SITE STATUS
Jumlah Member :
253.413 member
user online :
2043 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Blog -- Sayang...Bunda Lagi Marah :)



Blog posted by

Sayang...Bunda Lagi Marah :)


Blog posted on 14-06-2011

dasar anak nakal, kurang ajar, anak bodoh,…(hindari untuk mempraktekkannya di rumah ya)


                Demikian sederet kalimat yang saya dengar sore kemaren, persis di samping rumah saya. Hati saya miris ketika kata-kata itu terdengar sangat jelas di telinga saya. Teriakan seorang ibu pada anaknya haruskah seperti ini tanya saya dalam hati. Saya ajak Nazira berbincang-bincang saja, dengan maksud memorynya tak terekam oleh kalimat-kalimat yang kurang mengenakkan tadi.


                Saya sangat mengerti bagaimana rasanya menjadi seorang ibu bagi anaknya. Tak bisa saya sangkal, bahwa memang terkadang saat lelah emosi bisa saja berubah. Saat suasana hati tidak mendukung, bisa saja mengakibatkan marah.


                Sebelum menjadi seorang yang dewasa, ada fase-fase tumbuh kembang anak yang membuat orangtua kewalahan menanganinya. Anak-anak mengalami masa tantrum belajar mengontrol emosinya, perubahan emosi tiba-tiba atau terkadang menjadi sulit sekali diatur. Disinilah peran orangtua atau pengasuh membantu anak mengontrol emosinya bukan ikut-ikutan tersulut emosi. Walaupun fase ini terlihat sulit namun demikianlah Tuhan menciptakan fase-fase tumbuh kembangnya, sama halnya dengan degradasi warna akan terlihat indah pada akhirnya.


                Saya percaya bahwa kesuksesan dan kemunduran seseorang berawal dari rumah, rumah yang terdiri atas orangtua atau pengasuh dan pola asuhnya mengambil peran penting dalam hal ini. Saat orang tua teramat kesal dengan sikap anaknya, apakah wajar orangtua menghujat anaknya dengan demikian kasarnya???


                Saya fikir ada perbedaan yang sangat besar antara menghujat pribadi anak dengan tidak menyukai prilaku buruk anak. Jika kita mengatakan “dasar anak bodoh”, apa benar kita ingin anak kita menjadi anak yang bodoh. Bukankah sebuah hujatan seperti itu bisa melukai mental si anak, yang pada akhirnya membuat anak kurang kreatif dan tidak percaya diri, bahkan mudah down ketika ditimpa sebuah masalah?????.


dasar anak bodoh”    ini menghujat pribadi anak, melabeli anak. Kita telah menanamkan dalam pikiran  bawah sadar (subconcius) anak, bahwa ia anak yang bodoh.


bohong itu tidak baik                ini menyatakan kita tidak suka pada kebohongan yang dia lakukan, bukan tidak suka pada pribadinya.


                Suami saya sering berbagi kisah melalui kasus beberapa kliennya. Sebagian anak remaja yang masuk ke ruang konsultasinya adalah anak-anak yang memiliki pola asuh yang kurang tepat. Di usia yang masih terbilang muda, para remaja itu mengalami depresi, rasa tidak percaya diri yang tinggi. Sebagian besar pula tidak bisa curhat pada orangtua mereka sendiri yang seharusnya menjadi orang yang paling dekat dalam hidup mereka. *menyedihkan bukan


                Jika kita ingin mengetahui bagaimana sifat anak kita. Maka bercerminlah pada diri kita sendiri. Anak ibarat kanvas tanpa frame, sebagian besar framenya para orangtualah yang menciptakannya. Jika hari ini anak mengucapkan kalimat yang tidak baik, chek kembali daftar kalimat yang pernah kita ucapkan padanya, bisa jadi kitalah yang tanpa sengaja telah mengajari hal - hal yang kurang baik tadi pada anak-anak kita.


            Kasih sayang dan minat yang sungguh-sungguh dari orang tua merupakan senjata yang ampuh untuk menghadapi semua tantangan hidup yang akan dialami oleh anak-anak yang masih tidak tahu apa-apa ketika mereka diasuh oleh ayah dan ibunya ( Laurel Schmidt )


                Saya fikir ini hal yang gampang-gampang susah untuk dipraktekkan. Saya sendiri pernah marah, malah sering. Tapi ketika emosinya kurang terkontrol saya akan memilih menenangkan diri sejenak, menjauh sesaat dari depan anak saya. Berdiam diri mungkin kurang dari lima menit di kamar mandi, merasakan guyuran air yang membuat saya berada di gelombang alfa bahkan teta. Kemudian saya akan keluar dengan senyuman, nada bicara yang lebih tenang dan sebuah pelukan yang hangat untuk menghadapi anak saya.


                Lagi-lagi harapan besar di hati saya menjadi orang yang paling nyaman ketika anak saya berbagi segala hal, mengingat perjalanan saya masih terlalu panjang untuk menjalani peran dan tanggung jawab saya sebagai seorang ibu bagi anak saya. Semoga,…


 


 




Ditampilkan sebanyak : 1400

Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang blog ini


Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman
 
ummi_nazira's blog :