Jakarta, Bukan rahasia lagi jika ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Selain sebagai nutrisi karena lengkap dengan kandungan karbohidrat, protein, lemak, enzim, dan antibodi, ASI juga bisa mencegah anak obesitas, lho. Sebab, di dalam ASI ada kandungan zat yang membuat dia langsung berhenti sesaat setelah dia merasa kenyang.
Tak hanya itu, ASI juga bisa mengurangi tingkah brutal pada anak. Sebab dalam susu itu ada mineral (mangan) yang mempengaruhi agresifitas makhluk hidup. Pada susu formula kandungan mangannya lebih tingi sebab pada susu sapi memang ditujukan supaya anak sapi nantinya bisa agresif saat melindungi dirinya dari musuh.
"Ada penelitian yang melibatkan anak yang minum ASI dan susu formula lalu diminta antre. Nah yang minum susu formula itu kalau ada celah sedikit dia langsung nyerobot, kalau anak yang minum ASI dia bisa sabar," kata dr. Edi Setiawan Tehuteru Sp. A(K), MHA, IBCLC dalam diskusi 'Mitos dan Fakta Seputar ASI' di Rumah Anyo, Jl Anggrek Nelli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (12/11/2013).
Selain mencegah obesitas dan mengurangi tingkah laku brutal pada anak, ASI juga meningkatkan kecerdasan karena mengandung AA dan DHA. Menurut dr Edi, satu-satunya ASI mamalia yang mengandung AA dan DHA adalah ASI manusia. Selain itu, sudah dipastikan bahwa menyusui bisa meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan anak. Ketika si ibu memandang bayi saat menyusui, hormon oksitosin akan keluar dan itu akan memperlancar ASI.
"Makanya kalau yang memerah ASI, pandang foto si anak, sehingga hormon oksitosinnya keluar ASI-nya lancar," ujar dr Edi. Lalu, bagaimana dengan kekhawatiran ibu yang merasa ASI-nya encer saat pertama kali setiap mereka menyusui?
"ASI encer itu bukan jelek. Itu sudah diatur, pertama encer untuk memenuhi rasa haus bayi. Setelah habis baru keluar ASI yang kental sebagai makanan utama. Sama seperti kita puasa, minum teh dulu, kolak, baru makanan beratnya. Enggak ada ASI yang jelek," jelas dokter berkacamata ini.
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi, ASI bisa memberi manfaat melalui kolostrum, ASI yang keluar pertama kali setelah si bayi lahir dan mengandung antibodi. Berbicara mengenai kolostrum, sering kali para ibu terkecoh bahwa kolostrum pada susu sapi lebih tinggi. Menurut dr Edi, kolostrum ASI memang lebih rendah kandungannya dari sapi, tapi itu cukup bagi manusia.
"Kalau kolostrum susu sapi memang lebih tinggi karena anak sapi lahir di kandang di tempat yang tidak bersih, banyak kuman, sehingga ia butuh antibodi lebih besar. Kalau anak kita kan lahir di rumah sakit, dengan peralatan steril, jadi enggak usah iri sama kolostrum susu sapi yang lebih tinggi ya," kata dr Edi sembari tertawa.
"ASI itu anugerah Tuhan yang luar biasa dan patut kita syukuri. Tapi masalahnya sekarang ini justru banyak orang tua yang enggan memberi anaknya ASI dan malah memberi susu formula," ucap dr Edi.
Sumber : http://health.detik.com/read/2013/11/12/182301/2411050/764/manfaat-hebat-asi-cegah-obesitas-sampai-kurangi-tingkah-laku-brutal-anak?l992204755
Ditampilkan sebanyak : 1562