Hi Bunda,

Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.

Kutipan dari berita yang berjudul "Anakku di sunat jin, Apa Yang Terjadi?" :
Dalam dunia kesehatan keadaan demikian disebut dengan hipospadia. Diungkapkan oleh dr. Ayodia Soebadi, SpU hipospadia pada anak merupakan kelainan sejak lahir pembukaan uretra yang tidak sepenuhnya mengarah keujung penis, dan kulit kulup atau tudung penis tidak sepenuhnya berkembang dengan sempurna sehingga membuat ujung penis terekspos, kondisi seperti inilah yang masyarakat katakan alat vitalnya sudah disunat. Banyak kasus ini tidak diketahui penyebabnya, namun pada sebagian kasus, kondisi ini diturunkan secara genetik dan dari teori-teori yang berkembang mengaitkan kelainan ini dengan masalah hormonal, seperti pada sebuah teori mengungkapkan kelainan ini disebabkan oleh berhentinya perkembangan sel-sel penghasil androgen di dalam testis, sehingga produksi androgen terhenti dan menganggu terbentuknya uretra yang berakibat bentuk uretra yang abnormal. Hipospadia memiliki ciri-ciri : uretra (saluran untuk membuang urin) pada posisi yang salah atau abnormal, misalnya lubang kencing tidak berada di ujung kepala penis tetapi berada lebih bawah, ciri lainnya seperti penis bengkok ke bawah dengan kulit yang berlebihan diatasnya, serta pancaran urinnya tidak mengarah ke depan saat buang air kecil.

Apabila kejadian ini terjadi pada keluarga Anda, maka segera konsultasikan dengan dokter. Menurut pakar urologi anak dr. Arry Rodjani SpU, keadaan ini dapat dilakukan operasi saat anak usia dibawah 18 bulan atau sebelum anak masuk sekolah, dikarenakan mengingat besarnya dampak psikologis anak berkaitan dengan kondisi alat vitalnya berbeda dengan temannya. Tindakan operasi ini memakan waktu kurang lebih 2,5 jam dan tidak cukup sekali saja melainkan melalui beberapa tahap. dr Arry Rodjani SpU menegaskan anak hipospadia yang sudah menjalani operasi rekonstruksi tidak perlu disunat lagi. Tapi, perlu diingat bahwa anak jangan disunat sebelum dioperasi. Pasca dioperasi penis akan berkembang seperti pada umumnya, sedangkan panjang penis dipengaruhi dari banyak hal. Apabila kejadian ini tidak dilakukan operasi, maka anak akan mengalami kesulitan saat berkemih di toilet, karena pancaran urinnya tidak mengarah ke depan sehingga kemungkinan buang air kecil dengan cara jongkok. Dan juga saat dewasa nanti penderita hipospadia akan mengalami kesulitan dalam berhubungan seksual.


Berikut ini jawaban dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda "alviatu.nia" dengan judul pertanyaan "kelainan alat kelamin" pada Tanya Dokter: Dok, bulan desember kemarin saya mlahirkan anak laki-laki tapi ada yang aneh pada alat kelamin anak saya, yaitu lubang kencingnya di bawah samping. Kira-kira bagaimana kelanjutannya? Apakah harus di operasi atau bagaimana?

dr. Tanti menjawab
Dear Bunda,
Kelainan letak lubang kencing pada anak laki-laki disebut dengan Hipospadia, ini merupakan kelainan bawaan. Penatalaksanaan dari keadaan ini adalah dengan operasi, dan dapat dilakukan secara bertahap. Usia dilakukan operasi pada anak tergantung dari hasil pemeriksaan keadaan umum anak tersebut, dan pada umumnya dilakukan bila anak sudah melewati usia 1 tahun. Bunda lebih baik berkonsultasi dengan dokter spesialis anak yang memeriksa anak Bunda ataupun dokter bedah yang akan melakukan operasi tersebut berkaitan dengan keadaan anak Bunda.