|
|
kehamilan
apa yg harus dihindari saat kehamilan 6 Minggu
17 Feb 2018, 1:58
Dari : Hasnita Halim Dg"Lebong
|
Jawaban
Hi Bunda, Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.
Kutipan dari artikel yang berjudul " Kenali Miom, Gejala dan Penyebabnya " :Bunda pasti sudah pernah mendengar istilah Miom. Miom adalah istilah medis untuk tumor dinding rahim. Miom ini sebenarnya adalah sel otot rahim yang tumbuh secara abnormal. Ukuran Miom awalnya hanya sebesar kacang polong, namun lama kelamaan bisa menjadi sebesar anggur dan banyak. Yuk cari tahu tentang penyebab, gejala dan bagaimana mengobatinya!
1. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kebanyakan kasus Miom tidak berbahaya, karena jarang sekali berubah menjadi kanker.
2. Terdapat beberapa jenis Miom yang dibedakan berdasarkan letaknya:
a. Mioma Uteri Intramural, yaitu Miom yang sebagian besar letaknya berada di dalam otot rahim.
b. Mioma Uteri Sub Serosum, yaitu Miom yang menonjol keluar sebagian dan terpisah dari ototrahim, namun terhubung ke rahim melalui sebuah tangkai.
c. Mioma Uteri Sub Mukosum, yaitu Miom yang menonjol ke dalam rongga rahim.
d. Mioma Uteri yaitu Miom yang terlepas sama sekali dengan rahim.
3. Bila seorang wanita memiliki Miom, ia dapat menujukkan gejala seperti:
a. Sering buang air kecil dan sulit buang air besar. Gejala ini muncul karena Miom menekan organ-organ di sekitar panggul seperti kandung kemih dan usus besar.
b. Volume darah menstruasi yang banyak dan masa menstruasi lebih lama. Ini karena Miom mengganggu volume rongga rahim.
c. Terasa nyeri saat menstruasi.
d. Perut yang tampak membesar dan adanya benjolan padat di sekitar perut.
4. Meski banyak dugaan tentang penyebab Miom, namun hingga kini belum diketahui pasti apa penyebab tumbuhnya Miom. Terdapat hubungan yang erat antara Miom dan kelainan kromosom. Miom juga dikabarkan karena adanya faktor keturunan. Selain itu perkembangan Miom diduga ada kaitannya dengan terapi hormone estrogen dan progesteron.
5.Penyebab lain Miom yang sering diungkap adalah melalui asupan makanan. Makanan yang mengandung logam berat seperti timbal dan merkuri dipercaya menjadi penyebab tumbuhnya Miom.
6.Tumbuhnya Miom di saluran leher rahim dapat mempersulit sperma masuk ke rahim, sehingga pembuahan sangat sulit terjadi. Bila situasinya seperti ini, maka Miom harus diangkat melalui operasi.
7.Miom dapat membesar atau pun mengecil saat kehamilan. Jika tidak menimbulkan keluhan, Miom tidak perlu dioperasi.
8.Saat memasuki masa Menopause, Miom akan mengecil dengan sendirinya. Bila Bunda memiliki Miom, jangan terlalu kuatir. Bila ragu hubungi dokter kandungan Bunda. Bila Bunda tak terkena Miom, ada baiknya menghindari makanan yang mengandung logam dan merkuri untuk memperkecil kemungkinan terkena Miom.
Berikut ini jawaban Bidan pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " Nury Kholif " dengan judul pertanyaan " Apakah ibu hamil dilarang makan mie???" pada Tanya Bidan: aslamualaikum, bunda apakah ibu hamil dilarang makan mie? makanan apa saja yg dilarang sejak hamil? Bidan menjawab Wa'alaykumussalam bunda Nury Kholif, Konsumsi mie instan sebaiknya dikurangi, akan lebih baik lagi bila dapat dihindari selama masa kehamilan, karena mie instan umumnya selain mengandung bahan pengawet juga mengandung MSG yang cukup besar. Konsumsi MSG yang terlampau sering diduga akan mengganggu pertumbuhan saraf janin dan menjadi pemicu penyakit gangguan saraf ketika anak lahir.
Makanan yang dilarang selama hamil adalah yang mengandung kafein, alkohol, makanan yang dimasak setengah matang atau di bakar, lalapan mentah, makanan yang banyak mengandung bahan pengawet dan MSG. Demikianlah jawaban dari saya, semoga membantu.
Berikut ini jawaban Dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " netty santoso " dengan judul pertanyaan " Hubungan suami istri saat hamil " pada Tanya Dokter:Apakah boleh dok, berhubungan saat usia kehamilan masih muda, dan apa dampak buruk yang mungkin terjadi ? dr. Tanti menjawab Dear Bunda, Apabila anda tidak mengalami penyulit dalam kehamilan seperti: plasenta letak rendah, perdarahan vagina, keluarnya cairan ketuban, ataupun resiko keguguran, maka diperbolehkan melakukan hubungan intim dengan posisi yang dianggap nyaman untuk Anda lakukan. Pada umumnya posisi hubungan intim dengan suami anda dari belakang atau menyamping dapat dengan nyaman dilakukan. Ada beberapa pendapat bahwa sperma mengandung hormon yang mengakibatkan terjadinya kontraksi rahim dan berefek keguguran terutama pada 3 bulan pertama kehamilan maka itu berhati-hatilah pada awal kehamilan. Konsultasikan kepada dokter Anda mengenai kesehatan kehamilan Anda untuk memastikan tidak ada komplikasi yang akan terjadi dari berhubungan intim.
Link yang disarankan :
Jenis : Artikel
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Berita
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis :
|
Jenis :
|
Jenis :
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Berita
|
Jenis :
|
Jenis :
|
Wa : 0815 1708 4333
|