Alhamdulilah akhirnya aku jadi Bunda juga, senang rasanya bisa menikmati indahnya sebagai ibu. Meski tidak terlahir secara normal Qilla sangat akrab denganku.. Saat mandi biasanya Qilla suka sekali berenang, untuk itu bak mandinya pun harus penuh dengan air. Kakinya selalu bergerak meluncur jika menempel pada sisi dinding bak mandi. Kepalanya juga digoyang-goyang jika aku membersihkan rambutnya.. kata pertama yang diucapkannya adalah “Ah”… entah kenapa disetiap usai mandi, pada saat ganti pakaian Qilla suka mengutarakan kata itu. Aku, Kakek & Neneknya selalu senang menanti kata itu.. lalu kalimatnya makin hari semakin banyak.
Qilla suka sekali benda yang bergerak, seperti pita yang dipasang dekat jendela. Jika terkena angin, pita itu bergerak kesana kemari Qilla pun semakin aktiv, tangan & kakinya ikut bergerak. Sekarang Qilla sudah mengerti kalau diajak bicara dia akan menyahut dengan “bahasanya” yang lucu itu, seperti “hauhau..eaah..”. Tapi lama kelamaan Qilla akan cegukan.. Nah saat minum asi adalah hal yang paling disukainya. Qilla sudah mengerti dimana tempat asi itu berada. Kalau aku sudah tidur disisinya, dia akan menarik-narik bajuku. Tepatnya dibagian dada. Qilla berusaha sendiri mau membuka baju bundanya saat mau minta mik.. ekspresinya jika ingin mik asi juga sangat lucu. Qilla akan memandang dadaku terus, baik yang kiri maupun kanan. Dia berusaha memberitahukan padaku jika dia ingin minum asi. Jika aku sudah membuka bra, wajahnya pun menunjukkan ekspresi senang…
Qilla suka sekali difoto, mungkin karena aku senang sekali difoto sewaktu hamil itu berpengaruh pada Qilla. Jika ada yang memegang Hp ataupun kamera, Qilla selalu ingin tahu. Belum genap sebulan Qilla suka memiringkan badannya dan sekarang belum genap 3 bulan dia sudah bisa tengkurap, meski harus dibantu. Saat dia ingin tengkurap, maka kaki kirinya sudah bergerak aktiv menempel pada kasur. Tangan kirinya juga berusaha untuk menyentuh kasur. Aku sebagai bundanya selalu memberinya semangat. Kuberi hitungan agar Qilla terpacu, “satu..dua..tiga.. ayo dek berusaha lagi.. ayo..ayo”, sambil bertepuk tangan. Qilla pun terpacu, dia dengan bahasanya yang lucu itu jadi semangat mengangkat kepala. Tapi apalah daya, Qilla belum benar-benar mampu. Lalu aku berkata “bunda bantu ya dek.. bunda pegangin tangannya..”. aku hanya memegang tangan kiri Qilla, tidak berusaha untuk menariknya, dan entah kekuatan darimana akhirnya Qilla berhasil mengangkat kepalanya.. horeeee… Qilla pun tengkurap & berusaha mengangkat kepalanya. Dan jika dia berkata “Ah..” untuk ketiga kalinya itu bertanda masa belajar tengkurap telah usai. Qilla sudah merasa capek, akupun segera mengangkat badannya sambil berkata “Horeee.. dek Qilla hebat”, diapun tersenyum ceria. Pernah aku tidak memberinya ijin untuk belajar tengkurap, diapun menangis merengek-rengek. Akhirnya tenang saat aku gendong dan kuajak jalan-jalan dihalaman.
Sayang sekali hari-hari bersama Qilla sekarang tidak bisa seharian penuh. Aku sudah masuk kerja, jadi jadwal bertemu semakin sedikit. Sedihnya setiap memakai jilbab dan memakai helm, Qilla tidak mengenali aku, dia cuek sekali.. jadi sekarang aku berusaha memperkenalkan diriku kepada Qilla. Jika pulang kerja, aku usahakan dia melihatku saat mencopot helm maupun jilbab, aku berkata “Dek ini Bunda…”. Awalnya dia bingung, tapi setelah helm dan jilbabnya dibuka dia tersenyum. Aih senangnya…
Ditampilkan sebanyak : 875