Sudah setahun lebih kami menikah namun kami belum juga dikaruniai anak, sudah usaha maksimal yang kami berikan tapi belum juga diberikan anak...
Terkadang putus asa, terkadang kecewa, terkadang bertanya dalam hati "Kenapa kami belum diberikan kepercayaan untuk menjadi orang tua..??"
Namun disaat kami putus asa, disaat kami kecewa, disaat kami mempertanyakan itu, disaat yang sama rasa itu memberikan kami KEKUATAN untuk saling menguatkan bahwa ada rencana Tuhan yang TERBAIK bagi kami...
Bukankah Tuhan Memberikan Indah Pada Waktunya??
Bukan waktu kami atau menurut hitungan dunia tapi waktuNya..
Bukankah kami dipertemukan pada waktuNya juga?!
Jadi mengingatkan kami waktu bertemu di SMA, dia seniorku di kelas 3 dan aku junior di kelas 1. Waktu ada kegiatan keagamaan di sekolahku, dia mendekatiku dan meminta nomer telfonku, dan selanjutnya dia menghubungiku beberapa kali. Tapi ketika dia lulus dari SMA dia pindah keluar kota dan akhirnya kami Loose contact.
Ditahun berikutnya dia berkunjung ke sekolah kami sebagai alumni, senang sekali rasanya pada waktu itu karena akhirnya bisa bertemu dengan dia lagi tapi ternyata rasa itu datang bersamaan dengan rasa kecewa ketika aku tau dia datang bukan untukku tapi untuk temanku yang ternyata sudah menjadi pacarnya...tapi rasa itu tidak terlalu menyakitkan karena pada waktu itu aku juga sudah mempunyai pacar yang sebenarnya juga sahabat dia sewaktu SMA bahkan sampai sekarang..
Tahun berikutnya aku lulus SMA dan sudah tidak menjalin hubungan dengan sahabatnya, dan sepertinya kami sibuk dengan kesibukan kami masing2 dan hilang begitu aja...
Tapi gak disangka dia menghubungiku lagi, saling bertemu dan akhirnya kami "jadian",.. tapi...hubungan kami tidak mulus2 aja karena jujur dulu aku bukan orang yang setia, itu yang membuat kami akhirnya putus nyambung beberapa kali hingga 5 tahun...
Kemudian kami harus benar2 pisah karena aku meneruskan sekolah di California, Amerika...pada saat itu aku berpikir gak mungkin aku akan balik ke Indonesia...aku ingin stay disana karena keadaan Indonesia yang menyedihkan..
Ternyata....Tuhan berkehendak lain, pada suatu saat aku menghubungi dia dan pada saat itu dia menyatakan jika dia gak bisa jauh dari aku dan juga keseriusannya untuk menikah dengan aku....Amazing banget rasanya, tapi juga bercampur kaget dan bingung...karena berpikir apakah aku benar2 sudah siap untuk menjadi seorang ISTRI,Apakah dia adalah seorang laki2 yang tepat untuk menjadi SUAMIku?
Didalam kebingungan itu aku berdoa dan merenung..
Akhirnya Tuhan menjawab yang aku dengarkan dengan hati..
Memang dia bukan laki2 idamanku, tapi dia adalah laki2 yang dipilihkan Tuhan untuk aku..dan aku sangat bersyukur untuk itu semua...
Bersyukur untuk suka duka yang kami rasakan bersama, bersyukur untuk konflik yang kami rasakan bersama karena
paling tidak aku dan dia tau bagaimana caranya mengerti sosok satu sama lain...mengerti apa yang disukai dan tidak disukai..
Bukankah aku gak pernah jadi dia, begitupun dia juga gak pernah jadi aku... Tapi kita berusaha gimana kalau aku dan dia menjadi "kita"..
Akhirnya aku membuat keputusan yang tepat, yaitu kembali ke Tanah Air Tercinta juga untuk Seorang Laki2 Tercinta yang Menunggu Aku Pulang untuk Dinikahinya..
Mengenang itu membuat kami menjadi lebih dekat kepadaNya...
Menjadi lebih saling menghargai satu sama lain...
Juga menghargai Karunia yang diberikanNya..
Jadi....jika ada orang yang bertanya "sudah isi belum??" aku pasti akan menjawab "belum, tapi aku sangat menikmati waktuku bersama suamiku tercinta....."
I believe God loves me so much more than my husband... bcoz He gives me the best thing in my life, like He give me my husband.
*Semoga CURHAT ini bisa memberikan kekuatan bagi pasangan yang sudah lama menikah tapi belum dikaruniai anak...*
Ditampilkan sebanyak : 811