Pengalaman hamil pertama,, di Jepang pula! Mo sedikit berbagi cerita...
Saya datang ke sini waktu usia kandungan sudah 4 bulan, dan berencana melahirkan di negeri sakura ini. Awalnya saya dan suami pergi ke klinik bersalin dekat rumah. Tapi saya ditolak,, alasannya usia kehamilan saya sudah besar (waktu itu sudah 5 bulan hampir 6 bulan), jadi mereka tidak mau ambil resiko, padahal saya bawa catatan/report perkembangan hamil saya waktu masih periksa di Indonesia. Akhirnya saya pindah ke rumah sakit besar. Syukurlah di sana saya diterima dengan baik.
Setiap kali kontrol saya diwajibkan cek urin, berat badan, dan tensi yang semuanya dilakukan sendiri tidak dengan bantuan suster/bidan. Sudah disediakan alat2nya, bumil2 disini tinggal mengoperasikan sendiri. Setelah semua dilakukan dan dicatat di buku riwayat hamil, baru kita mengantri menunggu panggilan/antrian. Oya, kebanyakan bumil2 disini kontrol tanpa ditemani suami atau keluarganya. Mandiri smua euy,, hebaaatt........
Masalah biaya. Karena saya punya kartu asuransi yang saya dapat dari kantor suami, jadi soal biaya kontrol terbilang cukup murah. Selain itu, saya juga dapat buku voucer potongan (semua bumil disini dapat). buku voucer itu isinya macem2, ada voucer kontrol hamil (+/- 40 lembar), voucer kontrol gigi bumil (2 lembar), voucer melahirkan (1 lembar), voucer periksa bayi nanti waktu sudah lahir (2 lembar). Keren ya,, lumayan kan dapet potongan biaya lagi, makanya tiap kali kontrol buku ini harus selalu dibawa (jadi satu dikumpul sama buku riwayat hamil), nanti secara otomatis setiap abis kontrol voucernya dirobek sama susternya. Kalo kontrol gigi, gratis... hehe... Hebat ya program pemerintah Jepang untuk memfasilitasi warganya.
Lalu disini tidak diberi suplemen or vitamin2 ibu hamil seperti di Indonesia. Dokter juga tidak menyarankan untuk minum susu ibu hamil. Smua kebutuhan gizi dipenuhi sendiri lewat makanan2 yang kita konsumsi. Dokter dan bidan cuma memberi informasi makanan apa saja yang baik dan tidak baik untuk dikonsumsi ibu hamil. Makanya kebanyakan bumil Jepang ga ada yang gendut-gendut,, langsing smuaa... dan tetap modis (berdecak kagum liat bumil Jepang yang tetap cantik)... :)
Satu lagi, kita juga diberi buku panduan ibu dan anak yang isinya seputar informasi dari awal kehamilan sampai pasca melahirkan. Buku itu diterbitkan sendiri sih sama pihak rumah sakit (jadi tiap rumah sakit beda2). Ada panduan tentang cara menghubungi rumah sakit saat tanda2 melahirkan sudah dekat, apa saja yang harus dibawa, senam hamil (bagi yang tidak mengikuti kelas senam hamil, ini membantu sekali), informasi KB pasca melahirkan, dll. Dilengkapi juga dengan alamat dan no tlp rumah sakit, lengkap deh.
Bagaimana dengan di Indonesia? (^ ^)
Ditampilkan sebanyak : 2923