|
|
lahir prematur apa karna bayi kelinan
Pada tgl 24 sep 2017 lahir lah putra saya, dengan usia kandungan 31 minggu . Dan bayi saya di diagnosa mempunyai kelainan bawaan atresia esofogus . Dengan berat hati putra kami hanya bertahan 5hari di inkubrator dgn berat lahir 1351grm. apa penyebab dari kelainan tsb , dan apa ada maslah dgn sperma suami , atau ada hal lain ? Thnks 17 Oct 2017, 14:12
Dari : harissukmana190491@gmail.com
|
Jawaban
Hi Bunda, Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.
Kutipan dari artikel yang berjudul " Mengenali Kelahiran Prematur " :Menyambut kelahiran buah hati adalah hal yang dinantikan setiap calon orangtua. Tetapi bagaimana bila ternyata bayi lahir sebelum waktunya alias prematur. Sebagai orangtua Bunda pasti sedih dan sangat sulit untuk menerima kenyataan ini. Tetapi dengan perawatan yang tepat, seorang bayi prematur dapat tumbuh dan berkembang seperti bayi yang dilahirkan normal. Yuk, kenali tentang kelahiran bayi prematur lebih dekat! Tercatat sekitar 7% bayi lahir prematur. Bayi prematur adalah bayi yang lahir kurang dari 37 minggu pada usia kehamilan Bunda. Bayi prematur lahir di saat perkembangan janin belum sempurna, sehingga bayi cenderung mengalami masalah kesehatan. Penyebab Belum ada penelitian yang pasti apa penyebab lahirnya bayi prematur. Tetapi ada beberapa faktor resiko yang memicu terjadinya kelahiran prematur, sepeti merokok, obesitas, berbagai penyakit; diabetes, hipertensi, infeksi saluran kemih, kondisi rahim yang tidak normal dan pernah melahirkan secara prematur sebelumnya. Aktivitas Bunda dan makanan juga dapat memicu terjadinya kontraksi lebih dini dan berlebihan. Meski begitu, kelahiran prematur bisa saja terjadi meski Bunda menghindari faktor resiko tersebut. Tanda-tanda Tanda yang paling dapat dikenali adalah adanya pecah ketuban dini. Saat ketuban pecah bayi harus segera dilahirkan karena air ketuban akan segera habis sehingga dapat membahayakan janin. Kalau ini terjadi Bunda harus segera ke Rumah Sakit atau memanggil Bidan terdekat. Tanda lainnya yang bisa muncul, seperti: -rasa nyeri di bagian perut bawah seperti saki saat menstruasi -adanya tekanan di daerah vagina -perdarahan vagina -kontraksi yang teratur setiap 10 menit -gerakan janin berkurang -janin sudah terlihat di jalan lahir. Tindakan Bila Bunda mengalami tanda lain di luar pecah ketuban dini bisa saja dokter atau bidan hanya menyarankan Bunda untuk bedrest. Atau mungkin Bunda akan diberikan Steroid untuk mematangkan paru-paru bayi. Bila Bunda harus melahirkan bayi prematur, jangan kuatir! Bayi prematur yang lahir di usia kehamilan 7 bulan atau kurang bisa selamat meski harus tinggal lebih lama di Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Perlu Bunda ketahui bahwa pemberian imunisasi pada bayi prematur tidak sama seperti bayi yang lahir cukup bulan. Konsultasikan dengan dokter spesialis anak tentang hal ini. Pastikan Bunda memberikan Air Susu Ibu (ASI) untuk nutrisi terbaiknya. Tips: -Bila Bunda merasakan kontraksi dini, catat setiap kontraksi terjadi, bila semakin cepat waspadalah. -Packing persiapan persalinan saat usia kehamilan memasuki 20 minggu. Sehingga bila pecah ketuban dini terjadi Bunda dan suami bisa cepat ke Rumah Sakit.
Berikut ini jawaban Dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " Anam " dengan judul pertanyaan " Bayi Prematur " pada Tanya Dokter: malam dok..apa benar yang dikatakan bidan,katanya pertumbuhan paru-paru bayi dalam kandungan,minimal 36 minggu?dan katanya kalau lahir dibawah 36 minggu,harus di inkubator untuk membantu adaptasinya dgn udara luar?dan berapa lama proses adaptasinya?tks dr. Tanti menjawab Dear Bunda Eni, Bayi premature adalah bayi yang dilahirkan kurang dari umur 37 minggu kehamilan. Bayi yang dilahirkan preterm tersebut mempunyai banyak komplikasi seperti kesulitan bernafas karena belum matangnya paru, lemak tubuh yang kurang sehingga dapat menyebabkan hipotermia, kesulitan dalam menelan dan koordinasi tubuhnya. Bayi tersebut setelah dilahirkan akan ditempatkan pada inkubator untuk memonitor pernafasannya, diberikan suhu yang sesuai, dan juga dilakukan beberapa test darah untuk memonitor kadar bilirubin dan lain-lain. Perawatan ini dilakukan sampai bayi dapat bernafas dengan baik tanpa alat bantu pernafasan, dan dapat minum dengan baik tanpa adanya bantuan dari selang ataupun infus, juga mengalami kenaikan berat badan yang stabil.
Link yang disarankan :
Jenis : Artikel
|
Jenis : Berita
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis :
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Wa : 0815 1708 4333
|