13 Juni 2004.
Tgl yang tidak akan pernah aku lupakan selama hidupku.
Saat dimana aku hrs berjuang utk melahirkan anak pertamaku. Saat yg sangat menegangkan krn baru 1 kalinya aku melahirkan dan akan menjadi seorang ibu.
Dengan kondisi tensi tinggi aku punya keyakinan bisa melahirkan dengan normal.
Pukul 2.30 dini hari buah hati kami lahir ke dunia ini dengan wajah yg sangat cantik, kulit putih bersih laksana bidadari.
Aku bahagia mendapat anugrah indah dari Tuhan. Aku rawat dan aku besarkan dia dengan penuh cinta kasih bersama suami ku tercinta.
Hari-hari kami lewati bersama penuh suka dan duka.Disetiap libur sabtu dan minggu aku habiskan waktu bersamanya.
Gadis kecilku tumbuh sehat n cerdas ndak pernah sakit walaupun teman2 nya pada sakit. Dia gendut, putih n lucu. Pokoknya nggemesin semua org.
Pada suatu hari aku mendapat undangan pernikahan temen kuliahku.Itu lah awal petaka bagi keluarga ku. Setelah aku ajak datang waktu itu hari Sabtu. Seninnya anakku demam aku bawa dia ke dokter spesialis anak langganan kami, katanya anakku flu.Hari Rabu dia aku ajak ke rumah ibu ku seperti biasa. Tidak seperti biasa dia ndak mau aku ajak pulang. Sepertinya dia dah tau klo dia mo ninggalin neneknya. Sebelumnya siang harinya anakku di foto sama kakakku.
Hari sabtu kelabu 2 DESEMBER 2006 anakku demam tinggi blm sempat aku bawa ke rumah sakit dia udah kejang. Aku bawa ke RS kmd dia dioperasi utk memasukkan selang. Pada waktu dia masuk ruang UGD dia sempat memanggil saya MAMA MAEM. Itu kata2 terakhir dari dia yang aku dengar.Semenjak itu anakku tidak sadar selama 19 hr sampai Allah memanggilnya.
Aku yang melahirkan dia, aku yang mendengar kata2 terakhirnya, aku yang membisikkan nama Allah di telinganya dan sekali lagi hanya aku yang mendengar tarikan terakhir nafas dia.
Ya Allah aku punya rencana mo menyekolahkan dia di bln Juni 2007 kmrn, tapi Allah punya kehendak yang tidak bisa kita manusia cegah.
Tidurlah dalam damai selamanya anakku. Mama yakin Allah akan menjagamu selamanya. Jangan pernah takut mama dan papa tidak akan pernah melupakanmu. Annisa Intan Hapsari memang kamu telah menjadi hapsari (bidadari).
Edit blog
Ditampilkan sebanyak : 537