|
|
Alergi
Apa itu alergi sukrosa dokter? 31 Oct 2017, 12:48
Dari : Erna Fatonah
|
Jawaban
Hi Bunda, Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.
Kutipan dari artikel yang berjudul " Mengenal si Intoleransi Laktosa! " :Perut si kecil tampak kembung, menangis sambil mengangkat kaki seperti menunjukkan tanda kram perut serta mengeluarkan gas dalam 30 menit sampai 2 jam setelah menyusui? Jangan-jangan si kecil mengalami intoleransi laktosa.
Menurut dr. Robert Soetandio SpA, M.Si, Med dari Rumah Sakit Awal Bross, Tangerang, Intoleransi adalah kondisi di mana seseorang tidak mampu mencerna laktosa, yaitu bentuk gula yang terkandung dalam susu. Hal ini disebabkan karena tubuh tidak atau kurang mampu memproduksi Laktase, yaitu enzim pencernaan yang diproduksi oleh sel-sel di usus kecil yang bertugas memecah gula susu menjadi bentuk yang lebih mudah untuk diserap. Kondisi ini biasa disebut juga Defisiensi Laktase (Lactase Deficiency).
Banyak orang yang salah pengertian dan menganggap intoleransi laktosa sama dengan alergi susu.
“Meski pun gejala-nya hampir sama, namun intoleransi laktosa sangat berbeda dengan alergi susu.†jelas dr. Robert.
Bila intoleransi laktosa disebabkan karena adanya gangguan pada sistem penyerapan, alergi susu muncul karena adanya alergi setelah mengonsumsi susu sapi dikarenakan protein susu sapi yang dipicu oleh sistem imun. Pada alergi susu selain diare akan timbul bercak kemerahan yang terasa gatal, kadang timbul batuk berulang tanpa sebab. Sedangkan pada intoleransi laktosa diare tidak muncul setelah mengonsumsi susu, karena memang pada tubuh anak tidak kekurangan enzim laktase.
Mengapa seorang anak bisa mengalami intoleransi laktosa? Intoleransi Laktosa dapat timbul karena pengaruh gen dan juga lingkungan. Sampai saat ini belum ada penelitian yang menjelaskan kromosom mana yang mengakibatkan gangguan ini terjadi, juga belum diketahui apakah dikarenakan kurangnya gizi saat di kandungan atau bukan. Intoleransi karena pengaruh lingkungan sering dikaitkan dengan perusakan enzim lactase oleh parasit usus dan virus. Penyebab lainnya bisa juga muncul ketika terjadi cedera usus halus atau sistem pencernaan tertentu sehingga mengurangi jumlah produksi lactase dalam tubuh.
Berikut kiat untuk Bunda mengatasinya : * Hindari segala produk yang terbuat dari susu yang mengandung laktosa. Saat ini sudah ada produk dengan kandungan rendah laktosa atau tidak ada sama sekali. Atau Bunda bisa memberikan susu kedelai (tidak untuk bayi premature). Pada anak defisiensi laktosa dapat diberikan tidak hanya susu dari isolat kedelai (isolat kedelai disini bukan susu kedelai yang dijual cair di kaki lima yang orang dewasa minum) tapi juga dapat diberikan susu sapi yang bebas laktosa.
* Bunda bisa memberikan susu kedelai yang bebas laktosa.
* Bila bayi sudah diberikan makanan pendamping ASI, berikan makanan yang mengandung kalsium seperti tahu, brokoli, sawi hijau, jeruk dan kacang-kacangan.
Tips : Amati reaksi anak bila mengalami gejala intoleransi laktosa segera hentikan pemberian susu tambahan. Lihat label kemasan bila hendak memberikan makanan khususnya makanan instant seperti biscuit, margarine, sereal, permen. Hindari produk yang mengandung laktosa
Berikut ini jawaban Bidan pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " irma herdiansyah " dengan judul pertanyaan " BAB bayi itu brpa kali sehari? " pada Tanya Bidan:siang bu, bayi sy baru menginjak usia 43 hari. krna dia pakai susu formula buang airnya itu kuning berair trus sperti ada biji cabenya.buang airnya itu bisa lebih 3-4 kali sehari. apa itu normal bu? apa karna ktidak cocokkan susu formula. krna sebelumnya pake susu lactogen buang airnya cuma sehari 2x. berwrna hijau kuning dan ga berair. mohon dijwb. thx Bidan menjawab Dear bunda Irma Herdiansyah, Apakah ananda mendapatkan ASI juga selain konsumsi susu formula ? Umumnya feces bayi yang minum ASI eksklusif biasanya tidak berbentuk, bisa seperti pasta, berbiji, dan juga seperti mencret/cair. Sedangkan feces bayi yang diberikan susu formula berbentuk padat, bergumpal atau agak liat dan merongkol/bulay. Kesulitan mendeteksi normal tidaknya feces akan terjadi apabila bunda memberikan ASI diselang seling dengan susu formula. Karena sulit menentukan apakah feces yang berair itu berasal dari ASI ataupun susu formula. Disarankan untuk memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan, karena ASI adalah satu-satunya makanan terbaik untuk bayi. Untuk penggunaan susu formula, sebaiknya diskusikan kembali dengan dokter yang menangani ananda, untuk pemberian susu formula yang sesuai untuk ananda.
Berikut ini jawaban Dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " aiy ariyanto " dengan judul pertanyaan " Intoleransi Laktosa " pada Tanya Dokter:salam kenal dok, sy aiy baru sj ngelahirin putra pertama b'nama dipta tgl 12 juli 2010, senang rasanya dok.. tp ada kekhawatiran aq dok yg ingin sy tanyakan ke dokter, knp sejak lahir sampe skrg anakq diare trs BBnya encer n b'warna hijau, apa yg hrs sy lakukan? ooo iya sampai skrg sy cuman beri ASI sj dok.. tlg info selanjutnya ya.. dok, n trims sebelumnya... dr. Tanti menjawab Dear Bunda aiy sukaini, Saya mengkhawatirkan keadaan intoleransi laktosa terjadi pada bayi anda. Intoleransi laktosa adalah keadaan digestive yaitu kelainan percernaan tidak dapat mencerna susu dengan baik. Biasanya terjadi pada usia 1-2 minggu setelah kelahiran bayi (bersifat sementara tetapi terkadang menetap) namun hal ini amat jarang dan biasanya terjadi pada bayi premature. Apakah bayi anda mengalami diare , kram perut, buang gas pada 30 menit sampai 2 jam setelah menyusui? Saran saya adalah segera berkonsultasi dengan dokter anda untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Bila dokter anda curiga dengan adanya intoleransi laktosa, kemungkinan bayi anda akan diberikan nutrisi pengganti susu.
Link yang disarankan :
Jenis : Artikel
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Forum
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Berita
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis :
|
Jenis :
|
Jenis :
|
Wa : 0815 1708 4333
|