saya (yang sehari2 bersama anak kami) tampak tidak enak badan. Langsung saja saya tanya, "Fino hari ini nakal ya oma?"
Mama saya tidak langsung menjawab, tapi tersenyum dulu sambil melihat ke arah anak saya yang tengah sibuk menyambut papa & mamanya yang baru pulang.
"Tadi ada anak yang terkunci sendiri di kamar...." kata mama saya. Loh kok bisa....?
Akhirnya mama saya pun bercerita, tadi sore sekitar jam empat, sehabis mandi sore, mama saya dan anak saya nonton TV di kamar. Tiba2 mama saya teringat sesuatu, maka dia keluar kamar untuk melakukan sesuatu itu dengan pesan "de.... oma ke depan dulu ya sebentar, kamu nonton aja ya nungguin omanya..."
Setelah selesai dengan apa yang akan dikerjakannya, mama saya kembali ingin meneruskan nonton TV di kamar bersama anak saya. Ketika mendorong2 pintu kamar, ternyata tidak bisa. Kebetulan, kamar kami hanya menggunakan kunci gerendel, yang posisinya cukup tinggi (untuk menjangkaunya anak saya agak jinjit sedikit). Mama saya pun panik memanggil2 anak saya sambil mengetuk2 pintu. Ternyata anak saya menyahut dr balik pintu sambil mengetuk2 pintu juga, karena dia pikir omanya sedang mengajaknya main. Setelah beberapa saat, mama saya langsung berfikir minta bantuan tetangga untuk mendobrak pintu tersebut.
Dan tahukah apa yang dilakukan anak saya pada saat pintu berhasil terbuka???
Dengan tenangnya dan tanpa dosa (kata omanya ^o^) dia keluar kamar membawa bola dan menunjukkannya pada omanya sambil tertawa2 "boa... boa (bola-red)...."
Melihat itu omanya hanya "nyengir" sambil mengusap2 kepalanya.
Sementara saya dan papanya hanya terperangah mendengar cerita mama saya, anak saya "ngacir" main bola sendiri.
"takut dimarahin tuh dia...." kata omanya, sambil memakai balsem di keningnya (mama saya migren karena saking paniknya). Saya dan suami saya hanya bisa geleng2 kepala memperhatikan anak kami yang seolah tidak merasa terjadi apa2.
Ditampilkan sebanyak : 877