<<
>>
Username
:
Password
:
Daftar di sini
|
Lupa Password?
Atau login dengan Account Facebook
HOME
INFO
Berita
Artikel
Resep
Masa Kehamilan
Nutrisi Bayi Anda
Tentang ASI
Tabel Perkembangan Janin & Ibu Hamil
BMI(Body Mass Index)
Pertumbuhan Balita
Astrologi Bayi
Jam Tidur Bayi
Jadwal Imunisasi
FAQ
CLUB
Blog
Forum
Photo Album
Kelahiran Baru
Newsletter
Rumah Sakit
Groups
TANYA MEDIS
TANYA DOKTER
TANYA APOTEKER
TANYA BIDAN
TOOLS
Nama Bayi
Kalkulator Masa Kesuburan
Waktu Kelahiran
HELPDESK
VIDEO
PERSIAPAN KEHAMILAN
KEHAMILAN
BALITA
Anda hamil atau memiliki bayi? Klik disini
Posisi :
Home
Nama Bayi
Masa Kehamilan
Waktu Kelahiran
Pertumbuhan Balita
Jadwal Imunisasi
Astrologi Bayi
Kelahiran Baru
Kehamilan Baru
Iklan Baris
Newsletter
Product Review
SITE STATUS
Jumlah Member :
253.413 member
user online :
1999 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi
Pusat informasi
- obat phenytoin
Ratna Nur Hanifah(0)
Ratna Nur Hanifah
obat phenytoin
Dokter, jika lupa minum obat phenytoin sehari / satu dosis apakah di katakan gagal dalam pengobatan nya?
Anak saya usia 2 tahun 4 bulan sedang MENJALANKAN therapi obat phenytoin/anti kejang 2x1 selama 2 tahun. Sekarang sudah di jalani 14 bulan. Dan tadi malam lupa minum obat (satu dosis)
Mohon penjelasan nya. Terimakasih
08 Aug 2017, 0:24
Dari : Ratna Nur Hanifah
Jawaban
Hi Bunda,
Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.
Kutipan dari artikel yang berjudul " Gejala dan Pengobatan Epilepsi " :“Adi, Ayo kita main bola lagi!â€, mungkin Bunda masih ingat dengan penggalan kalimat tersebut. Ya Bunda, itu adalah kalimat di salah satu iklan layanan masyarakat mengenai penyakit Epilepsi atau Ayan. Yuk, simak artikel berikut untuk menambah pengetahuan Bunda tentang penyakit ini!
Epilepsi adalah gangguan atau kelainan pada otak yaitu adanya gangguan aktivitas sel otak. Kelainan ini menyebabkan penderitanya kejang-kejang. Kejang yang ditimbulkan bervariasi, mulai dari kejang ringan hingga kejang yang membahayakan, misalnya saat berkendara dan berenang.
Gejala dan Penyebab
Gejala yang jelas adalah terjadinya kejang-kejang. Ada dua kategori kejang:
1.Parsial (sebagian)
Kejang Parsial muncul ketika adanya aktivitas otak yang tidak normal pada satu bagian otak saja. Maka dari itu Ilmuwan menyebutkan kejang Parsial yang artinya kejang sebagian. Kejang jenis ini dibagi dua:
· Simpel Parsial: adalah kejang yang ringan tanpa hilangnya kesadaran. Kejang ini bisa disertai dengan tatapan kosong, emosi berubah, timbul perasaan geli, vertigo dan berkedip-kedip terhadap cahaya.
· Kompleks Parsial : kejang ini dapat mengakibatkan hilangnya kesadaran secara tiba-tiba.
2.Kejang General
Berbeda dengan kejang Parsial yang hanya mengganggu sebagian otak, kejang General melibatkan seluruh bagian otak. Ada empat tipe dari kejang jenis ini, yaitu;
· Absence Seizures: pergerakan kejang ini halus tetapi mencolok dan dapat menghilangkan kesadaran.
· Myoclonic Seizures: kejang ini dapat menimbulkan hentakan dan kedutan secara tiba-tiba pada tangan dan kaki.
· Atonic Seizures: kejang jenis ini dikenal dengan Drop Attack yang membuat penderitanya terjatuh tiba-tiba dan hilangnya keselarasan dengan otot.
· Tonic-Clonic Seizures: kejang ini paling sering terjadi. Membuat penderitanya hilang kesadaran, kaku dan gemetar serta tidak terkontrolnya kandung kemih.
Epilepsi merupakan penyakit yang menyerang fungsi otak, di mana otak tidak dapat mengirim sinyal yang dapat ditangkap oleh perasaan, penglihatan, cara berpikir, gerak tubuh, dll. Maka dari itu, umumnya penyebab Epilepsi dikarenakan adanya trauma kepala seperti cedera di daerah kepala, kerusakan otak saat proses kelahiran, stroke dan tumor otak. Beberapa spekulasi menyebutkan Epilepsi disebabkan oleh faktor genetik, tetapi ingat ya Bun, bahwa Epilepsi bukanlah penyakit keturunan.
Pengobatan
Hampir setiap penderita Epilepsi menjalani metode pengobatan dengan penggunaan obat anti Epilepsi. Kejang dapat dikendalikan dengan mengonsumsi obat-obatan anti Epilepsi. Tetapi hati-hati dengan penghentian penggunaan obat, karena penghentian tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu malah dapat membuat frekuensi kejang meningkat. Sebaiknya selalu konsultasikan dengan dokter pada setiap penggunaan dan penghentian obat anti Epilepsi.
Selain penggunaan obat, pengobatan Epilepsi dapat dilakukan dengan operasi, dan diet Katogenik, yaitu diet lemak sehat, rendah protein, bebas karbohidrat (kecuali karbohidrat dari sayuran). Untuk mengurangi faktor resiko Epilepsi, hindari faktor pencetusnya seperti stress dan kelelahan yang berlebihan.
Berikut ini jawaban Dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " mami nya adam(2) " dengan judul pertanyaan " Apakah Kejang pada Bayi Dapat Terulang " pada Tanya Dokter: siang dr.tanti..slm kenal aq ibu dari adam(1y4m)anak ku pernah kejang,3 mngguan yg lalu,dan empat dirawat.krn dokter blg anak ku terkena tipus,dan daya tahan tubuh nya tdk kuat,shngga menyebabkan kejang.yg ingin aq tnykan mungkinkah kejang itu bs terulang lg dok? walaupun sy sdh mencegah nya..trm ksh dok..
dr. Tanti menjawab
dear bunda, Kejang yang umumnya terjadi adalah epilepsi dan kejang demam pada anak. Apakah pada waktu bayi Anda kejang sedang mengalami demam? Apabila bayi mederita demam tinggi , maka dapat terjadi resiko kejang demam. Kejang demam ini dapat berulang apa bila: - Usia < 15 bulan saat kejang demam pertama - Riwayat kejang demam dalam keluarga - Kejang demam terjadi segera setelah mulai demam atau saat suhu sudah relatif normal - Riwayat demam yang sering - Kejang pertama adalah complex febrile seizure (kejang fokal yang hanya melibatkan salah satu bagian tubuh), berlangsung > 15 menit, dan atau berulang dalam waktu singkat (selama demam berlangsung)). Untuk mencegah terjadinya kejang demam, maka sebaiknya anak segera diberikan obat pereda demam agar tidak mengalami demam yang tinggi, atau segera periksakan anak Anda ke dokter bila terlihat gejala kenaikan suhu tubuhnya. Karena kejang akan terjadi bila suhu tubuh meningkat di atas 38 derajat celcius dengan pemeriksaan rectal (dubur). Apabila anak ibu tidak mengalami demam ketika kejang terjadi, perlu dicurigai adanya keadaan epilepsy. Epilepsy dapat terdeteksi dengan pemeriksaan rekam gelombang otak (EEG) dan dapat diobati dengan pengobatan rutin sampai pada anak tidak mengalami kejang kembali.
Link yang disarankan :
Gejala dan Pengobatan Epilepsi
Jenis : Artikel
Demam dan Kejang Demam
Jenis : Artikel
Obat demam yang aman bagi bayi
Jenis : Tanya Dokter
Demam dan Kejang Demam
Jenis : Artikel
Tips mencegah anak agar tidak kejang pada saat demam
Jenis : Tanya Dokter
Apakah Kejang pada Bayi Dapat Terulang
Jenis : Tanya Dokter
Anak Kejang-Kejang
Jenis : Tanya Dokter
Anak demam tinggi dan kejang
Jenis : Tanya Dokter
Pengobatan pasca kejang
Jenis : Tanya Dokter
obat anti kejang dan penurun panas
Jenis : Tanya Apoteker
Bayi Membiru dan Kejang Ketika Menangis
Jenis : Tanya Dokter
apakah kejang pada bayi dapat terulang
Jenis : Forum
Wa : 0815 1708 4333