<<
>>
Username
:
Password
:
Daftar di sini
|
Lupa Password?
Atau login dengan Account Facebook
HOME
INFO
Berita
Artikel
Resep
Masa Kehamilan
Nutrisi Bayi Anda
Tentang ASI
Tabel Perkembangan Janin & Ibu Hamil
BMI(Body Mass Index)
Pertumbuhan Balita
Astrologi Bayi
Jam Tidur Bayi
Jadwal Imunisasi
FAQ
CLUB
Blog
Forum
Photo Album
Kelahiran Baru
Newsletter
Rumah Sakit
Groups
TANYA MEDIS
TANYA DOKTER
TANYA APOTEKER
TANYA BIDAN
TOOLS
Nama Bayi
Kalkulator Masa Kesuburan
Waktu Kelahiran
HELPDESK
VIDEO
PERSIAPAN KEHAMILAN
KEHAMILAN
BALITA
Anda hamil atau memiliki bayi? Klik disini
Posisi :
Home
Nama Bayi
Masa Kehamilan
Waktu Kelahiran
Pertumbuhan Balita
Jadwal Imunisasi
Astrologi Bayi
Kelahiran Baru
Kehamilan Baru
Iklan Baris
Newsletter
Product Review
SITE STATUS
Jumlah Member :
253.413 member
user online :
1873 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi
Pusat informasi
- imunisasi MR
Mega Betania(0)
Mega Betania
imunisasi MR
hallo dok, saya mau tanya. anak saya umur 17 bulan, pernah 1 x minum susu sapi segar dan beberapa saat kemudian timbul merah-merah di punggungnya. apakah diperbolehkan untuk imunisasi MR?
terimakasih
26 Sep 2017, 5:30
Dari : Mega Betania
Jawaban
Hi Bunda,
Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.
Kutipan dari artikel yang berjudul " Kenali Jenis Imunisasi Tambahan " :Departemen Kesehatan Republik Indonesia tak henti-hentinya mengampanyekan pentingnya imunisasi untuk mencegah beberapa penyakit di Indonesia. Ada lima imunisasi wajib yang direkomendasikan pemerintah, yaitu vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin) untuk mencegah Tuberkolosis, Polio, Hepatitis B, DPT (Difteri Pertusis Tetanus), dan Campak. Imunisasi wajib? Berarti ada imunisasi tidak wajib?
Ya, benar Bunda. Selain imunisasi wajib yang disebutkan di atas, ada beberapa imunisasi tambahan (tidak wajib). Imunisasi ini dikatakan tidak wajib karena tidak disubsidi pemerintah bukan karena imunisasi ini tidak penting. Pemerintah tetap menganjurkan Bunda memberikan imunisasi tambahan ini bila memungkinkan. Imunisasi tambahan tersebut, adalah:
1.Hib (Haemophilus Influenza)
Hib adalah vaksin untuk melindungi tubuh dari penyakit Meningitis (radang selaput otak), Pneumonia, dan Epiglotitis (infeksi katup pita suara) yang disebabkan oleh virus Hemophilus influenza type B. Vaksin Hib ini bisa diberikan secara terpisah atau kombinasi (simultan) dan diberikan pada usia 2, 4, 6 serta15 bulan.
2.PCV (Pneumococcal Vaccine)
Vaksin PCV diberikan untuk mencegah masuknya bakteri Pneumokokus yang dapat menyebabkan Meningitis, Pneumonia dan infeksi telinga. Diberikan pada usia 2, 4, 6 bulan dan antara 12 hingga 15 bulan. Bila Bunda belum memberikannya hingga di atas 1 tahun, vaksin PCV hanya diberikan dua kali dengan jarak interval 2 bulan.
3.Influenza
Dari namanya Bunda pasti sudah tahu vaksin ini untuk mencegah virus Influenza. Diberikan setahun sekali pada usia 6 bulan.
4.MMR (Measles, Mumps, Rubella)
Manfaatnya supaya terhindar dari virus Campak, Gondok dan Rubella (Campak Jerman). Diberikan pada usia 15 bulan dan diulang saat si kecil berusia 6 tahun. Bila belum mendapat vaksin Campak pada usia 9 bulan, vaksin ini bisa diberikan saat anak berusia 12 bulan.
5.Tifoid
Manfaat vaksin ini untuk melindungi si kecil dari bakteri SalmonellaTyphi yang menyebabkan demam Tifoid atau dikenal dengan Tifus. Pemberiannya di atas usia 2 tahun dan diulang kembali setiap 3 tahun.
6.Hepatitis A
Hepatitis A menyebabkan penyakit hati. Vaksin ini diberikan untuk melindungi tubuh dari penyakit hati. Pemberiannya bisa dilakukan di atas usia 2 tahun. Diberikan dua kali dengan interval 6-12 bulan.
7.Varisela
Vaksin Varisela ini diberikan untuk melindungi tubuh dari penyakit Cacar Air. Vaksin ini dapat diberikan pada usia di atas 5 tahun.
8.HPV (Human Papilloma Virus)
Diberikan untuk wanita untuk mencegah tumbuhnya Human Papilloma Virus yang menyebabkan Kanker Mulut Rahim. Waktu pemberiannya saat si kecil berumur di atas 10 tahun dan diberikan sebanyak 3 kali.
Karena vaksin-vaksin tambahan ini tidak disubsidi pemerintah, tidak heran harganya terbilang cukup mahal. Tetapi bila Bunda ada biaya tambahan, tidak ada salahnya melindungi si kecil dengan vaksin-vaksin tambahan ini.
Berikut ini jawaban Bidan pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " Eva Kristin Simanjuntak " dengan judul pertanyaan "Imunisasi MMR" pada Tanya Bidan:usia 17 / 18 bln apakah msh bisa imunisasi mmr ?
Bidan menjawab
Dear Bunda,
Bila Bunda mendapati usia anak Bunda telah melewati usia anjuran pemberian imunisasi, tidak perlu khawatir, tetap berkonsultasi dan memberikan imunisasi terhadap anak Bunda. Kunjungi pusat imunisasi atau dokter tempat Bunda mendapatkan imunisasi untuk anak dan keluarga, berikan imunisasi dan booster imunisasi sesuai dengan interval yang di anjurkan. Untuk pemberian imunisasi MMR dapat diberikan pada anak yang berusia 15-18 bulan untuk pertama kali, dan dosis kedua sebagai booster diberikan pada saat anak berusia 6 tahun. Bila usia tidak sesuai dengan usia anjuran, pada prinsipnya pemberian imunisasi MMR dilakukan sebanyak 2 kali dengan menyesuaikan interval (jarak pemberian vaksinasi) dari penyuntikannya yang pertama.
Berikut ini jawaban Dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " Vini_r99(0) " dengan judul pertanyaan " Bintik merah Pada Anak " pada Tanya Dokter:Siang Dok, Saya mau tanya dok, anak saya waktu berumur 2,5 bulan mengalami bintik2 merah di leher belakang dan punggungnya. setelah diperiksa ke dokter anak, dikasih salep hilang bintik merah nya. tapi sekarang setelah umur 4 bulan, bintik merah datang lagi di leher depan dan belakang nya. yang mau saya tanyakan, 1. penyakit apa itu dok..??? 2. apakah bintik merah itu bisa berkelanjutan dok..??? sampai umur berapa..??? 3. apakah ada pantangan makanan buat ibu nya dok, karena anak saya sampai sekarang masih ASI. 4. Bagaimana cara pencegahan nya dok..??? Terima kasih banyak dok atas jawaban nya. Selamat Siang.
dr. Tanti menjawab
Dear Bunda,
Saya tidak dapat menilai keadaan yang sedang terjadi pada bayi Anda, namun pada kulit bayi sering ditemukan iritasi ataupun reaksi alergi yang timbul berupa bintik-bintik kemerahan dan bila terdapat pada wajah atau pipi sering disebut sebagai ruam susu. Sebenarnya keadaan ini tidak ada hubungannya dengan susu ataupun disebabkan oleh susu. Iritasi ini dapat sembuh sendiri, namun bila telah disertai infeksi sekunder sebaiknya diobati. Bila anak meminum susu formula dan bercak hanya timbul setelah meminum susu formula, perlu dicurigai kemungkinan alergi susu. Permukaan kulit bayi yang sensitif dapat terititasi oleh cairan, atau susu bahkan oleh bahan pakaian bayi. Berhati-hati dalam memilih sabun detergen, sabun mandi dan juga produk untuk kulit bayi, karena dapat dicurigai menimbulkan reaksi alergi berupa ruam pada kulit bayi. Selain itu, suhu udara dan cuaca juga dapat mempengaruhi keadaan alergi, memicu timbulnya reaksi alergi seperti bercak kemerahan bila udara panas dan membaik bila suhu udara mendingin, atau sebaliknya akan timbul reaksi biduran atau urtikaria saat udara dingin.
Usap permukaan kulit bayi dengan handuk basah yang sudah di basahi dengan air bersih setelah meminum susu atau bila Bunda mendapati kulit bayi lembab karena air liur atau sebab lain. Jagalah kulit bayi agar senantiasa kering. Bila kulit sudah terlanjur didapati ruam terutama yang lebih parah sampai kearah infeksi sekunder, maka sebaiknya dikalukan pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter. Untuk menjaga agar terhindar dari ruam, setelah di bersihkan dengan air atau wash lap basah, keringkan kulit tidak dengan mengusap tapi menepuk halus permukaan kulit dengan handuk bersih. Boleh Bunda lapisi permukaan kulit dengan bedak atau dengan baby oil atau baby cream, namun bila sudah ada luka lecet atau iritasi sebaiknya tidak di olesi dengan bedak. Bila luka lecet sudah sembuh, maka kulit akan memperbaiki permukaan dengan sendirinya, sebaiknya tidak mengelupas bekas luka tersebut sampai akhirnya sembuh dengan sendirinya.
Link yang disarankan :
Serba Serbi Imunisasi untuk Buah Hati
Jenis : Artikel
Kenali Jenis Imunisasi Tambahan
Jenis : Artikel
Virus Campak pada Bayi dan Ibu Hamil
Jenis : Artikel
Imunisasi MMR
Jenis : Tanya Dokter
Imunisasi MMR
Jenis : Tanya Dokter
Telat imunisasi campak
Jenis : Tanya Dokter
Telat Imunisasi
Jenis : Tanya Dokter
Kenali Vaksin Wajib dan Tambahan untuk Anak
Jenis : Artikel
Susu formula dan bintik merah pada kulit
Jenis : Tanya Dokter
Mengganti susu karena alergi
Jenis : Tanya Dokter
Alergi Susu
Jenis : Tanya Dokter
Alergi Susu Sapi
Jenis : Tanya Dokter
Alergi pada si Baby
Jenis : Tanya Dokter
Bintik merah pada anak
Jenis : Tanya Dokter
Bintik merah Pada Anak
Jenis : Tanya Dokter
Apakah Alergi susu?
Jenis : Tanya Dokter
Wa : 0815 1708 4333