Waktu itu saya masih ingat pada hari Sabtu, saya mengantar anak saya yang pertama (Resty, 7 thn) cabut gigi bersama suami dan anak bungsu saya (Karina, 10 bln). Seperti biasa sesampainya di tempat praktek dr. gigi, saya harus antri menunggu panggilan, saat itu anak2 saya sedang bercanda, berteriak2..senang rasanya. Tiba-tiba disaat terdiam...saya terdiam, suami saya terdiam anak2 saya terdiam, tiba2 ada guncangan, saya pikir ada gempa lagi, tapi kok cuma saya saja yang merasakan, saya refleks liat anak saya yang dipangkuan saya, ternyata anak saya saat itu kejang-kejang dengan bibir sudah membiru, mata sudah tidak terlihat hitamnya. Ya Alloh, saya benar-benar syock, untungnya ada dokter anak di sebelah dokter gigi, saya langsung masuk ke dalam kamar prakteknya, tidak perduli masih ada pasien waktu itu, tapi untungnya lagi dokter anak tersebut langsung mempersilahkan saya membaringkan anak saya di tempat tidur periksa. Anak saya lalu diperiksa, selama diperiksa saya benar-benar menangis tidak kuat menahan sedih takut kehilangan anak saya, saya berdo'a kepada sang Khaliq supaya anak saya disembuhkan, dan Alhamdulillah do'a saya dikabulkan. Anak saya sembuh dan langsung manggil saya. Terharu, senang, bahagia saat saya bisa bercanda lagi dengan anak saya. Dan saya berjanji akan selalu menjaga anak saya sepenuh hati saya sampai saya mati. Hidup saya untuk suami terutama ke dua buah hati saya.
i love you my baby girls. Kalian adalah matahari mamah yang akan selalu menyinari mamah sampai mamah menutup mata nanti.
Ditampilkan sebanyak : 1057