Bagi setiap wanita hamil, pasti mereka akan merasakan bagaimana sakitnya menjalani proses persalinan. Tidak berhenti sampai di situ saja. Pasca kelahiran pun sangat merepotkan.

Jika tahu rasanya seperti apa, tentunya siapapun orang yang ada di dunia ini tidak akan berani membantah kepada seorang ibu. Karena perjuangannya yang begitu keras untuk memastikan perkembangan bayi baik dan akhirnya lahir sehat. Selain itu, bayi tersebut pun dirawat hingga dewasa.

Terlalu jauh jika berbicara tentang perawatan hingga dewasa. Beberapa hari setelah melahirkan saja membuat seorang ibu merasa sangat berat.

Mengalahkan Ego

Selain rasa sakit yang dirasakan paska kelahiran, ada hal lain yang sebenarnya membuat seorang ibu harus lebih berjuang, yaitu mengalahkan ego sendiri.

Rasanya lega sekali ketika bayi yang ia kandung berhasil lahir dengan sehat, baik, dan selamat. Sayangnya, ini bukan akhir dari perjuangan. Seorang ibu harus menahan egonya terlebih dahulu setidaknya hingga bayi sudah berusia 2 tahun. Karena paska melahirkan tersebut, seorang ibu harus tetap menjaga asupan nutrisinya. Hal ini penting untuk memastikan ia bisa memenuhi kebutuhan ASI sang buah hati.

Banyak ibu yang menyerah ketika harus menyusui hingga usia bayi mencapai 2 tahun. Beruntung sekali jika masih ada ibu yang berkomitmen tinggi untuk memberikan ASI hingga usia bayi mencapai 2 tahun.

Dan menjalankan komitmen tersebut tidaklah mudah. Seorang ibu harus mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat. Tidak semua makanan boleh dimakan. Dan bahkan, banyak ibu yang akhirnya mengkonsumsi makanan yang sebenarnya tidak mereka suka. Hanya lantaran mereka ini memastikan ASI diproduksi lebih banyak, maka mereka mau mengkonsumsi makanan tersebut.

Tidak hanya itu saja. seorang ibu setelah kelahiran anak juga harus rela kehilangan waktu untuk dirinya sendiri. Sepertinya ia tidak akan memiliki waktu yang cukup untuk tidur nyenyak. Khususnya pada malam hari. Lihat saja bagaimana jika bayi tiba-tiba terbangun dan rewel di malam hari. Hal tersebut bisa dikarenakan kondisi yang tidak nyaman atau lapar.

Pastinya ibu harus siap dan bangun kapan saja jika bayi rewel karena lapar atau merasa tidak nyaman terlepas apakah itu terjadi di tengah malam atau di siang hari.

Melawan Stress

Sebenarnya selain faktor nutrisi, faktor psikologis juga sangat berpengaruh terhadap produksi ASI. Ibu yang stress entah karena masalah, pekerjaan atau apapun cenderung tidak bisa memproduksi ASI dalam jumlah yang dibutuhkan oleh si kecil.

Hal ini juga sudah ditegaskan oleh para bidan dan juga dokter kandungan. Bawasannya keberhasilan memberikan ASI ekslusif adalah menghindari stress.

Tentu setiap ibu memiliki cara yang berbeda untuk melawan stress. Namun, yang pasti melawan stress bukan hal yang mudah. Ini seolah-olah mengalahkan musuh yang ada di dalam diri sendiri.

Peran seorang suami juga sangat penting. Karena support dari suami bisa membuat ibu merasa ringan dalam menjalani hidup paska melahirkan. Dengan demikian, ibu bisa terhindar dari stress sehingga produksi ASI bisa lancar.

Pada intinya, setiap ibu pasca melahirkan akan mengesampingkan kebutuhan atau kesenangan diri sendiri dan mengutamakan sang buah hati. Dan hal ini dilakukan hingga anak dewasa. Atau setidaknya ketika anak sudah mencapai balita 2 tahun.

Oleh sebab itu, aneh jika ada anak yang berani dengan orang tua, terutama ibu. Padahal, perjuangan yang berat tidak hanya dilakukan saat hamil tapi juga setelah proses melahirkan.