Puasa ini adalah tahun ke-4 aku bersama suami ku.Bukan aku tidak tahu berterima kasih da tidak tahu diri.Tetapi aku hanya menumpahkan segala unek2 ku disini.Sejak puasa tahun pertama dirumah ini aku makin rindu masakan ibu ku karena sejak aku mengenal puasa ibuku setiap sahur pertama maupun buka puasa selalu memasak yg istimewa agar anak2nya dalam menjalankan puasa esok hari bisa semangat.Sedangkan disini sejak puasa pertama sahur hanya telur dadar itupun dibagi 2 dengan suamiku serta kuah indomie yg tdk karuan rasanya.Kalau menu berbuka puasa disini tidak pernah masak buat buka seperti kolak ataupun sekedar es buah,disini tradisinya setelah adzan maghrib langsung berbuka dengan nasi yg aku tidak bisa menelannya.Karena semasa remaja aku selalu berbuka dengan makanan ringan.Kalaupun aku ingin sekali makan kolak itu beli diwarung hingga uangku habis setiap kali selalu beli sendiri.

Tahun demi tahun kujalani setiap bulan puasa seperti ini,namun kali ini ada yang lain bukan karena masakan mertuaku bertambah enak.Namun karena saat ini aku sedang hamil 4 bulan anak yg ke-2.Banyak orang mengatakan kalau aku tidak kuat lebih baik tidak puasa,namun setelah aku berfikir toh aku tidak berpuasa juga tidak ada makanan.Maka lebih baik aku berpuasa sekalian mengajari janin dala perutku untuk sabar dalam menghadapi mertuaku.

mungkin aku masih beruntung setiap hari masih bisa sahur dengan telur dadar separo,dibandingkan pembantu aku yg cuma dikasih sayur kemarin.Aku kasihan sewaktu kemarin embantua ku cerita bahwa sayur yang kemarin basi dan akhirnya dia tidak sahur,namun dia diam saja.Karena dia juga tahu aku sering protes sama suami ku ttg masakan mertuaku saja tidak digubris apalagi pembantu yg protes.Dan hari ini nasib pembantu aku lebih malang lagi dia sahur hanya dengan nasi dan saos sambal karena dikasih sayur yg basi lagi oleh mertuaku.Entah mertuaku tidak tahu sayur itu sudah basi atau memang sengaja.

Ya Allah Engkau Maha Tahu dan Maha Mengasihani.Berikan lah aku kekuatan dalam menjalani cobaan ini.Aku tahu mertuaku masak sahur cuma telor separo bukan karena tidak ada uang belanja.Karena kalau boleh dibilang keluarga mertuaku disini termasuk keluarga terpandang atau bisa dibilang kaya.Bukan aku juga tidak mau masak untuk perutku sendiri namun setiap aku minta uang belanja sama suamiku dia bilang sudah diberikan ke mamanya.jadi jika aku mau masak selalu pakai uangku sendiri sampai detik ini masih bisa tapi itu juga memakai uang modal jualan Oriflame.Dan lama kelamaan modal aku habis buat masak.

Kalau aku mendesak suami untuk mengontrak rumah dia selalu beralasan belum mampu,sedangkan untuk menumpang sama orangtuaku aku juga tidak tega karena ibuku sudah menanggung hidup adikku yang suaminya juga tidak punya pekerjaan dan hanya sebagai tukang parkir ataupun timer dipasar tempat orangtuaku berjualan.

Ya Allah semoga puasa ku tahun ini dapat aku jalani dan usaha ku tidak sia2 dalam mendidik janin dalam perutku untuk bersabar jika menghadapi kesusahan seperti ini.