Susu ibu menyusui tidak secara langsung meningkatkan kualitas dan juga kuantitas ASI (air susu ibu). Ini yang harus dipahami oleh setiap ibu yang ingin memberikan ASI eksklusif. Ada hal lain yang tak kalah penting untuk memastikan ASI yang diproduksi oleh tubuh ibu berkualitas dan kuantitasnya juga memenuhi kebutuhan si kecil.

Apa saja hal tersebut?

Memompa ASI

Jika ibu seorang wanita karir, tentu ibu tidak bisa setiap waktu memberikan ASI. Ada waktu di mana ibu harus pergi ke kantor sehingga ibu tidak bisa memberikan ASI.

Untuk itu, ibu bisa memompa ASI saat di kantor sehingga ibu bisa simpan di freezer di rumah. ASI tersebut bisa diberikan oleh baby sitter saat ibu sedang bekerja di kantor.

Cara tersebut ternyata tidak hanya untuk memastikan si kecil selalu mendapatkan ASI. Lebih dari itu, cara tersebut juga akan membuat tubuh semakin banyak memproduksi ASI. Jika tidak dikeluarkan, maka ASI akan mengendap pada payudara dan akhirnya tubuh tidak terdorong untuk memproduksi ASI lagi.

Itulah mengapa banyak ibu yang mengeluh bawasannya mereka sudah minum susu ibu menyusui tapi tetap saja tidak bisa memberikan ASI. Hal tersebut bukan disebabkan susunya yang kurang bagus, tapi mereka sering lupa untuk memompa ASI ketika mereka tidak memberikan ASI langsung kepada si kecil.

Saat ini, setiap perusahaan dan juga instansi perkantoran sudah disaranka untuk membuat bilik ASI. Jadi, di waktu tertentu, ibu sebaiknya memanfaatkan fasilitas tersebut untuk memompa ASI. Ibu tidak boleh bermalas-malasan. Ibu harus ingat walaupun ibu sedang bekerja ibu tetap harus memberikan ASI. Tidak ada minuman yang lebih bagus bagi bayi selain ASI.

Jaga Kesehatan Psikis

Banyak ibu yang mengetahui bahwa kesehatan itu sangat menentukan produksi ASI. Sayangnya, mereka hanya menjaga kesehatan jasmani saja dengan cara mengkonsumsi makanan sehat dan juga minum susu ibu menyusui. Padahal, kesehatan mereka tidak hanya ditentukan oleh dua hal itu saja. Apalagi yang berhubungan dengan produksi ASI, kesehatan psikis menjadi sangat penting.

Untuk itu, ibu yang berkomitmen ingin memberikan ASI hingga si kecil berusia 2 tahun harus pintar-pintar menjaga kesehatan psikis. Mereka harus mengatur jadwal bekerja yang baik. Dengan demikian, ibu tahu kapan waktunya bekerja dan kapan harus memanjakan diri agar tidak stres. Tekanan pekerjaan bisa menyebabkan stres. Dan jika tidak refreshing, bukan tidak mungkin hal tersebut akan mempengaruhi produksi ASI

Mulailah dengan membuat jadwal harian. Luangkan waktu untuk bersantai setiap hari. Setidaknya ibu bisa melakukan kegiatan menyenangkan seperti membaca buku atau menonton TV sambil mengkosumsi cemilan sehat. Namun, jangan lupa mengkonsumsi susu ibu menyusui ya.

Sering Memberikan ASI secara Langsung

Memompa ASI itu lebih sulit daripada ASI yang keluar karena disedot sendiri oleh bayi. Hal tersebut disebabkan ASI memang lebih mudah terangsang untuk berproduksi dan keluar lebih cepat saat disedot oleh bayi.

Oleh sebab itu, walaupun ibu sudah mengkonsumsi makanan sehat dan minum susu ibu menyusui, jika ibu tidak sering memberikan ASI secara langsung, produksi ASI lambat laun akan berkurang. Walaupun ibu memiliki stok ASI di kulkas, ibu sebaiknya memberikan ASI langsung jika ibu berada di rumah bersama si kecil. Karena hal tersebutlah yang menstimulan ASI diproduksi kembali.

Itulah beberapa hal yang sebaiknya ibu ketahui dan ibu lakukan. Jadi, tidak benar jika produksi ASI itu hanya dipengaruhi oleh susu ibu menyusui.