Tumbuh kembang balita itu bisa hanya diukur dari fisiknya saja tapi juga perkembangan motoriknya. Dalam hal ini, ada dua istilah yang harus ibu ketahui, yaitu perkembangan motorik halus dan perkembangan motorik kasar.
Apa perbedaannya? Ibu bisa simak penjelasan berikut ini.
Perkembangan Motorik Halus pada Balita
Perkembangan motorik halus ini sangat dipengaruhi oleh kematangan saraf. Artinya, jika perkembangan saraf si kecil sudah matang dan sempurna, motorik halus si kecil akan bagus. Sebaliknya, jika ada hal yang menghambat perkembangan saraf si kecil, maka perkembangan motorik halusnya tidak optimal.
Sementara itu, perkembangan saraf ini sangat diperlukan oleh dua faktor, yaitu faktor interal dan eksernal. Yang dimaksud dengan faktor internal adalah faktor gizi. Makanan dan minuman yang mengandung nutrisi yang baik bagi balita mutlak harus diberikan jikai ibu ingin perkembangan balita ibu normal. Kekurangan gizi tidak hanya akan membuat tubuh si kecil kurus, tapi juga kemungkinan terganggunya perkembangan saraf.
Di sisi lain, ada faktor eksternal yang tak kalah pentingnya dalam hal mempengaruhi perkembangan saraf. Faktor eksternal ini adalah stimulus yang ibu berikan. Balita sudah mulai belajar bicara karena ada stimulus atau rangsang dari luar. Itu hanya satu contoh saja. Dan tumbuh kembang balita terutama perkembangan saraf juga dipengaruhi oleh faktor eksternal ini.
Dari penjelasan tersebut, jelaslah bahwa kematangan saraf merupakan kunci utama jika ibu ingin perkembangan motorik halus balita ibu normal. Untuk itu, jangan sepelekan nutrisi dari makanan yang ibu berikan. Selain itu, asah pula kemampuan anak dengan cara memberikan stimulus dari luar.
Lalu, apa ciri dari perkembangan motorik halus ini? Yang dimaksud dengan motorik halus itu adalah pergerakan kecil yang dilakukan oleh balita yang melibatkan otot kecil. Beberapa permainan yang bisa ibu berikan untuk melatih perkembangan motorik halus adalah menyusun balok, bermain puzzle, dan memasukkan benda pada lobang.
Perkembangan Motorik Kasar
Sebenarnya, untuk mencapai perkembangan motorik kasar, tumbuh kembang balita ibu harus lebih sempurna. Selain perkembangan saraf yang sudah matang, otot balita ibu juga harus sudah terbentuk. Pasalnya, untuk pergerakan motorik kasar, dibutuhkan otot-otot besar.
Jika balita ibu sudah mencapai usia 1 tahun lebih namun belum bisa berdiri dan belum mulai belajar jalan, itu artinya balita ibu mengalami masalah pada perkembangan motorik kasar. Hal ini dikarenakan pada umumnya tumbuh kembang balita usia 1 tahun ke atas itu sudah bagus terutama dalam hal perkembangan otot besar. pada usia ini, balita umumnya sudah bisa berdiri. Jika balita ibu belum mulai belajar berdiri dan belajar berjalan, sebaiknya ibu konsultasikan kesehatan balita ke dokter.
Mengamati perkembangan balita merupakan hal yang paling menyenangkan, apalagi jika ibu tahu perkembangan sang buah hati cepat dan normal. Ada beberapa tahap perkembangan yang harus ibu ketahui sesuai dengan usianya. Dalam hal ini, perkembangan motorik kasar sudah mulai terlihat sebelum sang buah hati berusia 1 tahun. Hanya saja ia akan mulai berdiri dan belajar jalan ketika usianya menginjak 1 tahun. Sementara itu, perkembangan motorik halus bukan ditentukan oleh kekuatan otot, tapi ketepatan dan kecepatan seperti ketika sang buah hati bermain puzzle, menyusun balok, atau memasukkan benda pada lobang. Nutrisi yang cukup serta peran ibu untuk memberikan stimulus sangat diperlukan sangat diperlukan untuk tumbuh kembang balita.
Ditampilkan sebanyak : 1059