SITE STATUS
Jumlah Member :
253.413 member
user online :
4940 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi
Pusat informasi - Polusi gunung berapi


Polusi gunung berapi
Saat ini di bali akan ada gunung berapi apa yang harus saya lakukan untuk menghindari polusi itu pada anak, sedangkan anak saya baru 7 bulan tidak mungkin saya pakaikan masker.. Apa yang bisa saya lakukan??
26 Sep 2017, 7:50
Dari : Aiyyu Pink

Jawaban
Hi Bunda,
Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.


Kutipan dari artikel yang berjudul " Catatan Penting dalam Menghadapi Bencana " :Bunda dan kita semua tahu, beberapa bulan terakhir ini negara kita dirundung duka.Mulai dari Gempa di Wasior, gempa yang disusul tsunami di Mentawai hingga meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta menimpa kita secara beruntun. Belum lagi dikabarkan beberapa gunung di Indonesia yang meningkat aktifitasnya. Menurut Kepala Sub Bidang Pengamatan Gunung Berapi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Agus Budianto tercatat 18 gunung yang berstatus waspada, 2 siaga dan 1 berstatus awas.

Bencana bisa datang kapan dan pada siapa saja, tanpa terkecuali kita warga Ibu Kota. Untuk itu ada baiknya kita tahu dan mengerti bagaimana mewaspadai dan menyikapi bencana. Yang pertama adalah mengenali daerah tempat tinggal kita dan mengetahui mana saja tempat-tempat yang aman untuk mengungsi. Berikut langkah-langkah selanjutnya :
-Buatlah satu perencanaan bila bencana terjadi, apa saja hal-hal yang harus dilakukan terlebih dahulu. Bunda dan suami bisa melakukan simulasi kecil sebagai latihan.

-Satukan dokumen-dokumen penting dan harta berharga lain dalam satu tas yang mudah dibawa.

-Sisihkan beberapa potong baju hangat, kaos kaki, topi dan obat-obatan bila ternyata bala bantuan terlambat datang.

-Bagi Bunda atau saudara yang tinggal di daerah pegunungan yang dikabarkan aktifitasnya meningkat, hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan aliran lahar.

-Bila bencana terjadi jangan panik. Terapkan perencanaan dan simulasi yang telah Bunda dan keluarga lakukan, setelah itu ikuti instruksi dari badan penanggulangan bencana yang ditunjuk pemerintah.

-Pelajari penanganan pertolongan pertama, misalnya pada luka terbuka, luka bakar, memar dan lain sebagainya.

Masalah menghadapi bencana tidak hanya selesai sampai persiapan untuk menghadapinya saja, terkadang saat melihat tayangan di televisi atau membaca berita-berita di koran hati kita tergerak untuk membantu para korban. Salah satunya dengan menjadi relawan di lokasi kejadian. Sebelum memutuskan menjadi relawan kita perlu memikirkan dan menimbang-nimbang beberapa hal, seperti :

-Mintalah ijin dari anggota keluarga terutama suami atau istri. Bila Bunda sedang hamil, sebaiknya urungkan niat Bunda atau suami untuk pergi.

-Kenali dulu jenis bencana dan daerahnya sebelum berangkat.
-Pastikan apa yang akan kita lakukan di sana. Membantu di bagian evakuasi, medis, atau konsumsi.
-Siapkan fisik dan mental. Jangan sampai sudah sampai lokasi dan tak tahan melihat darah, mayat, hal-hal mengerikan lainnya.
-Siapkan perlengkapan pribadi seminim mungkin.


Kutipan dari berita yang berjudul " Dampak Pemanasan Global pada Anak " :Rasanya hampir semua orang pernah mendengar istilah global warming atau Pemanasan global.

Secara garis besar pemanasan global diartikan sebagai peningkatan suhu di permukaan bumi diakibatkan dari gas-gas rumah kaca yang muncul dari aktifitas manusia. Dampak fenomena pemanasan global ini mempengaruhi kondisi bumi saat ini. Di negara tropis cuaca terasa lebih panas, sedangkan negara dengan iklim dingin terasa semakin dingin. Bahkan gunung es di kutub pun sudah mulai mencair.

Di Indonesia sendiri kita mengalami yang namanya musim kering basah, Maksudnya meski sudah memasuki musim hujan namun ada hari-hari di mana cuaca terasa sangat panas. Ditambah lagi beberapa bencana alam seperti badai atau air pasang dari laut yang berujung pada munculnya penyakit di beberapa tempat.

Hal ini berbahaya untuk kesehatan si kecil mengingat daya tahan anak masih rentan. Berikut beberapa dampak negatif pemanasan global pada anak :Semakin banyak penyakit yang ditularkan melalui perantara hewan, seperti malaria, demam berdarah, demam berdarah dengue, dan chikungunya.
Kasus ganguan infeksi pernafasan saluran atas (ISPA) seperti batuk, pilek, penyakit kulit dan gangguan pencernaan semakin bertambah.
Penyakit diare semakin merajalela
Karena tingginya tingkat polusi udara berdampak pada meningkatnya wanita hamil yang melahirkan bayi premature, lahir dengan berat badan rendah, bahkan kematian.
Anak yang semakin banyak menghabiskan waktu di luar ruangan memiliki resiko terserang asma. Hal ini disebabkan suhu udara yang meningkat juga meningkatkan produksi serbuk sari dan sumber alergi udara.
Polusi mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak serta menurunkan kekebalan tubuhnya.
Logam berat yang terkandung dalam polusi mengganggu sistem saraf dan memepengaruhi kecerdasan anak.
Mengerikan sekali ya, Bun? Untuk menghindarinya mulailah dengan bersikap ramah terhadap lingkungan. Misalnya tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan lingkungan dan menanam pohon yang bisa mengurangi efek gas rumah kaca.


Berikut ini jawaban Dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " yanti kusmarini " dengan judul pertanyaan " Pertumbuhan dan perkembangan otak bayi " pada Tanya Dokter:dok, saya mau tanya kalau ada gak vitamin buat otak bayi (seperti vitamin penambah kecerdasan anak) anak saya baru berumur 9 bulan. karena anak saya alergi sama ikan (seperti ikan salmon)

dr. Tanti menjawab
Dear Bunda,
Kecerdasan anak selain didapat secara genetika juga tergantung dari lingkungan tempat Ia belajar. Anak yang berada dalam lingkungan belajar dan pola pengasuhan yang baik juga akan memiliki kecerdasan dan pembelajaran yang baik pula, berbeda dengan anak yang berada pada lingkungan yang buruk seperti gaduh, penuh dengan contoh-contoh tidak baik, tutur kata yang tidak patut ditiru, pengasuh yang acuh tak acuh serta kurang kasih sayang, lingkungan yang tidak memicu anak untuk terus belajar dan berkembang dan lain-lain. Selain itu, istirahat atau tidur yang cukup juga telah diteliti dan menunjukkan bahwa jumlah tidur yang cukup dapat membantu kecerdasan, tidak perlu tidur malam yang cukup lama, namun tidur yang berkualitas termasuk tidur siang. Nutrisi yang dapat membantu pertumbuhan otak dan syaraf anak sebenarnya harus dimulai sejak anak itu di dalam kandungan. Sang ibu memakan makanan yang penuh dengan gizi baik dan pengolahan makanan yang baik, menghindari lingkungan yang tidak sehat seperti asap rokok dan polusi serta alkohol. Setelah anak dilahirkan, ASI sangat berguna sebagai nutrisi utama perkembangan dan pertumbuhan tubuh anak termasuk otak dan kecerdasan. Ada banyak sekali nutrisi dari ASI yang hanya bisa didapatkan dari ASI dan tidak terdapat pada susu formula. Setelah anak memasuki masa MPASI, Bunda dapat memberikan nutrisi melalui bahan makanan alami secara bertahap. Bahan makanan yang mempengaruhi perkembangan otak dan kecerdasan antara lain seperti :

Antioksidan didapat dari; sayur dan buah-buahan berwarna terang yang juga mengandung vitamin C dan E.

Kolin yang didapat dari; kuning telur, kacang-kacangan, brokoli, kembang kol, yoghurt, tahu.

Omega-3 yang didapat dari; ASI, Salmon, udang, tiram, walnut, makanan dan minuman yang diperkaya omega-3 ( telur dan susu formula).

Karbohidrat kompleks yang didapat dari pasta, beras merah, sereal dan lain-lain.

Bila anak Bunda mengalami alergi dari salah satu bahan makanan, carilah alternatif lain yang memungkinkan sebagai sumber nutrisi. Ingatlah bahwa bahan makanan bukan penentu utama perkembangan kecerdasan, namun dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti yang telah saya sebutkan di atas.






Link yang disarankan :
Jenis : Artikel
Jenis : Artikel
Jenis : Berita
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Artikel
Jenis :
Jenis : Berita
Jenis : Artikel


Wa : 0815 1708 4333