Assallamuallaikum Wr.Wb
Sekian lama saya absen dari dunia tulis menulis……
Alasan sih memang klasik, kesibukan dunia kerja....., yah agenda kantor terkadang membuat peluang untuk menulis agak sedikit terhambat, meski secara jujur kesempatan itu terbuka luas, namun entah kenapa karena terlalu lama tidak menulis membuat hati ini menjadi sedikit”malas” untuk menuaagkan ide,pikiran atau apapaun dalam bentuk tulisan. Padahal salah satu resep jitu menuis adalah menuangkan apapun yang ingin kita tulis sesegera mungkin meski barangkali secara bahasa dan tat aturan jelek. Hal ini biasanya agar tidak lupa dan kehilangan ”Mood” dalam menulis....
Hmmm....Mood...mungkin itulah alasaan yang lebih tepat bagi saya untuk ”Telat” menulis.....(kok malah curhat...he2)
Anyway kembali ke tulisan ah........
Lagi2 tulisan ini memang tentang Zahwa, putri sulung anak ke-dua kami yang sedang lucu-lucunya. Sebenarnya sih ini sudah lama namun karena maslaah diatas tadi maka baru deh kesampaian untuk menulisnya sekarang.
Teman-teman, tante/om, eyang sekalian sekarang zahwa sudah bisa berjalan sendiri loh.
Meski terkadang masih dingklak dingkluk alias mirip robot namun melihat perkembangan si buah hati dari waktu ke waktu adalah pengalaman dan kenangan yang tentunya sangat berharga bagi saya, ayahnya. (Apalagi tentu hal ini akan menjadi kesan yang sangat kita rindukan kelak jika si buah hati sudah dewasa dan mandiri).
Foto 1 ini diambil kira2 2 bulan yang lalu yaitu pertengahan mei 2008 di halaman belakang ruamh kami. Usia Zahwa saat itu baru 13 bulan atau 1 bulan setelah ulang tahun pertamanaya yang jatuh pada 18 April 2008 yang lalu. Melihat foto ini, terkadang saya suka tertawa dan gemes sendiri. Kenapa??? Karena foto ini dimabil pagi hari saat Zahwa baru bangun dan belum sempatg mandi. Jadi rambutnya yang “Kriwil” jadi tambah lebih kriwil lagi he...he....untungnya jadi lucu belum lagi ditambah ekpressi karena pipinya yang tembem....(Sstt...tapi alhamdulillah dari sekian banyak anak seusia Zahwa, wajah Zahwa ini masih termasuk wajah bayi alias Baby face)
Oia saat mengajarkan Zahwa berjalan dirumput ini di pilih pagi hari karena selian udara masih segar dan sinar matahari menyehatkan badan dan tulang si kecil. Ada alasan lain yang mendukung dan memperkuat agar para orang tua melatih si kecil berjalan diatas rumput, hal itu yaitu adanya embun pagi. Kenapa?? Mungkin hal ini di karena embun pagi menyegarkan kaki si kecil dan bentuk/tekstur rumput yang tidak keras namun juga tidak terlalu lembek.memudahkan si kecil untuk melangkah dan merasakan tekstur rumput dibanding di jalan aspal. Tentu saja cara ini akan efektif jika si kecil berjalan dengan telanjang kaki atau tanpa alas, seperti yang Zahwa lakukan.
Awal belajar berjalan memang sih Zahwa suka digandeng dengan 2 tangan, karena Zahwa rada malas untuk berdiri meski pada dasarnya kaki sudah mampu untuk berdiri tanpa bantuan pegangan apapun. Hal ini agak berbeda jika Zahwa berada di atas tempat tidur maka keberaniannya untuk berdiri jauh berbeda. Rupanya dia tahu sesuatu hal.
“Zahwa senang ,Yah dikasur, karena empuk.... jadi kalau jatuh tidak apa2” kata Bunda.
Hmm....ternyata anakku sudah tahu tentang logika sebab-akibat.......(Point khusus untuk Zahwa deh ^ - ^)
Tapi jika digandeng dengan 2 tangan jangan salah loh om,tante,eyang dan teman2. Keinginan Zahwa untuk bergerak jauh diluar perkiraan kami, ortunya. Zahwa cenderung untuk berjalan cepat dan bahkan terkadang setengah berlari. Masalahnya sih bukan di Zahwa tapi adalah kami penuntunnya, terkadang repot juga untuk menyamakan ritme berjalannya Zahwa, belum lagi karena harus sedikit agak membungkuk jadi harus korban untuk pegal-pegal di punggung. (Tapi tak apalah nak...ini projek demi...”Demi anak”)
Setelah beberapa minggu, barulah saya mencoba untuk melepas 1 tangan sehingga Zahwa berjalan hanya dengan bantuan pagangan 1 tangan. Lalu sedikit demi sedikit menjadi satu jari. Terkadang, sesekali dicoba untuk melepas pegangan tangan namun rupanya Zahwa belum pede untuk berjalan tanpa bantuan sehingga ujung-ujungnya yah meluk kaki ayah ataupun malah duduk di rumput. He....he....
Memang, kami pernah juga konsultasi di bagian Tumbuh Kembang di RS PKT, ada ide untuk memancing Zahwa berjalan tanpa bantuan dengan salah satu dari ayah atau bunda untuk berada didepan sambil memancing/membawa benda yang menarik perhatiannya sehingga ia mau meraih dan akhirnya pun berjalan.
Tapi sayang.........cara ini tidak berhasil
Zahwa malah lebih senang merangkak.....
Tapi...........
Hal itu sudah berlalu....
Zahwa Nasywa Adyvka, batita kami yang mungil kini telah mampu berjalan sendiri
Semua lokasi dalam rumah telah dijelajah oleh kedua kakinya
Dari kamar tidur hingga ruang jemuran dibelakang......
Dan tentu saja halaman rumput dibelakang ....
Tapi hal yang memicu Zahwa bisa berjalan ada cerita lucu juga loh.....
Awalnya sih memang baru berani beberapa langkah, yah kira2 4-5 langkah lalu terjatuh atau kalau mendengar ada suara pasti ia duduk kembali sambil tentu saja senyum cengir khas Zahwa.
Namun pada suatu hari ada undangan dari seorang teman bunda mengenai perayaan ultah anaknya yang berusia 2 tahun. Lokasi rumahnya sih agak jauh dari kompleks kami yaitu di daerah berbas kira2 15 km lebih dari PC VI. Ternyata pada pesta ultah itu banyak anak-anak kecil yang usianya diatas Zawha, kira-kira 3-5 tahun . Anak-anak ini senang berlarian kesana kemari sambil tertawa gembira selayaknya anak kecil bermain. Suasana pun tentu jauh lebih ramai daripada anak yang biasa tinggal dikompleks. Ternyata hal ini memancing Zahwa untuk ”ikutan” nimbrung. Dan menurut info bundanya, karena senang Zahwa mengejar kakak yang ada disana dan akhirnya bisa berjalan sendiri dan lupa akan ke tidak pede-annya.
Jadi ingat sebuah iklan susu, dimana para ibu bangga akan kemampuan buah hatinya yang bisa makin cepat berhitung, semakin pandai main piano ataupun tidak lupa untuk mencium tangan ibunya.
Maka saya pun tak ragu untuk mengucapkan hal ini
”Ayah bangga terhadap Zahwa karena sekarang bisa berjalan sendiri”
Wassallam
Dedy Subandi
Ditampilkan sebanyak : 731