10 Desember 2007, jam 3 pagi, aku terbangun, aku merasa ada cairan yg keluar.. aku langsung berpikir, aku udah pecah ketuban. Aku bangunin suami, minta di antar ke rumah sakit.
Sampai jam 9 siang, mules blm jg terasa, pembukaan jg belum ada. Posisi anak masih jauh kata dokter. Akhir nya induksi di lakukan, krn ketubah terus keluar. Jam 10,11,12 mules blm juga tiba. Akhir nya induksi d tambah setengah lg. Kalau masih ga ada perubahan, lepas siang aku harus di cesar kata dokter.
"Kaka, ayo bangun, keluar ya, kaka kan udah tau jalan keluar nya.. itu yang aku dan suami ku ucapkan buat bayi ku. Jam 1 lewat, akhir nya mules datang juga.. 5 menit sekali, bayi ku seperti ngedorong dari dalam, kekuatanya sungguh besar, sampai2 aku tak kuasa menahan nya. Aku ga perduli, pesen dokter, semua orang, klo aku ga boleh mengejan dl, harus bisa nyimpan tenaga buat entar. Alhamdulilah, suami sabar membimbing ku, memberi aba-aba, memberi hitungan, mengajari ambil napas. Karena hanya dia yg ada d samping ku saat itu.
Dokter bilang udah pembukaan 2, dorongan bayi ku tambah besar, dia seperti udah bosan didalam, dia harus keluar, beberapa menit kemudian, pembukaan udah jadi 8, darah udah mulai merembes keluar. Aku dipindah kan keruang bersalin.
Hanya 10 menit ( sekitar jam 3 sore )di dlm ruang besalin, bayi ku keluar.
"Alhamdulillah, itu yg terucap, aku seperti terbang, semua terasa ringan, terang, aku menggambarkan " aku seperti merasakan angin dari surga".
Ketika aku peluk untuk pertama kali nya, dia melihat ku, seakan bilang "Sekarang aku anak mu, tolong sayangi dan jaga aku".
Aku sudah menjadi ibu sekarang. Tapi sudah kah aku bener-bener menjadi seorang ibu?? Sedangkan aku meninggal kan nya setiap hari, cuma ada waktu memeluk dan mencium nya beberapa menit, bahkan aku tidak lagi menyusui nya.
Sudah kah aku menjadi seorang ibu?? Maap kan ibu, Atha.
Ibu sayang Atha.
Ditampilkan sebanyak : 1013