Keluarga adalah sekolah pertama sang buah hati. Sementara orang tua merupakan gurunya. Sebagai guru pertama sang buat hati, kira-kira pelajaran apa yang paling penting saat perkembangannya sudah cukup dewasa?

Ternyata menghargai dan toleran terhadap sesama menjadi pelajaran yang terpenting. Karena dengan pelajaran ini anak ibu bisa saling mengasihi dan menghormati terhadap orang lain.

Sayangnya tidak semua orang berhasil mendidik anaknya sejak dini mungkin menjadi anak yang toleran terhadap orang lain.

Contoh kecilnya saja, terkadang anak tidak mau berbagi mainan dengan anak yang lain. Ini contoh kecil bagaimana anak sulit mengasihi serta toleran terhadap temannya.

Yang harus ibu lakukan adalah menerapkan tips mendidik anak yang tepat, yaitu mendidik agar anak mengerti orang lain itu seperti dirinya sendiri dan hidup itu membutuhkan teman.

Bagaimana mengejawantahkan hal tersebut? Berikut tips yang bisa ibu terapkan.

Belajar Berbagi

Cara termudah dan tersederhana yang bisa ibu lakukan adalah membiasakan si kecil untuk berbagi. Mulai dengan berbagi dengan ibu dan ayah. Ajarkan untuk setiap kali makan menawarkan dan berbagi dengan ibu dan ayah. Begitu juga sebaliknya. Ibu juga harus mengajari untuk berbagi saat ibu membawa makanan.

Jika hal tersebut sudah menjadi kebiasaan, ia akan lebih mudah untuk mau berbagi dengan orang lain. Awalnya mungkin anak ibu akan menolak karena orang lain bukan orang tuanya. Akan tetapi, ibu sambil memberikan pengertian bahwa orang lain itu sama halnya dengan ibu dan ayah.

Selain berbagi makanan, ibu juga bisa mengajarkan untuk berbagi mainan. Ketika ada teman yang datang untuk bermain, ajaklah si kecil untuk meminjamkan mainannya. Ini cara paling sederhana yang bisa ibu lakukan untuk mengajarkan agar anak mau berbagi dan menghormati orang lain.

Belajar Mengerjakan Pekerjaannya Sendiri

Agar anak mengerti pentingnya toleran dan membantu satu sama lain, maka ibu harus ajarkan terlebih dahulu bagaimana cara mengerjakan pekerjaan anak sendiri seperti merapikan mainan, merapikan tempat tidur, menyapu lantai kamar sendiri, dan lain sebagainya.

Jika ia mengerti susahnya mengerjakan pekerjaan, maka ia akan menyadari bahwa pertolongan itu sangat penting. Saat ia dewasa nanti, ia akan terbiasa untuk mandiri dan mau menolong temannya yang lain.

Belajar dan Bermain Berkelompok

Apakah ada teman sebayanya di sekitar rumah? Jika ada, maka sebaiknya ibu bisa biasakan anak ibu untuk bermain dan bermain bersama dnegan teman sabayanya tersebut. Ibu bisa belikan mainan yang harus dimainkan secara berkelompok. Jadi, anak ibu akan terbiasa untuk berinteraksi dan saling membantu satu sama lain.

Ini seperti sistem pendidikan anak usia dini di beberapa Negara maju. Jadi, yang paling utama diajarkan adalah bagaimana anak bisa berinteraksi, bersosialisasi, dan bekerjasama dengan temannya. Bukan belajar membaca dan menulis yang pertama kali diajarkan.

Ibu bisa terapkan cara tersebut di rumah. Ajaklah anak tetangga untuk bermain sambil belajar di rumah. Selain belajar, anak juga akan semakin mengerti pentingnya bantuan orang lain. Dengan demikian, ia akan toleran dan menghargai sesama.

Tugas utama ibu sebagai orang tua tidak lain adalah untuk memastikan perkembangan anak baik. Anak tumbuh menjadi pribadi yang baik. Bukan pintar yang paling penting, tapi anak anak yang baik dan berakhlaqul karimah. Dan toleran terhadap orang lain menjadi bukti bahwa ibu telah menerapkan cara mendidik anak yang tepat.