Sebenernya hal ini sudah aku perkirakan karena aku sudah mencari hingga 4 pendapat dokter mengenai janinku yang memang ternyata pertumbuhannya sangat lambat. Di usia kehamilanku yg seharusnya 12 minggu ukuran janinku hany seukuran kehamilan 5 minggu dan yang lebih sedihnya tidak ada denyut jantungnya.
Dokter terakhir yang aku datangi memutuskan untuk tidak lagi memberi pengurat rahim kepadaku, hanya vitamin aja. Karena beliau berpendapat, janin yang sudah tidak bagus ini memang tidak perlu dipertahankan, dan biar tubuhku sendiri yang memutuskan untuk mengeluarkannya.
Seminggu sejak konsultasi terakhir itu, tepatnya hari kamis tgl 5 November 2009 pagi hari setelah bangun tidur ada noda darah cukup banyak di pakaian dalamku. sampai-sampai aku haru memakai pembalut. Tapi aku maish bisa mengantar anak pertamaku sekolah. Sekitar jam 3 sore, aku merasa darah yang keluar semakin banyak, setiap aku jongkok di toilet darah mengalir deras tanpa henti, tapi aku tidak merasakan sakit perut atau mules sedikitpun.
Jam 4 sore ketika aku jongkok di toilet, darah yg keluar berupa gumpalan2 hitam, dan aku yakin bahwa kali ini aku benar-benar keguguran. Sambil jongkok aku hanya bisa menangis....sedih karena tidak bisa menyelamatkan janinku.
Keesokan harinya baru aku ke rumah sakit karena baru merasa kuat berjalan. Setelah di usg ternyata memang kantung janinku sudah tidak ada, tapi dokter bilang masih banyak jaringan yang tertinggal di rahimku dan aku harus menjalani kuret. Dokter bertanya apa aku ingin dikuret dengan bius lokal atau dengan bius total.
Aku putuskan menjalani kuret dengan bius lokal, aku ingin merasakan sakitnya seperti halnya melahirkan walaupun kedengarannya konyol tapi aku ga perduli.
Sakitt....banget, meskipun aku dibius agar tertidur tapi ternyata bius itu hanya membuatku melayang dan ngantuk tapi masih bisa merasakan proses kuretnya. Aku menangis bukan karena sakit waktu dikuret, tapi hatiku hancur dan sedih.
Alhamdulillah anak pertamaku mengerti keadanku, dia hanya bilang " Bu, jangan nangis....nanti dede pasti pulang " (waktu itu aku bilang padanya bahwa adiknya mau pergi jauh.
Ya Allah, kami ikhlas dengan keputusan Mu mengambil anak kami, mudah-mudahan Engkau kembali mengirimkan anugerah kepada kami sekeluarga.
Aku berencana mengistirahatkan rahimku dulu selama setahun, akhir taun depan baru aku akan program kembali untuk hamil. Aku ingin menjaga kesehatanku dan suami agar saat kami program hamil kondisiku dan suami dalam keadaan yang sehat.
Kehamilanku yang sekarang gagal mungkin karena kesalahaku.
Sewaktu awal2 hamil aku tidak tau kalau aku sudah hamil, waktu itu aku sakit2an, batuk pilek demam parah banget dan aku minum macam2 obat dan antibiotik.....mungkin karena itulah janinku tidak tumbuh dengan normal.
Tapi aku ihklas ya Allah....walaupun hati kami sangat sedih.
Ditampilkan sebanyak : 3463