aku kemarin pulang ke kampung senang rasanya ketemu anak istri
anakku makin menggemaskan
pipinya montok
aku sampai berkali-kali menciumnya
kemarin sore
aku istri plus anak naik becak
waduh enaknya merasakan mempunyai keluarga
walau duit tidak seberapa
namun mempunyai keluarga adalah hal yang membahagiakan
yang tak dapat dibandingkan dengan duit seberapapun

anakku
aku pergi dulu cari uang di jakarta
doakan ayahmu agar kelak bisa membawa uang lebih banyak

doakan ayahmu agar bisa lulus kuliah tahun ini dapat menyusun skripsi tanpa halangan
anakku
kelak bila waktu memungkinkan aku punya uang
akan ku boyong kau dan ibumu ke jakarta

kita hidup bertiga bersama
tidak ngrepoti orang tua
mandiri
bahagia bercanda ria bersama

untuk anakku dan istriku di kampung

aku sayang kalian

anakku
walau berjauhan sering kumerindukan hadirmu
tidak jarang aku ingin mendengarkan celotehanmu di handphone
kala ku menelpon ibumu

anakku
masih dalam ingatan bagaimana ayahmu ini tidak punya uang saat kelahiranmu
untungnya ibumu masih ada simpanan
dia memang ibu yang baik anakku

anakku
maafkan aku yang tidak bisa menyambutmu waktu kau lahir
aku tak menyangka kaulahir secepat yang diperkirakan kau lahir dalam usia kurang dari 9 bulan, sebulan lebih cepat dari yang diperkirakan dokter
aku menyesal anakku tidak mneyambutmu waktu itu
aku menyesal tidak mendampingi ibumu yang waktu itu kesakitan menjerit seperti yang aku dengar di handphone
sebuah waktu yang aku tunggu aku ingin berada di dekat ibumu saat detik-detik menegangkan yang mana taruhannya nyawa
aku ingin memberinya semangat
aku ingin menyaksikan bagaimana perjuangan ibumu yang kusayangi kini tengah berjuang hidup mati melahirkanmu
mungkin akan banjir peluh di mataku
saat itu aku di bis anakku
waktu ditelepon budhe ibumu sedang pembukaan 3 aku segera pulang
namun waktu terlambat
aku hanya bisa mendengar jerit ibumu dihandphone
"abah...sakit.."
gitu jeritnya anakku
aku sampai menitikkan air mata di bis berdoa pada Sang Maha Kuasa
aku terlambat anakku
aku terlambat
ketika aku datang di bidan
ibumu baru bangun tidur kecapean dengan rambut lusuh dan mata yang bekas lembab , seperti telah merasakan sakitnya perjuangan hidup mati
dan disamping ibumu terdapat kau anakku
kau yang baru lahir
tergolek memejamkan mata tidur di samping ibumu
sementara ibumu merangkulmu dengan tangannya

"abah ini anak kita...."
kata ibumu waktu menyambutku

anakku
"selamat datang di dunia.."
itulah kalimatku untukmu anakku
moga dunia ini menjadi makin indah dengan kelahiranmu
moga dunia ini makin bermakna dengan kehadiranmu

anakku aku sayang kamu

nama untukmu pun aku lama nemunya
cari sana sini
pernah nemu tapi kurang disetujui
cari lagi
anakku
akhirnya ketemulah nama untukmu setelah rundingan dengan ibumu juga kakekmu

anakku kau kuberi nama
"Khoirul Anam Rizqi Al-Ghiffari"
nama iuran
aku nyumbang : Khoirul Anam, artinya sebaik-baik manusia
ibumu nyumbang : Rizqi, yang merupakan singkatan nama ayah dan ibumu
sedang kakekmu nyumbang : Al-Ghiffari , sebagaimana nama sahabat Nabi
semoga kau suka

anakku jadilah anak yang shalih yang kelak dapat kubanggakan bersama ibumu

sebentar lagi aku skripsi anakku
doakan aku agar aku bisa menyusun dan dapat nilai A
aku ingin kau bangga anakku mempunyai seorang ayah sarjana
sarjana teknik informatika
keren kan anakku


anakku
lihatlah baik-baik ayahmu ini
aku ingin kau bangga mempunyai ayah sepertiku
di penghujung kuliah ini kau akan melihatku ayahmu ini menjadi yang terbaik dari teman-temannya

nanti sewaktu wisuda kita foto bersama kau aku dan ibumu
satu keluarga yang penuh kebahagiaan

anakku kaulah harapanku