Wanita itu dilahirkan 3 kali, pertama ketika dia menjadi seorang anak, ke dua saat ia menjadi seorang Istri dan ke tiga saat ia menjadi seorang Ibu.



Betapa mulianya dirimu wahai wanita.....



Betapa beban tanggung jawab sangatlah besar kuemban di pundakku....

Sungguh hal ini baru kurasakan setelah aku resmi menjadi seorang Ibu, bukan lagi seorang anak, seorang gadis remaja, atau pun mungkin menjadi seorang Istri.



Dulu ketika aku masih menjadi seorang anak tak pernah terfikirkan olehku betapa beginilah rasanya menjadi seorang Ibu, apalagi menjelang remaja yang fikirannya dijejali segala hal yang berbau medernisasi, pun ketika aku menjadi seorang istri di otakku ini yang tersirat hanyalah  bagaimana sebaik - baiknya melaksanakan kewajiban sebagiamana layaknya seorang istri untuk melayani suami. baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohaninya.



Februari 2007,

Hari bahagiaku menjadi seorang permaisuri yang duduk di kursi pengantin, sekaligus bulan dimana saat itu janin telah berkembang baik di dalam rahimku, karena saat itu masa suburku aku tak lagi mendapat haid di bulan berikutnya, yang kata Dokter berarti usia kandunganku sudah menginjak empat minggu atau satu bulan. Saat itu perasaanku tak menentu, bahagia, terharu, khawatir, cemas, dan was was bagaikan pelangi senja yang mewarnai seluruh relung kalbuku, sungguh sangat berwarna....



Desember 2007,

Selama sembilan bulan sudah kujaga baik bayi yang hidup di dalam kandunganku. tepat tanggal 20, saat gema takbir Hari Raya idul Adha menngema berkumandang mengagungkan asma Allah, aku sedang bertarung mempertaruhkan segenap jiwa ragaku untuk menyambutnya datang ke alam dunia ini. sakit.... perih... takut.... semuanya bercampur baur menjadi satu mengisi setiap detail tubuhku.... sangat terasa...begitu menyayat. ingatanku.............. pada Allah dan Ibuku..........



Air mata dan keringat entah mana yang lebih basah membasuh tubuhku?!

terdengar sayup - sayup suara suamiku yang tak hentinya membacakan ayat - ayat Allah di telingaku, aku merasa begitu tenang dan perlahan bibirku pun dengan bergetar ikut melafadzkan kalimat Al-Qur'an tersebut. Ibuku dengan pandangannya yang tak begitu dapat kuartikan maknanya tetap berdiri di sampingku, memegang erat jemari tanganku sambil sesekali meyeka keringat yang mengalir deras di sekujur tubuhku, senyumnya begitu menentramkan jiwaku. Aku berbisik lirih.... Ma... maafkan atas segala dosa - dosaku dan jangan tinggalkan aku tetaplah disampingku. ia tersenyum lembut dan mengangguk pasti.



lamat - lamat suara adzan shubuh terdengar begitu syahdu, semerdu suara tangisan bayiku yang terlahir kedunia ini dengan selamat. alhamdulillah semua berseru mengucap syukur pada yang kuasa. segera suamiku mendengungkan suara adzan di telinganya yang mungil.



darah segar mengalir memandikan tubuhku yang entah sudah seperti apa saat itu......... rasa lelah dan rasa sakit yang amat sangat masih saja menderaku tapi semuanya seperti terbayar dengan kehadirannya disampingku.



Subhanallah betapa mungilnya.... tak berdaya begitu rentan, cantik... Ya Allah titipan Mu adalah amanah paling berharga dalam perjalanan hidupku!



Entah berapa BAB lagi yang bisa kutuliskan yang sesungguhnya ingin kuceritakan kepada dunia, tentang masa nifas yang begitu sulit dilalui dan masa2 baby blues yang menyerang diriku, rasa sakit yang kurasakan saat si kecil begitu rakusnya meminum ASI dariku hingga membuat luka dan lecet pada payudaraku.



saat- saat si kecil mulai beranjak besar, besar pula kebutuhan hidupnya yang harus kita penuhi, tapi sungguh itu bukanlah kerugian dalam hidupku tetapi justru adalah menjadi tujuan hidupku.



Ach betapa panjangnya cerita hidup yang ingin kubagi dengan kalian..........



yang paling penting dan terutama adalah pendidikannya bagaimana cara mendidikannya, baik formal maupun non formal. baik pendidikan akademis, maupun mengenalkan norma agama dan norma masyarakat. bagaimana dia bertindak dan bertingkah laku.



Sungguhlah suatu bentuk tanggung jawab yang besar dan teramat sulit untuk di laksanakan..............



Ya Allah semoga kami bisa menjaga amanah mu ini. menjadikannya manusia yang kaya.... akan imannya, hatinya, hartanya, kebaikannya, kesabarannya, dan ilmunya seperti nama yang kami berikan untuknya.. Richelia



Jauhkan ia dari segala kemudaratan, kemaksiatan, kedzoliman, takabur dan kesombongan yang akan membawanya kearah kekafiran dan kefakiran dalam kehidupannya.



Jagalah ia agar tetap berjalan di taman karunia Mu, menjaga iman Islamya, menjaga hati dan menjaga setiap apa yang ada dirinya.

Amin ya robbal alamin....