Perkembangan janin dipengaruhi oleh beragam faktor. Banyak yang beranggapan bahwa agar bayi lahir tumbuh dan berkembang dengan sehat, ibu harus mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi dan gizi ibu hamil. Pernyataan tersebut tidak salah, tetapi masih kurang lengkap. Karena tumbuh kembang janin disamping dipengaruhi oleh asupan harian yang bergizi, tetapi gaya hidup ibu yang menghindari diri dari stress mendukung perkembangan janin yang baik.

Kemudian, para moms pasti bertanya, mengapa manajemen stress pada ibu hamil sebaiknya terkelola dengan baik? Apa dampaknya bagi perkembangan janin jikalau para moms terlalu stress dan banyak pikiran? Untuk itu, simak ulasan berikut!

• Kenali Bahaya Stress

Tak kenal maka tak sayang, itulah pepatah yang menggambarkan kondisi ibu yang tidak tahu bahwa stress yang dideritanya saat ini dapat memengaruhi perkembangan si kecil selama masa kandungan. Untuk itu, ibu harus mengenal dulu apa bahaya yang ditimbulkan dari stress ketika sedang hamil khususnya bagi perkembangan janin.

• Meningkatkan Resiko Alergi pada Janin

Alergi pada janin dapat dipicu oleh stress yang terjadi pada anda moms. Pasalnya berdasarkan penelitian, stress saat hamil menyebabkan peningkatan resiko alergi pada bayi kelak ia akan dilahirkan. Hal ini disebabkan karena pada saat ibu hamil dalam keadaan stress akan memproduksi hormon kortisol. Hormon ini sebenarnya sangat penting bagi perkembangan saraf, indera, dan penncernaan pada janin. Namun, dalam kadar tertentu yang melebihi batas normal, hormon ini dapat menyebabkan peningkatan metabolisme secara drastis sehingga glukosa sebagai cadangan energi akan terkuras habis.

Disamping itu, stress secara langsung akan meningkatkan produksi hormon kortisol secara berlebihan yang apabila diserap terlalu banyak oleh janin dalam kandungan, akan membuat bayi sehat anda rentan terhadap alergi kelak ia dilahirkan.

• Memicu Terjadinya Keguguran

Hal yang mungkin terjadi ketika seorang ibu hamil memiliki beban pikiran yang sangat luar biasa hingga mengalami stress adalah terjadinya keguguran dini. Oleh karenanya, diperlukan manajemen stress yang cukup baik agar diri moms terhindar dari beban pikiran yang berlebihan.

• Menurunkan Sistem Kekebalan Bayi

Seperti yang telah diketahui bahwa ketika stress seorang ibu akan memproduksi hormon kortisol. Hormon ini secara khusus memang diperlukan untuk perkembangan janin. Namun jangan salah, selaga sesuatu yang berlebihan tidak juga memberikan manfaat. Pasalnya kelebihan hormon kortisol ketika ibu hamil sedang stress, membuat sistem kekebalan janin menurun. Tentu, hal tersebut tidaklah baik bagi kondisi dari si kecil dalam kandungan.

Lalu, anda saat ini sudah mengetahui bahwa ternyata stress dapat membahayakan bagi perkembangan janin anda. Lalu, bagaimana mencegahnya? Anda dapat mengikuti cara – cara seperti berikut.

Mengendalikan Stress

Layaknya penyakit mental lainnya, stress dapat dikendalikan dengan hal – hal yang relatif kecil namun konsisten. Berikut adalah cara yang bisa anda terapkan agar stress tidak sedemikian rupa menggerogoti diri anda terutama saat hamil.

• Tersenyum

Percaya atau tidak, ternyata dengan tersenyum bisa mengurangi stress yang menghampiri diri anda sehingga janin tidak terkena dampak dari stress tersebut.

• Berkomunikasi dengan Teman

Hal yang kedua adalah bergabung dengan teman dan kerabat dekat untuk sekedar bersenda gurau untuk mengisi waktu. Kehadiran kerabat dekat anda terutama sahabat yang selama ini mendukung anda dapat memberikan kebahagian batin yang berdampak pada kesehatan mental anda agar tehindar dari stress.

• Memanjakan Diri dan Relaksasi

Berikutnya, anda dapat memanjakan diri lewat relaksasi. Kunjungi salon kesayangan moms untuk mendapatkan treatmen dan perawatan yang mampu melemaskan area atau otot – otot yang tegang ketika stress menghampiri.

• Berjalan – Jalan dan Berbelanja

Hal yang terakhir bisa anda lakukan adalah melakukan perjalanan ke tempat yang tenang dan asri atau sekedar berbelanja bersama pasangan. Kedua hal tersebut sangat baik bagi diri anda yang saat ini sedang stress sehingga tidak akan berdampak bagi perkembangan janin.