“Selamat sore, ini ada paketan dari Madiun…”, kata petugas ESL Express pada buya. Senang banget, akhirnya paketannya datang. Aku memesan kolam renang buat Qilla, sudah tak sabar rasanya ingin melihat gaya Qilla berenang. Buya juga, meski baru datang tadi pagi buya antusias memompa kolam renang plastik itu. Bunda dan buya bekerjasama untuk membuat kolam renang segera jadi, sementara Qilla digendong uti juga turut menyaksikan. Qilla suka banget pas melihat buya memompa neckring warna biru yang didalamnya ada bola-bola kecil. Dia asyik berteriak-teriak gemes, sepertinya Qilla sudah tidak sabar ingin mencobanya.



Tiba-tiba Qilla menangis, rupanya dia kehausan. Akupun segera membawa Qilla kekamar dan memberinya asi. Sesaat kemudian diapun tertidur. Tak lama kemudian Qilla bangun. Jadilah sore itu Qilla berenang untuk pertama kalinya.



Setelah diberi sabun mandi dan dibilas rambutnya, buya memasangkan neckring pada Qilla. Diapun tak sabar menunggu apa yang akan terjadi. Aku memasukkan Qilla sedikit demi sedikit pada kolam renang plastik itu. Awalnya Qilla bingung, apa yang harus dia lakukan.Tangannya yang mungil itu memegang erat tanganku yang masih menempel ditubuhnya. Aku masih memegang tubuh Qilla hingga dia akhirnya berani menggerakkan kaki dan tangannya.



“Ayo dek berenang dek..satu dua tigaaa..”, teriakku memberi semangat pada Qilla. Akupun bergerak heboh sambil mengayunkan kedua tanganku, dan berlari ditempat. Diapun terpacu, kaki dan tangannya mulai menari lucu… gaya renang Qilla yang pertama. “Dek Qilla hebat, ayo dek tendang..meluncur dek”, teriakku lagi seraya melihat Qilla terdiam berada diujung kolam renang. Qilla pun semangat menendang kolam renang, diapun kembali ke tengah-tengah dan sibuk memperhatikan bola-bola kecil yang berwarna warni itu.



“Buy, waktunya difoto buy…” kataku pada suamiku. Suamikupun menjawab, “Di video aja deh..”. Tak lama kemudian adekku datang berkunjung. “Itu Tante datang..”, kata suamiku. “Cepet Tante.. dek Qilla lagi berenang…”, teriakku pada adekku. Bergegas Tante turun dari sepeda motor dan melihat aksi Qilla yang menggemaskan. Uti dan Akung juga datang melihat. Akung sibuk melempar bola-bola kecil itu pada Qilla, kamipun tertawa bersama melihat Qilla.



Tiba-tiba Qilla berhenti berenang, ekspresi wajahnya berubah dari wajah senang langsung menjadi sedih. Mulut dikincupkan sedikit dikerut, alis diangkat dan tangan kakinya diam. “Kenapa capek ya..”, tanyaku pada Qilla. Sesaat kemudian aku angkat badan Qilla dan buya mencopot pelampungnya.



Dikamar, aku olesin badan Qilla dengan minyak telon, lalu pakai baju kemudian mik asi, diapun tertidur. Malam hari Qilla menangis, dia rewel sekali. Digendong sebentar Qilla tertidur lalu aku menaruhnya ditempat tidur. Tapi sesaat kemudian dia terbangun minta gendong lagi. Begitu terus. Aku menggendongnya dari sekitar jam 18.00 wib sampai jam 22.00 wib. Kemungkinan karena kecapekan saat berenang Qilla jadi rewel. Ku pijit kakinya saat aku gendong dia. Sesaat kemudian Qilla benar-benar terlelap.

Keesokan harinya, sambil menonton film kartun, aku olesin tubuh Qilla dengan baby oil, aku pijat-pijat sebentar tangan dan kakinya sebelum mandi pagi. Rasanya ada sedikit penyesalan pada diriku. Kenapa tidak aku pijit usai berenang kemarin? Maafin bunda ya nak… lain kali bunda tidak akan lupa. Tapi rekornya, dek Qilla bisa berenang bebas selama 5 menit. Horeeee… bunda dan buya senang sekali.