Halo Temans.... salam kenal dari Rahel di Jakarta. Rahel lahir tanggal 12 Juni 2007 pada pukul 01.30 dini hari di RS St. Carolus dengan berat badan 3.4 kg dan tinggi 49 cm, melalui operasi caesar.
Yang unik dari diri Rahel adalah Rahel lahir di minggu ke-42 jadi Rahel hampir 10 bulan di kandungan Mama. Karena sampai due date lewat Mama juga belum dapat tanda - tanda bahwa Rahel akan lahir ke dunia.
Jadi waktu itu tanggal 11 Juni 2007 pagi, rencananya Mama dan Bapak cuma mau check up aja ke St. Carolus sekalian mau tanya kenapa sampai due date lewat Rahel belum juga lahir tapi ternyata setelah dicek dokter yang memeriksa Mama, diberitahukan bahwa Rahel yang ada di dalam kandungan harus segera dikeluarkan karena air ketuban di dalam perut Mama dah mulai mengering dan itu bisa berbahaya bagi Rahel yang masih dalam perut. Saat itu, dokter memberi pilihan. Mama mau melahirkan normal dengan cara diinduksi atau Mama langsung dioperasi aja. Mama yang mau merasakan bagaimana indahnya menjadi seorang Ibu akhirnya memutuskan untuk melahirkan secara normal dengan diinduksi.
Pukul 13.00 setelah mengurus administrasi dengan pihak Rumah Sakit, Mama langsung masuk kamar bersalin. Tidak lama kemudian para bidan dan suster datang dan memeriksa denyut jantung, tensi dan memberi Mama infus yang isinya cairan untuk induksi. Lalu Mama disuruh makan siang sama suster. Karena Mama lagi diinfus maka Bapak yang dari tadi nungguin Mama nyuapin Mama makan. Lucu deh, karena selama menikah hampir satu tahun, ga pernah tuh Bapak suapin Mama makan. Jadi acara makan itu diselingi dengan ketawa Mama dan Bapak di ruang bersalin. Untung cuma ada Mama doang pasiennya jadi ga ada yang komplain kebrisikan. Hehehehe....
Pukul 16.00 perut Mama mulai sakit. Selain itu Mama juga mulai mengeluarkan flek hitam. Pegal - pegal dan sakit di tubuh mulai Mama rasakan. Inilah saat pertama Mama merasakan nyerinya melahirkan. Untunglah sekitar pukul 20.00 Mama sudah sampai di pembukaan 7. Kata orang, kalo melahirkan dengan diinduksi sakitnya pasti luar biasa dan itu memang Mama rasakan. Tapi Mama tetap sabar sambil berdoa dalam hati agar Mama dikuatkan Tuhan. Keinginan Mama saat itu cuma satu yaitu melahirkan putri Mama dengan keadaan sehat. Untunglah Bapak selalu setia mendampingi Mama. Dengan sabar Bapak selalu menghapus setiap tetes keringat di dahi Mama.
Pukul 22.30 pembukaan Mama sudah lengkap. Air ketuban sudah keluar semua dan setiap orang yang ada di ruang bersalin menahan nafas menuggu lahirnya putri Mama. Oh, Tuhan... inilah saatnya putriku lahir ke dunia. Tolong aku, Tuhan.. Doa Mama dalam hati. Tapi ternyata setelah ditunggu dan diusahakan selama setengah jam, Rahel tidak lahir juga. Setelah diperiksa bidan dan suster ternyata diketahui bahwa kepala Rahel tidak bisa melewati panggul Mama karena panggul Mama kekecilan. Kasian Rahel dan Mama pun jadi sedih, kuatir akan keselamatan Rahel. Tapi syukurlah dengan sigap para bidan dan suster memanggil dokter.
Tanpa basa basi lagi setelah dokter datang, Mama dibawa ke kamar operasi pada pukul 24.00. Namun ternyata perjuangan Mama melahirkan Rahel tidak berhenti sampai di situ karena sesampainya di kamar operasi Mama masih harus menunggu selama kurang lebih satu jam karena dokter anestesi masih dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Mama terus menerus meringis kesakitan sambil dalam hati Mama berdoa supaya Rahel tetap sehat di dalam perut Mama karena sesungguhnya Mama kuatir sesuatu terjadi pada Rahel mengingat air ketuban Mama semuanya sudah keluar dan Rahel terjepit di antara panggul Mama tidak bisa keluar.
Sekitar pukul 01.00 tanggal 12 Juni 2007 dokter anestesi datang dan langsung membius Mama supaya Mama tidak kesakitan saat dioperasi nanti. Sesaat setelah dibius Mama tidak bisa merasakan apa - apa tapi Mama masih bisa mendengar para dokter dan suster mengoperasi Mama. Mama masih juga bisa mendengar dentingan bunyi pisau bedah dan peralatan bedah lainnya yang diletakan kembali ke tempatnya setelah dipakai untuk membedah perut Mama. Selama proses operasi berjalan Mama cuma bisa berdoa dalam hati untuk bisa segera melihat putri pertama Mama lahir ke dunia.
Puji Tuhan, pukul 01.30 Rahel lahir dengan dibantu dokter. Putrinya sehat, Bu... Nangisnya kenceng banget.... Kata dokter saat dia menunjukan Rahel ke wajah Mama. Mama cuma tersenyum. Lalu tidak lama kemudian Mama melihat Rahel dibersihkan oleh para suster dan dibungkus rapi dengan kain berwarna putih bersih. Ternyata Rahel cantik sekali. Mirip dengan Bapaknya.
O iya, sebelum dibawa ke ruang bayi, seorang suster meletakan Rahel di dada Mama untuk segera Mama susui agar Rahel kenal dengan Mamanya. Saat itulah Mama rasakan indahnya jadi seorang Ibu. Mama bersyukur banget sama Tuhan karena Rahel lahir dengan keadaan sehat meskipun sempat tertahan di perut Mama dalam waktu yang cukup lama.
Sekarang usia Rahel sudah 4 bulan lebih beberapa hari dan Rahel semakin tumbuh dengan kuat dan sehat. Maunya jalan - jalan dan tengkurep melulu. Lihat aja foto Rahel. Lucu kan? Itu gaya Rahel saat bingung lho.. Soalnya saat difoto itu Rahel lagi bingung kenapa setiap orang seneng banget godain dan mengarahkan kamera untuk mengambil foto Rahel... Tentu aja karena Rahel begitu manis dan enak dipandang mata...Hehehehe...
Temans jangan lupa untuk kunjungi blog Rahel dan jadi teman Rahel yah... Selain itu bisa juga kunjungi blog Mama dan Rahel yang lainnya di : www.natali-htjulu.blogspot.com dan www.babiesonline.com/babies/s/sweetrahel/
Ditunggu yah Temans.... Bye...
Ditampilkan sebanyak : 922