Sabtu sore, tgl 5 April 2008, kami baru saja pulang dari RSIA Muhammadiyah Taman Puring. Jadwal pemeriksaan rutin kehamilan istri saya yang biasanya diperiksakan di Bidan, kali ini kami sengaja pergi ke RS ini. Dengan harapan kami bisa mendapatkan gambar USG yang lebih jelas serta detail tentang kondisi janin dalam kanduangan Istri saya. Setelah melakukan proses registrasi secara prosedural kami duduk di ruang tunggu untuk mengantri giliran dipanggil. Karena baru pertama kali datang, mungkin saya agak terkejut juga, karena ternyata banyak sekali pasien yang menunggu giliran periksa di ruang tunggu ini.
Kira-kira ada sekitar 40an orang pasien yang menunggu. Kebanyakan ibu hamil dan para pengantarnya. Di depan kami ada 4 buah ruang dokter. Masing-masing disi oleh satu orang dokter dan satu orang suster. Istri saya mendapatkan nomor antrian ke 25, dengan rekomendasi ke salah seorang dokter di salah satu ruangan tersebut.
Istri saya sempat berbincang dengan beberapa calon pasien yang juga tengah hamil. Berbagi pengalaman tentang pemeriksaan di RS ini. Sementara saya lebih memilih mengambil majalah yang tersedia di sebuah tempat; Majalah Suara Muhammadiyah. Ya, tentu saja. Apapun tempatnya, selalu ada celah untuk syiar idiologi. Dan saya anggap itu sah-sah saja.
Setelah cukup lama mengantri, kami memutuskan untuk sholat maghrib terlebih dahulu. Hujan yang deras di luar sana, membuat udara disekitar RS itu bertambah sejuk. Setelah sholat, kami kembali ke ruang tunggu yang jumlah pengunjungnya sudah agak berkurang, mungkin sudah terlebih dahulu mendapat giliran pemeriksaan. Dan akhirnya, salah seorang suster memanggil nama isrtri saya untuk segera memasuki ruang pemeriksaan.
Seorang dokter laki-laki yang terlihat masih muda, sekitar 40 tahunan, dengan setelan rapi, dasi, dan jas putihnya menyapa kami dengan ramah, beberapa saat dia memeriksa berkas-berkas registrasi istri saya. Lalu mempersilahkan untuk berbaring. USG dilakukan, penjelasan dari dokter tersebut cukup detail. Hasil USG yang terlihat di layar monitor terihat jelas. Ada beberapa catatan yang ditekankan oleh dokter muda tersbut. Terutama berkaitan dengan perkembangan janin dalam kanduangn istri saya. Berat bayi dalam usia bulan ke 8 masih kurang, hanya 1,9kg. Seharusnya sudah 2,5kg. Saya sempat khawatir. Dan berharap semua akan baik-baik saja.
Saya memerhatikan raut Istri saya, khawatir dia shock atas kondisi bayi kami. Saya yakin dalam hatinya pasti tergurat juga kekkhawatiran tersebut. Tapi alhamdulillah, sepertinya dia berhasil mengatasi itu semua. Ketika kami pulang, saat menunggu bis 102 jurusan Ciputat - Tn. Abang, kami sempat berbincang; masih ada waktu untuk menambah bobot bayi dalam kandungannya. Dokter menyarankan agar Istri saya banyak makan Es Krim dan minum susu.
Mudah-mudahan, pas waktunya nanti ketika dia lahir kedunia. Hanya akan ada kebaikan yang akan menyambutnya. Amiin.
* Sekarang Nibras dah 5,8 Kg loh ^_^
Ditampilkan sebanyak : 899