Saya Fitri, 26 tahun. Diusia saya sekarang ini, saya sangat bersyukur telah memiliki dan merasakan semua yang saya impikan. Mulai dari lulus kuliah,bekerja, menikah sampai akhirnya memiliki seorang anak.
Pada awal pernikahan saya dan suami, kita sebenarnya belum begitu menginginkan adanya sang buah hati. Yaa..mungkin karena kami baru beberapa bulan menikah, jadi masih seneng-senengnya membangun rumah tangga.
Sampai suatu hari, pertanda itu tiba. Pertanda saya mual2, pusing, dan sering pipis.Rupanya begitu lihat hasil test pack, saya + hamil :))
Selama 9 bulan kehamilan, saya selalu yakin, bahwa anak yg saya kandung akan menjadi anak yg cerdas secara emosional dan rasional, patuh kepada orang tuanya, taat kepada Allah swt dan Rasul-Nya.
Hari itu pun tiba, tanggal 3 September 2013 pukul 01.00 dini hari, saya mulai mulas2 tiada henti.. ternyata saya sudah mau pembukaan lengkap, lalu pukul 07.00 saya pun melahirkan bayi laki-laki secara normal.. Dan saat itu teringat wajah ibu saya sumringah tiada tara... ia mengucapkan terima kasih kepada saya krn telah melahirkan cucu untuk nya..ia cium kening sayaa dan rasa haru kami berdua pun pecah.
Begitu sang anak ditaruh didada saya, matanya langsung menatap saya tajam. aahh..senangnya.. saya mungkin menjadi orang pertama yg ia peluk dan lihat didunia ini :)
Semenjak itu saya menyadari bahwa.... selama ini perasaan kosong yg sering datang dipikiran saya ternyata adlah belum menemukan kebahagiaan hidup,, dan itu terjawab sudah begitu Danesha Mahardika - anak saya - lahir kedunia.
Sebagai sekretaris di perusahaan swasta, saya tetap harus kembali bekerja setelah masa cuti saya habis. saya masih ingat, ketika pertama kali kerja meninggalkan sang anak di gendongan ibu saya kala itu. Seperti dipisahkan dua dunia.. padahal hanya Bekasi - Megakuningan dan hanya 8 jam saja.
yaa.. begitu pulang, wajah anak adalah obat pelipur lara saya. mau seberat apapun pekerjaan dikantor, seperti apapun ocehan boss ke saya, penuh sesak nya di kereta, macetnya jalanan kota.. tapi melihat tawa anak, seperti refresh kembali.
Karier ku dikantor memang bagus.. sebagai sekretaris VP di sebuah perusahaan Telko di Jakarta, itu sudah mumpuni dan cukup di segani. Tapi saya selalu ingat tentang kodrat saya sebagai ibu. Saya tetap harus bisa memasak bubur untuk anak saya sebelum saya bekerja, saya bersihkan pup nya di pagi hari, saya ajak ia berkeliling komplek setiap pagi, menyiapkan baju untuk suami bekerja, menyiapkan kopi dan sarapannya dan begitupun setelah pulang, saya harus take over anak saya kembali usai dititipi di ibu saya, menggantikan baju tidurnya, membacakan cerita pendek maupun nonton video musik anak dari Youtube.
Setelah ia tertidur, barulah saya bisa membereskan rumah sedikit demi sedikit, membereskan mainannya, membereskan sisa2 makanan yg ia tumpahi, membereskan perabotan2 rumah yg ia bawa kemana-mana. Yah! beginilah rumah kami, rumah yg tidak pernah bersih saat anak mungil itu ada dirumah, tapi saya senang. Rumah berantakan , itu pertanda dia aktif, dia bergerak!
Meskipun harus menahan malu takkala datang sanak saudara atau temen deket yg sedang berkunjung. Kami bukanlah orang tua yg egois, kami menjunjung sekali kreatifitas dan kebahagiaan untuk anak kami dirumah ini, meskipun sering kali kami kesulitan mencari dimana kunci mobil yg ia sembunyikan, sisir saya yg ia bawa2 sampai teras, bahkan sampai air dispenser yg ia tumpahi.
Setelah ia tertidur, memang seharusnya itu menjadi waktu saya utk istirahat. Tapi lagi-lagi saya jalani pekerjaan saya lainnya, mereview pekerjaan kantor saya. Membalas email2 dan SMS dari atasan. Memasukkan jadwal ke dalam agenda kecil yg saya bawa kemanapun saya pergi. Bahkan menyiapkan baju untuk saya dan suami bekerja esok hari.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Saat nya saya tidur, tapi lagi-lagi saya lakukan kegiatan lainnya, saya membuka ponsel dan sedikit mengupdate jejaring sosial saya, seperti path, facebook, twitter dsb hingga jam pun menunjukkan pukul 11 malam.
Yah! inilah waktu tidur saya sembari menunggu pulang sang suami, saya menemani si kecil tidur disampingnya. Saya terbangung, saat si kecil menangis seperti kehausan, segera saya loncat dari tempat tidur utk menuju dapur membuatkan susu nya, waktu menunjukkan pukul 01.00. Selang beberapa lama kemudian, ia nangis kembali. Segera mungkin saya kembali ke dapur utk membuatkan susu, dan waktu menunjukkan pukul 02.30 pagi. Fiuuh.. padahal mata belum puas terpejam! bahkan tak jarang, saya sampai pusing krn tidur hanya bbrp jam lalu terbangun lagi
Pukul 04.00 biasanya si kecil bangun, dan pup. Segera saya loncat lagi dari tempat tidur utk membersihkan pupnya. Mau kembali tidur, tapi tanggung sudah mau adzan. si kecil pun sudah "cecet-coett"..walhasil setiap harinya saya hanya tidur selama 5 jam saja :)) subhanallah..
dan itu saya jalani setiap harinya. Itulah dunia baru saya yg saya alami.. dunia penuh tantangan bagi semua para ibu yg bekerja maupun ibu rumah tangga.. dunia penuh suka duka..dunia yg nantinya akan terbayar perjuangannya jika anak kita menjadi anak yg kita harapkan.inilah yang kusebut dengan karier 24 jam.
Bagi para ibu, teruslah bekerja sampai keringatmu tak bisa keluar lagi.. baik menjadi ibu rumah tangga maupun menjadi ibu bekerja.
karena keringatmu kelak akan menjadi ladang pahala untuk mu nanti..
#iLoveMySon #Danesha
Edit blog
Ditampilkan sebanyak : 546