Subhanallah...tak terasa waktu begitu cepat berjalan.

Baru kemarin rasanya aku membawa Ahmad Al Faruq (putra pertama kami) dalam kandungan, dengan segala suka dan duka semasa hamil kurang lebih 9 bulan. Sekarang permata kecilku itu sudah menginjak usia 1 tahun setengah (18 bulan). Dia begitu lincah di setiap aksinya. Segala model gerakan dengan aktifnya mudah dia tirukan. Senyum dan tawa yang keluar dari mulut mungilnya membuat kami semua secara spontan ikutan tertawa. Aduh senangnya...semoga dia senantiasa tumbuh sehat dan kuat.

Namun satu hal yang sedikit membuat aku risau dan khawatir. Sampai saat ini dia belum bisa berbicara sebagaimana anak2 seusianya, yang sudah mampu memanggil mama, papa, dan bahkan banyak kata2 lainnya. Tapi aku kadang berpikir tidak semua perkembangan anak sama. Masing2 anak memiliki kelebihan dan kekurangan dalam tahapan perkembangannya. Semoga saja dia segera bisa berbicara, memanggilku dengan sebutan mama (ummi), dan yang lainnya.

Sejalan dengan perkembangan Si Ahmad yang sedikit mencemaskan itu, tanpa aku sadari aku telat haid 2 pekan. Aku mulai curiga, jangan2 aku hamil lagi...

Aku pun melakukan TP dan hasilnya ternyata positif hamil. Ya Allah...aku bersyukur atas nikmat ini, karena aku masih dipercaya bisa hamil lagi yang ke dua, aku diberikan kepercayaan untuk menerima amanah berharga yang kedua. Namun di sisi lain, aku terkadang sedih juga jika aku melihat anak ku Si Ahmad. Dia masih sangat kecil untuk memiliki adik. Umurnya baru 1 tahun lebih, masih butuh pengasuhan yang baik dan cukup, masih memiliki hak untuk menyusu sampai 2 tahun. Tapi yah...itulah kehendak Allah. Tak ada yang mampu menghalangi jika Allah sudah berkehendak. Maka kita pun harus menerimanya dengan lapang dada. Allah yang menguasai segala sesuatu, maka Dia yang tahu semuanya dan mengatur segalanya. Aku sadar, semua itu adalah ujian dari Allah buat aku dan keluarga. Aku dan suami terima positifnya saja karena ini adalah rezeki yang sangat berharga. Banyak orang yang berusaha keras untuk mendapatkan nikmat ini tapi justru Allah berkehendak lain. Maka aku menyerahkan semuanya kepada Sang Pengatur segala sesuatu. Aku hanya memohon kepada-Nya emoga aku diberi kekuatan dan kesabaran dalam menjalaninya. Membesarkan anak ku yang pertama sambil memperhatikan kebutuhan janin ku yang sebentar lagi akan memberikan senyuman baru dalam keluarga kami. Semoga keluarga ini jadi semakin sakinah dengan kehadiran permata kami yang kedua. Amin...



Peluk Cium Buat Si Ahmad Al Faruq