SITE STATUS
Jumlah Member :
253.413 member
user online :
4802 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi
Pusat informasi - kehamilan


kehamilan
tentang suntik paru2 itu oknam di rmh sakit gk dok?
24 Sep 2017, 1:41
Dari : Khomsatun Atun

Jawaban
Hi Bunda,
Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.


Kutipan dari artikel yang berjudul " Keluhan Dada Sesak Saat Hamil " :Apakah Bunda saat hamil memiliki keluhan sesak pada bagian dada? Jangan khawatir Bunda, hal tersebut wajar dialami. Bila kehamilan Bunda telah memasuki trimester ke-3, posisi paru-paru dan diagfragma makin menyempit, sehingga memicu rasa sesak pada bagian dada. Hal ini juga disebabkan oleh ukuran janin yang semakin membesar dan posisi rahim yang meninggi.

Pada trimester ke-3, janin membutuhkan suplai oksigen dan nutrisi yang cukup banyak dari sebelumnya, maka jantung dan paru-paru Bunda perlu bekerja ekstra, agar suplai oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan janin terpenuhi. Semakin meningkatnya kerja organ-organ tersebut, tentulah menyebabkan rasa sesak dan napas yang tersengal-sengal. Kerap kali, hal ini disertai dengan rasa cepat lelah ketika melakukan aktifitas.

Bobot janin yang terlampau besar juga dapat menjadi salah satu penyebabnya. Semakin besar janin, maka semakin besar pula ‘rumah’ yang dibutuhkan oleh janin, rahim akan semakin membesar dan meninggi, sehingga posisi paru-paru dan diagfragma akan makin terdesak. Pada kondisi ini, rasa sesak yang dialami Bunda dapat dirasakan pula ketika janin bergerak dan berubah posisi.

Hal diatas merupakan sesak yang disebabkan oleh kondisi umum pada masa kehamilan. Perlu Bunda ketahui, sesak napas juga dapat disebabkan oleh penyakit tertentu, semisal: asma atau infeksi saluran napas dan paru. Bila Bunda memiliki riwayat penyakit tersebut, ada baiknya segera konsultasikan dengan dokter, karena suplai oksigen yang baik sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin.

Ada beberapa cara untuk meminimalisir keluhan sesak yang Bunda alami :
1.Olahraga Teratur
Lakukan olah raga ringan secara rutin, semisal: jalan kaki, yoga atau senam hamil. Olah raga ringan dapat melatih kerja otot jantung dan pernapasan. Dengan melakukannya secara rutin, diharapkan rasa sesak tersebut sedikit-banyak berkurang.

2.Posisi Tidur
Tidurlah dengan posisi miring, terlebih ketika Bunda memasuki trimester ke-3. Posisi tidur miring akan membantu Bunda untuk tidur lebih nyenyak. Ditambah dengan mengatur posisi tubuh bagian atas lebih tinggi dari tubuh bagian bawah, dengan menumpuk beberapa bantal sebagai ganjalan.

3.Jaga asupan nutrisi
Konsumsilah makanan tinggi nutrisi, semisal: beras merah, bayam, salmon, dll. Untuk konsumsi cemilan pun Bunda harus memperhatikan jenis asupan yang akan masuk, karena apa yang Bunda konsumsi akan diserap oleh janin. Pilihlah cemilan yang sehat, semisal: bubur kacang hijau, smoothie buah, dll. Hindari makanan berminyak, gula dan garam berlebih, serta makanan yang dapat memicu peningkatan asam lambung.

Setelah mengetahui apa penyebab umum dari sesak yang sering dikeluhkan ibu hamil, Bunda tidak perlu khawatir secara berlebihan lagi. Bila ditemukan gejala penyerta lain seperti bibir pucat atau membiru, nafas berbunyi saat terjadi sesak ataupun adanya demam dan lain-lain, maka periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.


Kutipan dari berita yang berjudul " Batuk Pilek (Common cold) Pada Ibu Hamil " :Ibu hamil harus menjaga kesehatannya terhadap keadaan cuaca yang tidak stabil seperti sekarang ini. Saat hamil daya tahan tubuh menurun dan sangat rentan terhadap penyakit yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan sang bayi yang sedang dikandungnya.

Penyakit yang sering bunda alami saat pergantian musim adalah batuk, pilek, demam, pusing yang biasa disebut dengan flu, namun ternyata banyak yang salah mengartikan tentang penyakit flu itu sendiri. Flu atau kependekan dari Influenza adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh virus Influenza. Gejalanya seperti batuk kering, pilek, demam tinggi, badan yang linu-linu, pegal, menggigil, sesak di dada dan terasa lemas. Menurut Susan Rehm MD, direktur kesehatan di Yayasan Nasional Penyakit Menular AS, virus Influenza pencegahannya relatif mudah untuk dilakukan, yaitu dengan vaksin flu, karena variasi virusnya masih sedikit. Sedangkan batuk pilek biasa disebut Common cold. Common cold adalah infeksi saluran pernapasan atas terutama menyerang hidung yg disebabkan oleh sekitar ratusan virus, namun penyebab yang paling umum adalah Rhinovirus. Gejala Common cold lebih ringan dibanding dengan Influenza, antara lain batuk, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat, hidung meler, dan bersin-bersin. Common cold merupakan penyakit yang sembuh dengan sendirinya, tergantung sistem imun masing-masing orang. Sehingga tidak memerlukan terapi khusus, kecuali apabila gejala tersebut tak kunjung sembuh.

Banyak sekali beredar obat-obat untuk mengurangi/menghilangkan gejala dari Common cold ini. Namun, sebenarnya tidak ada obat yang manjur untuk menghilangkan keluhan batuk pilek (Common cold ) yang diderita ibu hamil. Normalnya, keluhan ini akan hilang sendiri setelah beristirahat total selama 2–3 hari. Untuk mengobati secara alami, bunda dapat minum banyak air putih atau jus buah yang banyak mengandung vitamin C, misalnya jeruk. Pada ibu hamil lebih hati-hati dan tidak boleh sembarangan mengkonsumsi obat generik yang dijual bebas di pasar atau toko, khususnya antibiotik. Bahkan sebagian dokter melarang penggunaan obat hingga usia kehamilan 28 minggu. Dikarenakan obat-obatan tersebut bisa berpengaruh terhadap janin yang kandungannya, dan ditakutkan janin tersebut akan mengalami gangguan tumbuh kembang. Maka itu, meski hanya batuk atau radang tenggorokan ringan, jangan mengonsumsi obat-obatan tanpa sepengetahuan dokter.


Berikut ini jawaban Dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " mimisayangabi " dengan judul pertanyaan " Mengidap efusi paru, menularkah pada janin? " pada Tanya Dokter:Salam, Dokter, saya sedang hamil 34 minggu, sebulan yang lalu saya di diagnosa dokter mengidap efusi paru dan saya sempat dirawat d rs selama 1 minggu karena ada cairan di paru-paru saya harus disedot. yang ingin saya tanyakan, apakah bayi dalam kandungan saya akan tertular penyakit ini? Dan jika bayi ini sudah lahir, apakah saya boleh memberikan ASI kepada bayi saya? Trims..

dr. Tanti menjawab
Dear Bunda tri wahyuni, Cairan pada efusi pleura terdiri dari dua kemungkinan yaitu cairan transudat atau cairan eksudat. Eksudat biasanya terjadi akibat penyakit paru, kemungkinan infeksi paru. Yang biasanya dapat menular adalah infeksi paru tersebut. Jadi, bukanlah efusi pleuranya yang dikhawatirkan, namun lebih kepada penyebab efusi pleura tersebut yang harus dicari penyebabnya. Apabila ternyata penyebab efusi pleura tersebut adalah suatu infeksi, maka anda harus diobati sesuai dengan penyebab infeksi tersebut. Mengenai boleh menyusui atau tidak, konsultasikanlah kepada dokter kandungan anda, tergantung dari kondisi anda setelah melahirkan nanti. Saran saya, tetap persiapkan nutrisi anda sebaik mungkin untuk dapat menyusui dengan baik nantinya.


Link yang disarankan :
Jenis : Artikel
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Artikel
Jenis : Berita
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Apoteker
Jenis :
Jenis :
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Berita
Jenis : Artikel
Jenis : Berita
Jenis :
Jenis :
Jenis :
Jenis :


Wa : 0815 1708 4333