Kamis 8 Januari 2010 setelah makan siang bersama suami dan suami ke kantor lg, aku seperti biasa langsung ke kamar untuk istirahat, namanya dah cuti ya kerjaan tinggal makan tidur doank, tiba-tiba aja aku merasa dingin banget, kirain gara-gara AC, setelah suhunya dinaikin tetap aja aku ngrasa dingin, malah tambah menggigil walau dah pake bedcover. Perasaan aku jadi ga enak, langsung ku telpon suami untuk balik ke rumah lagi. Si hubby kaget banget badan aku panas tapi aku merasa kedinginan, padahal waktu lunch tuh aku biasa aja, ga nunggu waktu lagi karena takut kenapa-kenapa ma si baby dalam kandunganku (ga ingin kejadian tahun kemarin terjadi lagi) si hubby langsung membawaku ke Rumah Sakit, sesampainya di RS aku langsung di bawa ke ruang persalinan, kandunganku langsung diperiksa, si baby ternyata tekanan darahnya dah di atas 190 akibat suhu badanku yang terlalu tinggi, dokter terus memantau perkembanganku dan anak yang ku kandung, suami dan mamaku yang dari tadi bersamaku terlihat sangat panik, ya Allah apalagi aku.. Alat yang dipasang di perutku untuk memantau  kondisi janinku membuat  kejadian tahun kemarin terbayang lagi dalam pikiranku, banyak doa yang telah ku baca, Ya Allah Aku tidak sanggup apabila kejadian itu terulang lagi, ku mohon beri aku dan suami aku kesempatan untuk dapat menjadi orang tua yang bisa memelihara, membesarkan, mendidik dan memberi kebahagian untuk anak yang aku kandung ini.

Alhamdulillah ternyata usaha dan doa kami tidak sia-sia, setelah beberapa jam demamku menurun, jantung si baby dalam rahimku mulai normal,  selang 0ksigen  sudah dilepas dari hidungku namun infus dan detektor jantung janin masih tetap melekat ditubuhku, tak apalah, apapun yang dilakukan dokter asalkan demi kebaikan anak yang kukandung akan aku terima termasuk keputusan dokter untuk  mempercepat proses persalinan anakku dengan jalan operasi.  Suamiku langsung menyetujui keputusan dokter untuk operasi, untung saat itu usia kandunganku dah 37 minggu dan berat badan janin terakhir aku cek dokter sudah 2,7 kg, akhirnya keputusan untuk operasi dilaksanakan besok harinya, jumat 9 Januari 2010, maju 3 minggu dari prediksi hari kelahiran normal.

Jumat, 9 Januari 2010, pagi-pagi alat detektor jantung janin dilepas, jantung janin sudah normal sehingga hari ini operasi jadi dilakukan,  aku mendapat giliran pertama operasi dari 3 orang pasian dokter SPOGku, deg-degan banget apalagi petugas kesehatan yg bertugas menjeputku untuk dibawa ke ruang operasi telah datang. Jam 9 pagi waktuku untuk dioperasi, Aku disuruh duduk di kursi roda, kutinggalkan suami dan mamaku ke ruang operasi, ternyata keluarga ga diizinin masuk, tambah ga karuan dech ni suasana hatiku tapi mengingat sebentar lagi aku bakal ketemu anakku, aku berusaha untuk kuat meski air mata netes terus karena ketakutan, gimana ga takut liat alat-alat operasi, sendirian ga da kelurga yg nemanin, lumayan dokter berusaha nenangin aku dan nyuruh aku tidur aja. Setelah aku merasa kesakitan karena disuntik obat bius lokal di tulang belakangku, aku sudah tidak merasakan sakit lagi, hanya perutku terasa di goyang kesana kemari trus ketiduran dech saking takutnya..

Alhamdulillah operasi berjalan lancar, anakku laki-laki, berat 3,2 kg dan panjang badan 50 cm, seneng banget, suami, mama n kluarga lain yang ku lihat setelah keluar ruang operasi pun ga kalah senangnya, trima kasih ya Allah, apalagi setelah bidan datang ke kamar rawat aku dan bilang “ibu, ini anak Anda, laki-laki, sehat!”, ga ada yang bisa menandingi perasaan senang, haru dan bangga dalam dadaku ..

Trima kasih ya Rabb!.. Semoga aku dan suamiku bisa dipercaya untuk memegang amanahmu, beri kami terutama anak kami keselamatan, kesehatan, umur panjang dan kebahagian lahir bathin, syukur kami tak terhingga sehingga kami menamakan anak kami FARHAN NUGRAHA CELIO MODJO yang artinya anugrah kebahagiaan yang datang dari syurga untuk keluarga Modjo, amienn…amin ya Rabb!!