Pernahkah Anda bayangkan, bagaimana wajah janin yang tengah ada di dalam kandungan Anda? Lima - enam tahun lalu, mungkin hal ini masih sebatas "mimpi". Tapi, kini, Anda bisa melihatnya melalui USG 4 dimensi (4D) Salah satu fungsi pemeriksaan dengan ultrasonography (USG) adalah untuk melihat kehamilan.
Pemeriksaan kehamilan dengan USG sendiri dibagi dalam 3 tahapan. Pada pemeriksaan tiga bulan pertama, diperiksa kemungkinan adanya ancaman keguguran. Ancaman tersebut macam-macam, antara lain kehamilan tidak berkembang, kehamilan di luar kandungan, kehamilan dengan mola (hamil anggur), perdarahan di balik calon ari-ari, dan sebagainya.
Pada tiga bulan pertama, pemeriksaan USG juga akan membantu memastikan ada-tidaknya detak jantung janin. Kita juga bisa lihat kelainan lain, misalnya bayi kembar. Kembar pun bisa dibagi-bagi, apakah kembar dengan sekat atau kembar siam. Jadi, kita bisa ambil tindakan sejak dini. Juga, deteksi adanya kelainan bentuk kepala seperti misalnya janin yang tulang kepalanya tidak terbentuk.
Pada tiga bulan kedua, USG akan membantu melihat bentuk jantung dan sistem saraf pusat (SSP). Adanya kelainan di otak, misalnya hidrosephalus (pembesaran kepala), katarak pada bola mata, kelainan rongga jantung seperti jantung bocor, dan sebagainya. Pada pemeriksaan tiga bulan yang kedua ini juga bisa dilihat ada-tidaknya kelainan tulang belakang, meliputi celah pada tulang belakang. Pada awal tiga bulan kedua juga bisa menentukan adanya bibir sumbing. Pada tiga bulan yang ketiga, kita bisa melihat kelainan janin yang berhubungan dengan persalinan. Misalnya, apakah tali pusat menempel pada plasenta dengan baik. Juga kelainan lain, seperti ari-ari di bawah atau janin terlilit tali pusat, dan sebagainya. Yang jelas, USG merupakan alat dasar seorang dokter kandungan, sama halnya stetoskop bagi dokter umum.
PERAN DOPPLER
Semua pemeriksaan di atas bisa dilakukan dengan USG biasa (USG 2 dimensi/2D). Namun, angka diagnostiknya (angka ketepatan atau akurasi) akan lebih meningkat kalau menggunakan USG 3D atau 4D. Apa, sih, sebetulnya USG 3D atau USG 4D? Secara prinsip, fungsi USG 4D sama dengan USG biasa. Bedanya, USG 4D lebih detail dan lebih akurat, karena kita melihat dalam bentuk ruang (dimensi ketiga) plus gerak. Kalau 2D hanya menggunakan dimensi panjang dan lebar, tanpa dimensi kedalaman, sementara USG 4D menggunakan keempat dimensi, yakni lebar, panjang, kedalaman plus gerak (dimensi waktu). Boleh dibilang, manfaat 4D lebih ke arah performance dan appearance dari janin yang mudah dimengerti oleh orang tua (awam). Itu sebabnya, wajah sang jabang bayi pun akan tampak jelas melalui USG 4D, apakah ia sedang tersenyum atau sedih, akan terlihat lewat USG 4D.
Tentu, fungsi USG 4D tak cuma itu. Piranti canggih ini memiliki banyak kelebihan lain dibanding USG biasa. Selain dapat mengetahui permukaan anatomi bayi secara lebih jelas, mulai wajah hingga kelengkapan anggota badan, juga bisa mengetahui kelainan pada bayi secara lebih jelas. Yang paling penting, pada pemeriksaan USG 4D, terdapat pula pemeriksaan doppler. Pemeriksaan doppler ini berguna untuk melihat arus pembuluh darah janin. Kita bisa lihat, apakah janin mendapat cukup suplai darah atau tidak. Kita juga bisa lihat, apakah janin tumbuh sesuai usianya atau tidak. Bahkan kita bisa meramalkan apakah calon ibu akan mengalami pre-eklampsia (kenaikan tekanan darah), melalui pemeriksaan aliran darah ini. Sejak usia janin 29 minggu, pre-eklampsia sudah bisa diperkirakan. Pada USG 2D plus doppler, ini memang juga bisa terlihat, tetapi lebih jelas pada USG 4D."
Keunggulan lain USG 4D adalah pada pemeriksaan jantung. Dulu, tidak mungkin menganalisa jantung dengan gambar yang begitu jelas, bisa bergerak, bisa dipelankan geraknya, diputar, dibesarkan, dan sebagainya. Nah, dengan USG 4-D ini bisa dilakukan. Gambar yang muncul adalah gambar jantung utuh, sehingga terlihat rongga, katup dan sebagainya.
Pemanfaatan lain USG 4D adalah jika hendak mengambil alat yang tertinggal di rahim. Misalnya, mencari spiral yang hilang. Dengan USG 4D, tak sampai 3 menit, posisi spiral akan diketahui. Selain itu, USG 4D juga bisa dipakai untuk membuat prediksi tentang sifat bayi. Sekarang sedang diteliti, mana perilaku bayi yang sehat dan mana yang mengalami kelainan gangguan kromosom, dengan melihat mimik muka bayi (fetal behaviour) di kandungan.
USG BIASA PUN CUKUP
Umumnya masyarakat masih belum paham betul kegunaan USG 4D. Masyarakat awam biasanya meminta di-USG 4D hanya untuk melihat wajah atau jenis kelamin. Padahal, fungsi USG 4D banyak, seperti sudah disebutkan. Masyarakat juga masih beranggapan bahwa dengan USG 4D, semua penyakit bisa dideteksi. Padahal, pemeriksaan dengan USG, termasuk USG 4D sekalipun, hanya bersifat pemeriksaan anatomis (organik), bukan fungsional, misalnya, apakah janin bisa melihat atau tidak. Ini tak bisa dilihat dengan USG. Yang bisa diketahui adalah apakah janin memiliki organ mata. USG juga tidak bisa mendeteksi penyakit-penyakit karena virus, yang sifatnya non-anatomis.
Adakah pengaruh pemeriksaan USG terhadap janin? USG sudah direkomendasikan aman, karena menggunakan gelombang suara, tidak ada efek berbahaya yang timbul akibat pemakaian USG. Namun, yang perlu dicermati, gelombang akan meningkat pada saat menggunakan arus doppler tinggi (power doppler). Jadi, penggunaan power doppler, yang biasa digunakan untuk melihat arus pembuluh darah janin, kekuatan arus, dan sebagainya, tidak boleh berlebihan dan harus dilakukan oleh yang ahli. Kalau orientasinya sudah ketemu, power doppler hanya dibutuhkan sebentar." Bayangkan kalau setengah jam habis untuk mencari lokasi dengan power doppler”. Ini tentu tak baik. Pemakaian power doppler yang terus-menerus dalam waktu lama (lebih dari setengah jam) bisa menimbulkan gangguan pada sistem pendengaran janin.
Untuk skrining awal, rata-rata USG hanya digunakan selama 5 menit. Yang dilihat biasanya lingkar kepala, lingkar perut, dan panjang kaki, Yang lama kalau ada kelainan. Jika pada USG 2D dilihat ada kelainan, barulah USG 3D dengan power doppler dihidupkan untuk melihat lebih detail.***
--Dimuat di Majalah Kasih edisi 7--
|