Hari minggu memang hal yang paling aku tunggu, karena dihari itulah aku seharian bersama Qilla. Hari dimana aku dan Qilla boleh bangun kesiangan, karena hari minggu tidak pergi ke kantor hehehehee.. Minggu pagi, jadwal memandikan Qilla lebih siang dari biasanya. Jam 07.30 wib, biasanya jam 06.30 wib. Karena mandi agak siang, tante godain Qilla dengan berkata “Cepet dek mandinya.. Tante mau mandi?Gantian dong…Lho disuruh cepet-cepet kok malah berenang…”. Maklum hari minggu Tante kerja, dia liburnya setiap hari Jum’at.



Abis mandi seperti biasanya, Qilla mik asi, main sebentar kemudian tertidur. Sekitar jam 10.00 wib, aku melihat kamar. Mengintip sebentar, apakah Qilla terbangun atau hanya menggerak-gerakkan badan. Ternyata tangan dan kakinya bergerak kesana kemari, dan mulutnya sedikit berisik,  itu bertanda dia haus. Karena itulah aku susuin Qilla, meski dia masih setengah tertidur.



Setengah jam kemudian, sepupuku yang masih kecil-kecil datang berkunjung. Gugun & Tata, mereka ditemani ayahnya memang sengaja datang untuk melihat Qilla. Sesaat kemudian Qilla pun terbangun, tepatnya aku bangunkan. Aku gendong dia saat masih terbangun malas, saat baru membuka mata sedikit demi sedikit. Lalu aku pangku Qilla menghadap para sepupu kecil itu. Matanya pun terbuka.



Entah kenapa Tata begitu semangat, dia langsung tertawa melihat reaksi Qilla yang terbangun hanya dengan sebelah mata (karena masih ngantuk). Tata, Gugun & ayahnya tertawa terus, Qilla pun akhirnya benar-benar terbangun. Jadilah mereka saling menertawakan. Semakin Tata tertawa Qilla pun semakin tertawa. Seperti ada yang lucu diantara mereka. Setelah asyik tertawa, mereka pun gantian berfoto bersama Qilla. Hari itu Qilla senang sekali difoto.



Malam hari, aku tidur lebih awal. Qilla masih bermain bersama kakek neneknya didepan tv. Aku memang sempat mendengar, Qilla ngomongnya lebih banyak dari biasanya. Kupikir itu baik-baik saja. Ternyata sekitar jam 22.00 wib, aku dibangunkan oleh ibuku gara-gara Qilla menangis ingin minum asi. Setelah minum asi, Qilla masih saja menangis. Aku gendong dia, tetap saja menangis. Akhirnya aku gendong Qilla sambil berjalan-jalan didalam rumah, diapun tertidur.



Lega rasanya bisa membuat Qilla tertidur lelap, kini saatnya aku beristirahat sebentar. Baru saja aku makan kue lemper, terdengar Qilla menangis lagi. Buru-buru aku ke kamar, aku tepuk-tepuk pahanya dan berusaha membuatnya tenang untuk tidur kembali. Rupanya itu tidak berhasil. Akupun tidur disampingnya, sambil memeluk badannya yang mungil itu aku berkata, “cup..cup..cup.. ada bunda disini dek, bunda temenin tidur ya…”. Sesaat kemudian terdengar suara desahan Qilla, “Hmm..” rasanya dia lega sekali. Qillapun terlelap sampai pagi.



Yeaah.. gara-gara ikut tertidur beneran, aku lupa makan kue lemper yang masih ku gigit separoh itu... ku buang deh sisanya hehehehehe….