Sebuah peringatan bagi orang tua agar melihat dan memperhatikan betul-betul perkembangan anak. Pastikan tumbuh kembang anak baik. Jika terlihat ada yang mencurigakan, sebaiknya segera konsultasi anak di klinik tumbuh kembang anak terdekat.

Pasalnya, beberapa orang tua tidak menyadari jika anak mereka mengalami autis. Pengetahuan yang kurang seputar tanda-tanda anak mengalami autis membuat orang tua tidak segera melakukan reaksi langsung untuk mencegah hal-hal yang lebih buruk yang bisa terjadi kepada sang buah hati.

Oleh sebab itu, kali ini ibu harus tahu apa saja tanda-tanda bawasannya anak beresiko terkena autis.

Tidak Mau Bermain dengan Anak Seumuran

Sebelum membahas terlalu panjang lebar seputar autis, harus dipahami terlebih dahulu bawasannya autis itu bukanlah penyakit. Jadi, anak yang autis itu bukan anak yang memiliki penyakit. Ia hanya seorang anak yang membutuhkan penanganan khusus, tidak seperti anak lainnya.

Jadi, ibu tidak perlu takut apalagi malu jika memang ternyata Tuhan menitipkan anak yang mengalami autis. Terbukti banyak anak autis yang berbakat karena orang tua tanggap dalam memberikan penanganan yang khusus kepada buah hatinya yang autis.

Salah satu tanda adanya resiko autis pada anak terlihat dari cara berinteraksinya. Jika ia tidak bisa bermain atau berinteraksi dengan teman sabayanya, kemungkinan anak ibu mengalami autis. Sering kali anak autis mengalami masalah dengan sosialisasi. Mereka cenderung lebih senang sendirian daripada bermain bersama orang lain. Sekalipun ada anak yang seumuran, ia tetap tidak tertarik bermain dengan anak tersebut.

Daya Imajinasinya Kurang

Salah satu keunikan dari seorang anak kecil adalah daya imajinasinya yang hebat. Jika anak ibu sering bermain sendiri dan seolah-olah mengimajinasikan benda tertentu, maka ibu tidak perlu khawatir. Itu merupakan hal yang wajar.

Ibu pantas khawatir jika daya imajinasi anak kurang. Ia cenderung tidak suka bermain atau sering bermain tapi permainan selalu sama. Ia kurang bisa menirukan permainan yang dimainkan anak lagi seumurannya. Inilah salah satu tanda bawasannya anak ibu mungkin mengalami autis.

Sering Mengulang Kalimat yang Aneh

Jika anak ibu sudah bisa bicara, tentu saja sangat enah jika kalimat yang diucapkan tidak jelas, tidak seperti kalimat yang diucapkan orang dewasa. Apalagi jika kalimat tersebut sering diucapkan, maka penting sekali bagi ibu untuk segera berkonsultasi dengan pakar perkembangan anak.

Tidak sedikit anak autis yang awalnya sering mengucapkan kalimat aneh. Ini seolah menjadi ritual saat ia beraktivitas setiap hari. Jika ada tanda-tanda seperti ini, maka ibu sebaiknya datang ke klinik dengan membawa anak ibu juga untuk melakukan konsultasi. Hal ini diperlukan untuk memastikan apakah anak ibu beresiko mengalami autis atau yang selama ini ia lakukan merupakan hal yang wajar.

Yang perlu digarisbawahi, anak autis itu bukan anak yang kurang sehat atau anak yang tidak normal. Ia hanya seorang anak yang memerlukan penanganan khusus. Sebagai orang tua, ibu harus tahu apa yang harus ibu lakukan jika ternyata anak ibu mengalami autis.

Mengikuti program terapi autis sangat disarankan. Akan tetapi, peran serta dukungan ibu lebih penting dibandingkan dengan terapi autis. Banyak anak autis yang sangat berbakat dikarenakan orang tua yang sabar dan selalu mendukung anak agar mendapatkan kelebihan dari kekurangan yang ada pada dirinya.