"Lama menghilang" dari dunia fesbuk karena pekerjaan kantor membuat ada rasa kangen untuk mengintip apa yang sedang terjadi di dunia fesbuk sekarang. Ya, meski perdebatan soal pengharaman fesbuk masih marak namun bagi saya tergantung bagaimana niat awal menggunakannya.. Bukankah segala perbuatan tergantung dari niatnya ? ( Hadist )
Wara-wiri beberapa lama di fesbuk setelah come back ternyata aha... banyak berita dari kawan-kawan. Ada yang bahagia karena punya baby, ada yang promo bukunya, ada yang baru ketemu teman lamanya dan banyak yang lain.... Dari sekian ini ada satu yang menginspirasi saya untuk memulai menulis kembali....
Setiap dinas keluar kota atau menghadiri suatu acara, pertanyaan yang sering diajukan pada saya setelah pertanyaan basa-basi sebelumnya tentunya... adalah apakah saya sudah menikah atau belum. pertanyaan klasik... pertanyaan yang kemudian akan berlanjut dengan sudah berapa nih ponakan ? oh, belum ada ? memang sudah berapa lama menikahnya ? ya sabar aja,... ada juga kok yang lebih lama dari kamu atau... wah, sudah kemana saja berobatnya... atau jangan-jangan ga mau berobat ya... atau yang lebih ekstrim lagi....ambil anak angkat saja deh daripada pusing-pusing.. setelah semua pertanyaan itu terlontar... keheningan akan menyapa... dan akhirnya topik akan beralih ...
Ga ada yang salah dengan kalimat-kalimat itu... saya bahkan sudah menyiapkan mental sejak 2 tahun setelah menikah untuk menyikapi kemungkinan saya dan suami akan tidak segera memperoleh momongan sama seperti pasangan lainnya yang langsung diberi momongan ..... tapi tetap saja setiap pertanyaan itu terlontar, ada petikan dawai gitar hati saya yang sedikit berubah sendu....
Anak memang menjadi bagian yang sangat membahagiakan tidak hanya bagi orang tuanya tetapi bagi siapa saja yang memandang mereka. Mata bening, kepolosan serta sikap manja mereka sungguh akan membuat kita yang lelah akan segar kembali bahkan lebih segar dari pada sehabis berolah raga. Meski saat ini banyak juga anak-anak yang membuat daftar pusing orang tuanya bertambah namun secara umum anak menjadi penyejuk mata ( Qurrata A'yun) bagi orang tuanya. Apalagi kalau anak berhasil kita didik dengan didikan yang baik maka niscaya orang tua akan mendapatkan kebahagiaan yang tidak ternilai.
Tiga tahun berkutat di Komisi Perlindungan Anak dengan kasus-kasus yang sempat hadir di meja pengaduan membuat saya nyaris hapal bagaimana cara-cara orang tua memperlakukan anak-anak mereka. Ada yang memperlakukan mereka sebagaimana mereka adanya ( menganggap anak sebagai manusia), namun ada juga yang sanggup memperlakukan anaknya tanpa perikemanusiaan. Sungguh saya miris jika melihat hal ini.. Disatu sisi... mereka harusnya bersyukur karena Allah SWT memberi mereka keturunan sekaligus sebagai amanah bagi mereka namun disi lain ternyata mereka tidak mampu melakukan aktifitas yang menunjukkan rasa syukur mereka.....
Sementara saya.... sungguh saya berharap diberi kesempatan untuk merasakan bagaimana bayi-bayi itu lahir dari rahim saya... saya merasa punya kasih sayang yang sangat banyak untuk mengasihi anak-anak saya kelak...
Kadang saya berpikir, mungkin saya tidak pantas mendapatkan amanahNya. Ada keterbatasan yang saya miliki...Mungkin rasa sayang yang saya miliki untuk anak-anak seperti yang saya nyatakan tidak akan seperti realitasnya nanti.... tapi... mengapa orang yang Allah SWT sudah tahu nantinya akan melakukan "penyiksaan" pada anak-anaknya tetap mendapatkan amanah memiliki keturunan..?
Pikiran-pikiran itu sering berseliweran dalam benak saya... Astagfirullah... tapi membaca dan mempelajari tentang keikhlasan membuat saya lapang... Lapang karena senantiasa mencoba untuk menata hati yang kadang mengharu biru ketika teringat akan mata bening anak-anak yang kelak akan hadir dalam keluarga kecil saya.
Sungguh...meski perasaan mengharu biru itu kadang hadir namun kini saya mampu bersyukur untuk semua yang sudah Allah SWT berikan pada saya... Masih banyak yang harusnya saya syukuri karena nikmatNya tidak hanya keturunan.... Saya masih bisa menyalurkan naluri keibuan saya pada ponakan-ponakan saya dan pada anak-anak lain yang mungkin membutuhkan kasih sayang seorang perempuan...
Thanks ya Allah... Aku tidak akan pernah berhenti berharap mendapatkan amanahMu dalam sujud-sujud panjangku...
Ajarkan aku untuk senantiasa bersyukur karena syukur itu indah...
Ditampilkan sebanyak : 682