Haniya adalah bayi yang sangat aktif. Sejak dia mulai bisa merayap, Haniya senang memasukkan apapun ke mulutnya. Kertas, tissu, bolpoin, bahkan laptop! 



Artinya, saya sebagai ibu harus selalu sigap ketika Haniya mulai ancang-ancang memasukkan benda-benda asing tadi. Alhamdulillah, sampai di usia 6 bulan saya mulai senang. Kenapa? karena saya sudah bisa memfasilitasi kegemaran Haniya menjadi lebih bermanfaat, yaitu menyediakan makanan untuk dimasukkan ke mulut. Hehe.. 



Teknologi internet benar-benar membantu saya. Merawat Haniya sejak lahir sendirian di negeri orang, membuat saya juga harus mandiri mencari-cari info makanan yang sehat, enak, apalagi memiliki nutrisi lengkap bagi bayi dimulai sejak 6 bulan ke atas.



Dari internet itu, kenal lah saya dengan metode BLW (Baby Led Weaning) dan MPASI (Makanan Pendamping ASI). Saya mengkombinasikan keduanya. Jadi supaya Haniya terbiasa dengan makanan berstruktur kasar dengan cara mandiri lewat BLW, tapi juga senang dengan makanan bergizi lewat MPASI. 



Yang terpenting bagi saya di masa sekarang adalah bagaimana Haniya menganggap makan adalah fun. Makan itu menyenangkan. Supaya nantinya Haniya selesai saya sapih, dia akan merasa bahwa makan adalah keinginannya sendiri. Bukan sesuatu yang menakutkan, membosankan, atau menyebalkan. 



Jadi, sejak awal saya mulai mengantisipasi hal-hal yang biasanya jadi momok untuk para ibu, contohnya ketika anak susah makan. Sempat Haniya mulai mengalami gejala ini setelah demam. Tapi berbekal searching, tanya sana sini, ternyata jawabannya ini soal waktu saja. Ibu cuma bersabar sedikit, kembali membangun kesenangan makan si kecil, memilih menu yang lebih disukai si kecil, dan alhamdulillah Haniya pulih selera makannya.



Di awal, mungkin pasca sakit si kecil juga akan cenderung pilih pilih makanan. Dia akan makan yang dia sukai saja. It\'s Ok bagi saya. Yang jelas, tetap makanan yang disediakan adalah makanan bergizi. Dan nampaknya sebagai ibu juga harus pintar-pintar membuat makanan yang lezat yang membuat si kecil senang makan. 



Pedoman bahwa makanan bergizi tinggi, memiliki angka kecukupan gizi yang besar selalu tidak menyenangkan si kecil, tidak enak, tidak menyenangkan untuk dimakan harus segera dihapuskan dari benak para ibu. Sebab solusinya adalah membuat makanan-makanan tersebut menjadi enak dan menarik. Membuatnya dalam bentuk cake, camilan unik, bubur lezat dan sebagainya.



Menjadi ibu memang harus kreatif, cerdas dan pintar. Supaya sejak kecil, anak akan menganggap makan itu menyenangkan. Anak senang, ibu senang. :-)





www.meadjohnson.co.id