SITE STATUS
Jumlah Member :
253.413 member
user online :
1500 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Blog -- Kapanpun Kau Menangis



Blog posted by

Kapanpun Kau Menangis


Blog posted on 12-06-2009
Ketika bayi tidak mau berhenti menangis,
ingatlah bagaimana senangnya kita mendengar
suara tangisnya saat pertama kali.



"Abi, maaf. Sepertinya Umminya harus dicesar" Kata-kata Umi Bidan setahun yang lalu masih saya ingat dengan jelas. Dari alasan minus mata istri saya yang diatas 4 dapat menyebabkan kebutaan jika melahirkan normal, dan alasan karena ketuban sudah pecah sebelum waktunya. Membuat saya jadi penentu keputusan pada proses kelahiran Nibras.

Sebagai newbi dalam persuamian, saya tentu tidak dapat bereaksi banyak selain menuruti instruksi tersebut. Meski menyesal tidak rajin untuk mencari tahu persiapan menjadi ayah sebelumnya, tapi saya harus bertanggung jawab sekarang. No time for discus. Apalagi melihat Endah yang erangannya sudah seperti orang kepayahan.

Saya tidak mendengar Nibras menangis untuk yang pertama. Karena ketika proses cesar dilakukan, saya sedang sholat jum'at. Pertemuan saya dengan Nibras terjadi setelah beberapa menit dia berada di inkubator. Meski sebelumnya saya sering melihat bayi, sensasi saat itu sangat berbeda. Jika ada yang bilang fall in love at first sight, maka itulah saatnya. Bahkan saya tidak merasakan itu saat bertemu Bundanya dulu. Ssstt!

Bercermin. Ya, itulah yang saya rasakan saat peratama kali menatap tubuh rapuh Nibras yang masih memerah. Betapa tidak, interaksi kami sebelumnya selama 9 bulan hanya sebatas resonansi. Saya hanya merasakan kehadirannya ketika ia bergerak di dalam perut Bundanya dan menghasilkan sapuan-sapuan halus di telapak tangan saya.

Saat itu saja saya sudah merasakan getaran yang sangat hebat. Dan pertemuan pertama kami di ruang inkubator itu telah memberikan effect seumpama sebuah cermin bidang, yang memantulkan seberkas sinar sejajar dan mengalami perubahan arah secara keseluruhan, dan bayangan saya terbentuk dalam dirinya.

Dan saat itulah saya mendengar untuk pertama kali tangisannya yang keras, seterik matahari siang itu. I won't forget it. Dan takterkatakanlah apa yang saya rasakan. Rambut halus di belakang meriap tak biasa, takjub pada hadiah tak terhingga ini. Lalu saya meyakini bahwa kapanpun dia menangis, saya akan jauh lebih memahami arti tangisannya daripada orang lain.

Saya mengadzaninya sebelum banyak suara-suara dunia yang ia dengar. Pun saat itu saya keliru mengira telinga kirinya adalah kanan, dan suster yang baik hati itu mengingatkan. Teriring berasama lantunan adzan seadanya, doa mengalir deras dalam hati saya. Sebagai amunisi bagi Nibras untuk menjalani kehidupannya.

Jakarta, 18 Mey 2009

Dani Ardiansyah
www.kaostabletspirit.com
www.catatankecil.multiply.com



Ditampilkan sebanyak : 823

Comment by:
subhanallah selamat ya yang sabar semoga Allah menjadikan Nibras anak yang dapat membahagiakan orang tuanya
Dikirim : 2009-06-12

Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang blog ini


Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman
 
Hamasahputri's blog :